In Depth

NGGAK ENAKNYA JADI ORANG GOOD LOOKING

Jadi orang good looking tuh hidupnya kayak enak banget ya? Apa-apa serba gampang. Kayaknya nggak ada deh tuh kekurangan jadi orang good looking. Eh bentar dulu, yakin nggak ada sama sekali?

title

FROYONION.COM - Nggak munafik, jadi good looking memang impian semua orang. Petuah “Kalo lo cantik (atau ganteng), hidup lo pasti jauh lebih mudah” udah nggak asing di telinga kita semua. Cantik atau ganteng itu relatif. Tapi kalau penampilan lo dinilai sama sebagian besar orang masuk ke tipe yang ‘enak dipandang’, maka lo akan tetap disebut good looking.

Kalo kata JKT48, penampilan itu menguntungkan. Apalagi sekarang banyak banget lowongan kerja yang kualifikasinya harus good lookingLha kalau gitu yang nggak good looking nasibnya gimana? :(

Udah gitu kalau orang cantik atau ganteng, gampang banget nggak sih minta bantuan? Pasti auto ditolongin. Pokoknya 100% enak deh hidup jadi orang yang fisiknya enak dipandang. Eh, yakin nih 100%?

Ternyata nggak juga guys. Namanya hidup ya, kalo ada yang enak pasti ada nggak enaknya juga. Salah satunya sering direndahkan. Mungkin nggak secara fisik, tapi secara kemampuan. Misalnya nih, kalau dia berhasil dapat jabatan tinggi, suka ada orang yang ngomong “Ya iyalah, orang mukanya ganteng kaya gitu.” 

Atau kalau dia berhasil dalam suatu pencapaian, ada aja pihak yang iri dengki ngomongin dari belakang kalau “Yah, pasti gara-gara cantik. Coba kalo mukanya B aja, mana mungkin bisa begitu.” Padahal kita kan nggak tahu perjuangan dia untuk mendapatkan itu kayak gimana di belakang. Yang kita lihat kan cuma pas dia berhasil aja. 

Berlaku juga di dunia pendidikan, kalau ada orang cakep yang nilainya bagus, siswa lain suka ngejulid-in “Pasti guru-guru ngasih nilai bagus gara-gara cakep doang.”

Hal nggak menyenangkan kedua yang harus ‘ditelan’ oleh kaum good looking adalah sulit membedakan mana yang tulus dan mana yang nggak. Kalau ada lawan jenis yang pengen jadi pasangan hidup, kadang mereka nggak tahu apakah doi ini beneran tulus suka karena sifatnya atau sekadar fisiknya aja. 

Masalahnya keindahan fisik itu nggak selamanya, yang mana suatu saat akan memudar nggak peduli seberapa mahal perawatan yang dilakukan. Nah kalau pasangannya cuma sekadar suka karena tampilan luarnya, masa iya pas udah dianggap nggak cantik atau ganteng ditinggalin? 

Selanjutnya, orang yang berwajah rupawan harus menanggung ekspektasi tinggi dari orang lain. Mereka harus tampil sempurna setiap saat. 

Kalau nggak, mulai dah tuh omongan-omongan pedas dari orang lain semacam “Lah biasanya dia cantik, kok ini kusem banget sih?” atau “Dulu perasaan ganteng deh, wajahnya bersih, badannya atletis, tapi kok sekarang jadi jerawatan dan gendut ya?” 

Manusia itu makhluk hidup yang bisa berubah ya ges ya, termasuk perubahan bentuk badan juga. Orang good looking bukan dewa yang bakal rupawan setiap saat.

Kadang ekspektasi tinggi yang dimaksud juga nggak masuk akal. Misalnya karena dianggapnya kayak dewa, mereka harus sempurna dalam segala hal dan nggak hanya fisik aja. 

Kalau seandainya mereka kedapatan nggak sengaja ngomong kasar, orang lain bisa langsung ilfeel. “Hush, muka cantik-cantik gitu kok ngomong kasar. Nggak cocok ah sama mukanya.” Huffttt

Selain itu, orang-orang yang rupawan ini juga selalu jadi target iri hati orang lain. Jadinya disukai lawan jenis, tapi dibenci sesama jenis. Padahal mah orangnya nggak ngapa-ngapain, tapi nafas aja dianggap nyebelin buat kaum iri dengki. Kalau udah begini, bisa timbul haters yang bakal berusaha menjatuhkan dengan cara apapun. Wah ngeri juga ya?

Bahkan terkadang nggak harus karena iri dengki, tapi bisa jadi orang nggak ada yang mau berteman dengan si good looking, karena insecurity

Seperti nggak mau jalan di sampingnya hanya karena dia terlalu tampan atau terlalu cantik, sehingga ngerasa jomplang dan nggak nyaman karena orang lain cuma menyapa si good looking, dan temannya itu berasa angin lalu aja. 

Kalau udah begini, bukan salah si good looking atau temannya sih. Nah kalau suatu saat lo papasan sama orang cakep lagi jalan sama temannya, jangan cuma sapa yang good looking aja. Harus ramah sama dua-dua nya ya guys

Jadi pusat perhatian tuh enak nggak sih? Ada yang bilang enak, ada yang bilang enggak. Kadang kalau terlalu berlebihan, malah bikin risih. Lagi jalan di pusat perbelanjaan, diliatin dari ujung kepala sampai kaki karena cantik atau tampan. Kalau di posisi kayak gitu, berasa kayak alien aja.

Udah gitu terkadang ditambah perilaku yang nggak menyenangkan, seperti disiuli atau catcalling. Jangan salah, nggak cuma cewek, cowok pun juga bisa jadi korban pelecehan lho.

Jadi, konklusinya apa nih? Intinya nggak ada yang mudah di dunia ini. Nggak ada yang 100% enak, mau lo dianggap orang lain good looking atau nggak. Kalau pun lo nggak merasa cakep, nggak usah berkecil hati. 

Keindahan fisik nggak akan bertahan selamanya, dan percayalah secantik atau setampan dewa-dewi Yunani sekalipun, bukan itu yang akan membuat orang lain (pasangan, teman-teman) bertahan, melainkan sifat dan kepribadian lo.

Terdengar sangat klise memang, tapi coba bayangin sendiri deh. Kalau orientasi kita hanya fisik, lama kelamaan kita pasti akan merasa bosan. Hanya ‘kecantikan dari dalam’ yang bisa bikin lo bertahan lama sama seseorang. 

Memperbaiki penampilan luar nggak masalah, asal jangan lupa untuk memperindah penampilan dalam juga ya. (*/)

BACA JUGA: SOSIOLOG: 'GOOD LOOKING' ITU BEBAN

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Natasya Asalia

Seorang perempuan biasa aja yang suka nulis, baca buku, dan makan.