In Depth

PILIH JADI PNS ATAU PEGAWAI SWASTA? INI KATA MILENIAL

Jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Swasta punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kalo millennial disuruh memilih, mereka pilih mana ya, Civs? Check it out.

title

FROYONION.COM - Sedikit gue jelasin dulu ya, tentang millennial. Generasi milenial adalah sebutan lain dari generasi Y, yang mana ini menggambarkan orang-orang yang lahir antara tahun 1980-2000.

Meskipun begitu, arti dari generasi milenial ini masih banyak diperdebatkan oleh para ahli, Civs. Sebagian para ahli bilang bahwa generasi milenial artinya orang-orang yang lahir antara tahun 1970-an hingga awal 90-an. Namun, sebagian ahli lainnya bilang tahun 2004 menjadi tahun terakhir dari kelahiran generasi milenial.

Nah di sumber yang gue jadiin rujukan ini, ternyata banyak fakta tentang generasi milenial. Salah satunya bahwa gen Y atau generasi milenial dengan rentang usia antara 25 sampai 34 tahun sangat memikirkan pekerjaan mereka

Studi ini dilakukan oleh Happify pada tahun 2016. Mereka bilang kalo generasi milenial memikirkan inovasi apa yang harus diberikan pada pekerjaan mereka, bagaimana mereka bisa meraih pencapaian kerja yang membanggakan, dan lain sebagainya.

Dalam studi tersebut menunjukkan bahwa 90% generasi milenial menginginkan perkembangan karier yang melejit dengan cepat.

Sama kayak isu akhir-akhir ini, ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jadi bahan perbincangan di jagat sosial media. Mereka yang sudah resmi diterima sebagai PNS memilih untuk mengundurkan diri, katanya kaget soal gaji dan tunjangan.

Sejumlah media mainstream juga getol banget ngangkat peristiwa ini dan enggak jarang beritanya di posisi paling populer website mereka. Sempet heboh juga di media sosial yang bikin pro dan kontra netizen.

Nah, gue berhasil wawancarai para milenial yang punya pilihan berbeda tentang ini, Civs. Gue mulai dengan pertanyaan “Kalo lo ditawari dua pilihan, lo bakal milih jadi pegawai swasta apa jadi PNS?”

Wawancara ini bikin gue jadi tau juga kenapa mereka milih PNS daripada pegawai swasta atau sebaliknya.

Sebut aja Nugi (26 tahun) yang bulan lalu resmi jadi PNS di Pemprov DKI Jakarta. Sejak lulus kuliah, dia emang pengen banget jadi PNS. Bukan suatu kebetulan, orang tuanya pengen dia jadi pegawai di lingkup pemerintahan.

“Gue dari dulu emang pengen jadi PNS sih, selain dari diri gua sendiri, orang tua juga jadi faktor utama yang bikin gue pengen kerjaan ini,” katanya saat diwawancarai.

BACA JUGA: SUSAH DAPET KERJA? COBA TULIS CV LO DENGAN CARA ALA GOOGLE RECRUITERS INI!

ENAKNYA JADI PEGAWAI NEGERI LO SEJAHTERA SAMPE TUA

Apa yang buat Nugi pengen jadi PNS karena jaminan sejahtera yang diberikan pemerintah. Enggak salah, memang banyak yang bilang kalo jadi PNS itu sejahtera. Dia juga menyadari kedua orang tuanya yang bekerja sebagai PNS, bikin kebutuhan dia terpenuhi.

“Makanya gue pengen jadi PNS biar sejahtera, biar tinggal lanjutin hidup aja, lempeng aja gitu gapapa, gue udah tenang soal pendapatan yang pasti,” kata Nugi.

Sebelumnya Nugi pernah bekerja di perusahaan swasta yang menggeluti bidang transportasi. Kata dia bebannya cukup berat. Belum lagi pada waktu itu, ia khawatir terkena phk massal.

Memang pegawai negeri jadi salah satu pekerjaan yang paling diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia buat dijadikan pekerjaan utama. Pegawai negeri sipil punya kelebihan seperti gaji yang tetap dan jelas

“Enaknya jadi PNS, ada tunjangan hari tua atau dana pensiun, jadi kalo gue udah tua terus pensiun enggak khawatir,” ucapnya.

Enggak cuma kelebihan yang dia jelasin, dia juga bilang kalo jadi pegawai negeri ada juga kekurangannya. Katanya, lo enggak bisa negosiasi gaji. Belum lagi, bakal sulit berkembang karena terikat dengan birokrasi, yang bikin lo taat aturan.

BACA JUGA: KERJA NGGAK CUMA SOAL DUIT ATAU GAJI

JADI PEGAWAI SWASTA, LO BERKEMBANG DAN PUNYA GAJI GEDE

Wawancara ini pun berlanjut ke salah satu pegawai swasta di bilangan Jakarta Barat, sebut aja Andam (26 tahun). Hampir satu tahun dia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pertanian.

Beda sama Nugi, Andam nggak begitu mempermasalahkan beban kerja. Meski harus kerja 6 hari dalam 1 minggu, dia menikmati setiap aktivitas kerjanya di sana. Beban kerjanya pun terbilang cukup berat.

Ketika ditanya tentang pilihan itu, Andam menolak jika harus jadi pegawai negeri. Bahkan enggak ada sedikit pun minat buat jadi pegawai di pemerintahan yang banyak dengan segudang tunjangan.

“Lebih ke idealisnya gua aja sih, gua kayak mau break the standardized aja, kayak kalo yang baik itu ya enggak cuma jadi PNS, kerja swasta atau di media industri kreatif juga bagus dan bisa baik,” katanya.

Yang buat Andam enggak suka jadi PNS itu karena proses seleksinya. Menurut dia itu hal yang paling bikin ribet, lo mesti ngikutin beberapa tahapan sebelum akhirnya lo dinyatakan lulus. Katanya kalo lo enggak hoki bakal susah dapetnya. Belum lagi lo mesti saingan sama ribuan orang.

“Susah juga, enggak bisa dapet, dan kerjaan di pemerintahan ya udah tau kan gimana,” ujarnya sambil tertawa.

Andam juga ngasih tau kalo jadi pegawai swasta atau industri-industri lain, seperti industri kreatif Indonesia, ada lebih dan kurangnya. Misal lo bisa dapet gaji lebih besar dan bisa banget negosiasi buat dapetin gaji yang sesuai dengan kemampuan.

“Enaknya lagi lo bisa ngembangin diri, perusahaan biasanya bebasin karyawan buat berkarya dalam ngembangin soft skill dan hard skill, cocok buat tren anak muda Indonesia” kata Andam.

Meski begitu, ada jadi pegawai swasta ada kekurangannya, kayak misalkan lo enggak bisa dapet dana pensiun kaya PNS. Mau enggak mau, lo mesti siapin sendiri sejak lo aktif kerja.

“Dan satu lagi kalo jadi pegawai swasta lo rawan banget terhadap PHK kalo perusahaan lagi enggak baik, kayak kemarin pas Covid aja,” ujarnya.

Nah bisa jadi bahan pertimbangan nih, lo bisa memilih keduanya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan lo. Yang paling penting lo harus kerja secara profesional sesuai dengan aturan ya. Kalo lo sendiri, Civs, milih jadi PNS atau pegawai swasta? (*/)

BACA JUGA: APA KATA ANAK-ANAK FROYONION TENTANG CPNS?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdurrahman Rabbani

Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.