In Depth

SANDWICH GENERATION: SAAT KELUARGA JADI TANGGUNGAN SAMPE NGGAK ADA JATAH ‘ME TIME’

Di kolom yang tayang tiap Senin ini, siapa aja bisa nanya dan bakal dijawab langsung oleh Bang Roy sendiri. Kamu bisa nanya segala macem tema pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan muda-mudi zaman sekarang. Untuk kirim pertanyaan kamu, bisa kirim DM langsung via Instagram @froyonion.

title

Pertanyaan: “Kepo sama finansial sandwich generation, buat diri sendiri terpenuhi nggak ya?” - @annisaerka 

Jawaban: 

Jujur gue sendiri belom bisa dibilang termasuk sandwich generation, nih. Tapi di umur gue yang bentar lagi mau menginjak kepala tiga walaupun masih suka nongkrong dan menikmati tren anak muda Indonesia, kurang lebih gua punya gambaran rasanya jadi orang yang punya tanggungan keluarga, orang tua, dan diri sendiri. 

Jadi sandwich generation ini sebutan yang diperkenalkan sama Dorothy Miller, profesor dari University of Kentucky, Amerika Serikat. Sebutan ini dipake buat mengelompokkan orang dewasa yang harus menanggung hidup generasi di atasnya (orang tua) dan di bawahnya (anak-anak). 

Makanya disebut sandwich alias roti lapis, karena posisi orang yang ada di generasi ini tuh ada di tengah-tengah, alias kegencet. 

Di Indonesia sendiri, termasuk temen-temen tongkrongan gue, biayain hidup orang tua dan membesarkan anak sekaligus itu normal. 

Nah, terus kalo misal di masa depan, atau lo ternyata lagi jadi sandwich generation ini, gimana dong cara ngatur duit supaya lo masih punya dana untuk diri lo sendiri? 

Pertama, biasanya temen-temen gue yang ada di posisi ini tuh udah punya penghasilan yang lebih dari cukup untuk dirinya sendiri, pekerjaan tetap, dan kesiapan mental

Gue nggak pengen nyebut kalo lo harus jadi ‘mapan’ dulu untuk bisa menghidupi orang tua dan keluarga lo sendiri. Karena ‘mapan’ kan tergantung ke pribadi masing-masing ya. Intinya, untuk lo bisa disebut sandwich generation artinya lo udah siap untuk menanggung orang lain. Termasuk udah siap buat nikah, siap kalau punya anak, sampai siap merawat orang tua yang selama ini udah ngerawat kita.

Nyambung juga ke tips kedua, yaitu untuk punya pemahaman dan rencana keuangan yang matang. Karena kalo jadi sandwich generation yang punya tanggungan orang tua dan anak, lo tentu harus ngerti cara ngatur duit. 

Kalo lo nanya, “Jumlah penghasilannya harus berapa, Bang Roy? Perlu investasi atau punya tabungan khusus nggak?”, gue bakal jawab penghasilan lo setidaknya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari sejumlah orang yang jadi tanggungan.

Buat ngitung berapa alokasi gaji buat kebutuhan sehari-hari, lo bisa hitung pake rumus 50:30:20, ini rumus favorit gue juga nih. Sebesar 50% dari gaji untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk gaya hidup, dan 20% untuk ditabung. 

Nabung mungkin nggak termasuk tren anak muda Indonesia. Tapi kalo nggak dibiasain, ntar kita malah kaget waktu harus menghadapi kehidupan nyata. Salah satunya kemungkinan buat jadi sandwich generation. 
Rumus nabung favorit Bang Roy. (Gambar: Froyonion)

Misal kebutuhan sehari-hari yang kita bagi ke dalam uang makan, belanja bulanan, air, dan listrik adalah sebesar 2 juta per bulan. Kalo tanggungan lo tinggal di dua rumah yang berbeda, berarti setidaknya gaji lo minimal 8 juta. 

Karena dengan rumus 50:30:20, alokasi untuk kebutuhan sehari-hari adalah 4 juta yang kira-kira cukup lah untuk memenuhi kebutuhan tanggungan lo kalo skenarionya ada dua rumah. 

Kalo orang tua dan anak-anak lo ada di satu rumah yang sama, ya bisa lebih murah. Nah, kalo soal tabungan khusus dan investasi, gue sangat menyarankan untuk punya kedua hal itu. 

Bentuknya bisa macem-macem, tabungan nggak harus nabung di bank atau celengan dan investasi nggak melulu soal beli saham. Nabung juga bisa pake reksadana yang ada banyak juga macemnya. Lo bisa baca-baca soal reksadana pasar uang, reksadana obligasi, dan reksadana saham. 

Biar nggak bingung, kalo gue sih pake aplikasi Bibit ya (nggak di-endorse nih, beneran). Jujur itu aplikasi yang sangat membantu gua untuk paham reksadana dan bangun kebiasaan nabung. Kalo investasi, nanti gue bahas lebih dalam deh ya di seri berikutnya. 

Tips ketigapunya asuransi. Gue sangat-sangat menyarankan terutama buat lo  cowok-cowok yang udah berkeluarga buat punya asuransi jiwa. Lo bisa cari tahu produk asuransi jiwa dari berbagai perusahaan di Indonesia, tapi fungsinya sama-sama membantu lo untuk menjamin kesejahteraan keluarga lo. 

Amit-amitnya kalo nanti lo meninggal, lo sebagai kepala keluarga bisa ninggalin warisan ke keluarga lo. Selain itu, buat anak-anak siapin juga asuransi pendidikan biar lo nggak kewalahan bayar sekolah mereka. Kalo buat orang tua siapin asuransi kesehatan dan asuransi hari tua. Bisa lo sesuaikan juga dengan kebutuhan lo. Kalo penjelasan lengkapnya tanya Mbah Google aja ya, hehehe. 

Itu tadi tips dari gue buat kalian para sandwich generation ataupun yang belom supaya punya gambaran harus nyiapin apa aja. Nah, nyiapin buat orang lain kan udah, terus buat diri sendiri gimana?

Tenang, inget rumus 50:30:20? Lo masih punya alokasi 30% dari gaji untuk gaya hidup dan bersenang-senang, bro. Bisa lo pake buat jalan-jalan, makan enak, beli console, dan ngelakuin hobi lo. 

Pokoknya jangan sampe diri lo sendiri jadi nggak keurus saat lo ngurusin orang lain. 

Toh, tanggungan orang tua dan anak nggak seharusnya ditanggung sendiri kok. Kalo masih punya saudara dan pasangan, tanggungan ini udah sewajarnya kalian tanggung bersama. 

Jadi sandwich generation emang nggak enak, tapi di balik ketidaknyamanan itu juga banyak pelajaran berharga tentang finansial yang bisa didapat. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Bang Roy

Bang Roy