Kerja keras para pencari kerja yang angkanya semakin banyak tiap saat justru termakan dengan uang haram embel-embel diterima kerja jalur belakang. Hati-hati para pencari kerja, perhatikan langkahmu!
FROYONION.COM - Miris memang ketika kita melihat atau mendengar masih banyak fenomena mencari keuntungan pribadi berkedok menawarkan jalur belakang untuk bisa langsung masuk kerja di suatu perusahaan atau instansi tertentu. Benar, memang sudah menjadi rahasia umum bahwa di negara kita banyak cara untuk bisa diterima kerja, baik cara yang lazim maupun cara anti mainstream yang terkadang membuat kita tercengang dan melongo.
Sebagai seorang mantan pencari kerja, gue tahu betul bagaimana rasanya mencari pekerjaan dan diombang-ambingkan oleh ketidakpastian dalam mencari pekerjaan. Tetapi gue rasa jika kita niatkan pada hal-hal baik pasti tetap ada jalan entah darimana datangnya. Baru-baru ini gue menemukan banyak fenomena di sekitar yang membuat miris ketika mendengarnya. Lebih tepatnya gue sekarang berada di daerah Karawang, Jawa Barat.
Betapa tidak miris, masih banyak oknum yang menawarkan uang pelicin sebagai syarat untuk bisa memasukkan lamaran dengan jaminan langsung bisa masuk kerja di perusahaan tersebut. Gue garis bawahi tidak semua perusahaan dan daerah di Karawang terdapat hal semacam itu, hanya pada beberapa oknum-oknum nakal.
Terlebih lagi jika permainan di belakangnya sangat rapi, kecil kemungkinannya untuk bisa terdeteksi secara cepat dan tepat. Hal tersebut terjadi karena memang ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan bisa dibilang mempermainkan rezeki para pencari kerja.
Kabupaten Karawang yang dikenal sebagai kota industri menarik perhatian perusahaan-perusahaan besar untuk mendirikan usahanya di sana. Hal tersebut berdampak pada tingginya angka perantau yang mencari lapangan pekerjaan di Karawang dikarenakan UMR yang tinggi.
Dengan UMR yang tinggi, banyak oknum-oknum yang memanfaatkannya untuk menambah pundi-pundi uang dengan cara yang tidak bisa dibenarkan. Mereka menjual posisi di suatu perusahaan dengan iming-iming jalur belakang dan bisa langsung masuk, tak lain dan tak bukan dengan uang pelicin.
BACA JUGA: MASA SIH, LULUSAN SMK SUSAH DAPAT PEKERJAAN?
Ya, kenapa disebut sebagai uang pelicin karena dengan mengeluarkan nominal yang cukup besar membuat jaminan diterima di perusahaan atau instansi menjadi semakin manis dan mulus. Angkanya beragam dari jutaan hingga puluhan juta.
Mirisnya lagi ketika kita menengok perkembangan zaman negara kita bahwa uang pelicin seakan sudah mendarah daging dan bisa kita jumpai di sekitar kita dengan cukup mudah. Fakta tersebut gue dapatkan ketika gue menginjakkan kaki pertama gue di Karawang, dengan bermodal ngobrol sana sini di berbagai lapisan masyarakat.
Bahkan, gue sering ditanya dengan kalimat "Masuk perusahaan itu kemarin murni apa gimana?" karena gue tahu arahnya kemana dengan jelas dan tegas gue menjawab "Murni dengan pengalaman dan kemampuan yang saya miliki hingga saat ini, saya tidak mau memakai cara-cara yang seperti itu."
Cara-cara yang digunakan oknum ini beragam, informasi yang gue dapatkan dari bapak dan ibu kost gue ketika anaknya pernah ditawari oleh oknum untuk bekerja di perusahaan bonafide, biasanya oknum akan menawarkan terlebih dahulu perusahaan dan posisi yang kosong.
calon korban menyetujui untuk dimasukkan ke perusahaan dan posisi tersebut, oknum akan meminta uang pelicin sebagai syarat agar mudah memasukkan lamaran. Biasanya dibayar full di depan atau secara bertahap, misal total Rp5 juta nanti di awal oknum akan meminta Rp2,5 juta dan sisanya dibayarkan setelah mulai kerja.
Ada juga oknum yang meminta nominal lebih saat proses memasukkan lamaran, misal perjanjian awal hanya 5 juta dan sudah dibayarkan korban. Di tengah proses, oknum bisa meminta lagi Rp2-5 juta dengan alasan ada banyak pendaftar di posisi tersebut dan agar cepat diproses. Akibatnya, korban dengan gampang menyetujui karena proses sedang berjalan dan harapan untuk bekerja juga besar.
Fakta lainnya lagi bahwa uang pelicin tersebut ternyata bukan sebuah jaminan, ada juga yang sudah memberikan uang pelicin kepada oknum tetapi justru dibawa kabur dan korbannya hanya bisa melongo mengetahui bahwa uangnya telah hilang sedangkan pekerjaan tak juga datang kepadanya.
Jelas, memang oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut adalah pelaku utamanya tidak bisa terbantahkan. Namun, kita semua bisa mencegah dan meminimalisir hal tersebut. Memang kadang ada orang yang sangat butuh pekerjaan dan karena sudah bingung atau stres, menempuh cara-cara instan.
Kita harus memiliki kontrol diri terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Kita bisa fokus mengembangkan diri kita, upgrade kemampuan yang kita miliki untuk dilirik perusahaan tanpa harus memberikan uang pelicin kepada oknum tidak bertanggung jawab.
Manfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitar kita untuk menambah pengalaman. Bahkan dengan bermodal kita bicara pun bisa mendapatkan pengalaman dan keahlian dari berbagai sumber, tergantung bagaimana niat dan cara kita untuk berusaha. Ingat, tidak ada hasil yang didapatkan tanpa melalui sebuah proses terlebih dahulu.
Rintangan yang dihadapi para pencari kerja memang sangat beragam, tidak terbantahkan lagi bahkan saking banyaknya bisa menjadi suatu beban yang menimbulkan efek-efek negatif bagi diri kita, tetapi jika kita sudah berusaha dan berbuat baik pasti hal baik juga akan mengikuti di belakangnya. Teruntuk kalian para pencari kerja, jangan tergiur dengan manisnya uang pelicin tetapi tergiurlah dengan manisnya proses dan perjuanganmu.
Lebih berhati-hati kepada para pencari kerja, jangan langsung mempercayai semua hal yang terasa manis dan instan pada saat itu juga. Dicari terlebih dahulu fakta-faktanya, jika memang sudah terasa tidak beres dari awal lebih baik langsung menjauh dari hal tersebut agar tidak terperangkap. Semoga kalian para pencari kerja yang membaca artikel ini cepat menemukan pekerjaan yang diidamkan dan terhindar dari hal-hal buruk, tetap semangat para pencari kerja! (*/)
BACA JUGA: 5 CARA MENGHINDARI MARAKNYA LOWONGAN KERJA PALSU DI LINKEDIN