Saat akan interview pasti campur aduk rasanya. Di satu sisi lo seneng akhirnya bisa lolos ke tahap wawancara, di sisi lain lo juga bingung dan resah, takut salah jawab saat wawancara. Keresahan lo mungkin karena mindset yang salah soal interview.
FROYONION.COM – Interview bagi sebagian orang jadi hal yang menyulitkan buat dihadapi. Kesan yang menyulitkan itu akhirnya nimbulin rasa cemas. Nggak jarang juga ada yang sampe takut ngadepinnya.
Emang nggak bisa dipungkiri, campur aduk yang lo rasain saat lolos seleksi administrasi, kemudian masuk ke seleksi wawancara, bikin lo merasa senang sekaligus takut.
Akar ketakutannya pasti lo takut ngadepin pewawancara yang tegas, terlebih lagi lo takut salah ngejawab pertanyaan-pertanyaan yang nanti bakal dilontarkan oleh pewawancara.
Yang akhirnya ketakutan lo itu menimbulkan beberapa pertanyaan bernada gelisah di benak lo. Misalnya kayak bagaimana cara menghadapi wawancara? Bagaimana cara melewatinya, dan pertanyaan lain yang terlintas di pikiran orang-orang yang lagi resah.
Biasanya pertanyaan yang akarnya dari kegelisahan, cenderung bernada mencari jawaban cara "menghadapi", alih-alih mencari hal apa yang sebaiknya dan semestinya dilakukan saat masuk ke tahap interview ini.
Nggak perlu berlama-lama lagi, kali ini gue bakal kasih tips penting perihal interview yang jarang banget orang notice. Tentu aja tips ini berdasarkan apa yang gue alami, pelajari, dan perhatikan. Jadi semuanya based on experience.
Hal yang paling utama untuk diperhatikan adalah mindset. Bagi lo interview itu apa sih? Apakah ajang lo buat diuji, diseleksi, dibandingkan kehebatannya dengan peserta lain? Atau hanya sebatas tes masuk sebuah instansi aja?
Semuanya nggak salah sih, emang benar interview itu adalah salah satu tahap seleksi untuk masuk ke sebuah instansi. Entah itu organisasi volunteer atau pekerjaan. Tapi yang jadi masalah adalah ketika lo overthinking terhadap interview itu sendiri. Lo cuma sibuk mikirin gimana cara ngelewatin ujian ini? Gimana cara lolos tahap ini?
Tanpa lo pernah berpikir, gimana seharusnya wawancara yang baik itu dilakukan? Gimana seharusnya lo bersikap saat wawancara? Atau apa yang harus dilakukan saat wawancara berlangsung?
Itu merupakan masalah kebanyakan orang Indonesia. Maunya instan melakukan segala cara buat mencapai tujuannya, tanpa memperhatikan hal baik dan benar untuk mencapai tujuan tersebut.
Maka hal yang perlu dilakukan adalah mengubah mindset lo tentang interview. Jangan pernah nganggep bahwa interview ini sebuah ajang untuk lo dites. Yang mesti lo pikirkan dan tanamkan adalah interview ini sebuah momen “Pdkt-an” lo sama instansi yang bersangkutan agar saling mengenal satu sama lain.
Bagi gue, kalo lo tau dan mengenal diri lo itu gimana, atau 100% lo kenal banget semua tentang diri lo dari atas sampe bawah, pasti nggak bakal kesusahan mendapatkan jawaban saat lo dihadapkan dengan semua pertanyaan interview. Karena balik lagi ke awal, sejatinya interview adalah sebuah ajang perkenalan.
Coba deh lo list pertanyaan-pertanyaan interview, pasti semua pertanyaan itu seharusnya bisa lo jawab. Kenapa? Karena semua pertanyaan itu adalah pertanyaan pendapat bukan pertanyaan yang jawabannya pasti. Kalo pertanyaan tentang pengetahuan pun, pasti bisa lo jawab. Karena jawaban itu tentang pendapat, bukan jawaban yang pasti.
Misalnya kalian daftar instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Pasti pertanyaannya nggak jauh-jauh perihal pendapat lo tentang pendidikan. Lo nggak akan pernah ditanya, “apa itu pendidikan?”
Beberapa waktu lalu pun saat gue daftar volunteer di organisasi yang bergerak di bidang kesehatan mental, yang ditanyain bukan “apa itu kesehatan mental?” Tapi yang ditanyain adalah pendapat gue soal kesehatan mental di Indonesia akhir-akhir ini.
Balik lagi, kalo lo kenal sama diri sendiri, lo nggak akan pernah kebingungan pas interview. Karena pertanyaan itu apa yang lo ketahui. Jadi sepengetahuan lo aja. Kalo misalnya lo tau isi otak lo sendiri, lo nggak akan pernah kebingungan pas jawab pertanyaannya.
Tapi yang jadi masalah adalah apakah lo bisa mengubah apa yang lo ketahui menjadi sebuah kalimat untuk menjawab sebuah pertanyaan. Salah satu tips sederhananya mungkin dengan rajin menulis. Tips ini sempet dibahas sedikit di artikel GOOD HABIT: DARI TAHAP PEMBENTUKAN HINGGA MINDSET AGAR TERUS KONSISTEN. Lo bisa langsung simak aja isinya. Lebih rincinya mungkin akan gue bahas di artikel lain.
Ini yang sebenarnya jadi penilaian oleh pewawancara. Kita semua tau bahwa pertanyaan wawancara itu semuanya template. Jadi yang sebenarnya dinilai adalah bukan seberapa sempurna jawaban lo, tapi seberapa lo menjadi diri lo sendiri. Itu lebih penting ketimbang menjadi sempurna.
Agak rumit sih emang. Mungkin lo mikir, “Terus kalo kayak gitu, nggak harus bagus dong jawabannya?” Ya nggak gitu. Itulah pentingnya lo belajar cara interview dengan baik.
Lo bisa pelajari lebih dalam lagi hal ini dari berbagai sumber, dari internet misalnya. Lo cari jawaban dari YouTube tentang pertanyaan kelebihan dan kekurangan atau pertanyaan-pertanyaan lainnya. Upaya tersebut bagus banget, but again yang jadi masalah kebanyakan maunya instan.
Habis nonton videonya terus lo mikir, “Oh berarti seharusnya jawaban yang benar kayak gini nih”. Terus habis itu lo copas. Lo ganti kelebihan sama kekurangannya doang, tapi kata-katanya sama persis. Ya nggak gitu.
Video itu ada bukan untuk ditiru plek, tapi untuk referensi aja. Kalo lo udah terbiasa ngikutin orang lain, lo nggak akan pernah berkembang. Kalo lo udah terbiasa menjadi follower, lo nggak akan pernah tau harta karun atau potensi apa yang sebenarnya ada dalam diri lo.
Civs, personality itu penting. Makanya karena pertanyaan wawancara itu template, justru yang dinilai itu personality lo. Seberapa kuat kepribadian lo? Karena kalo kepribadian seseorang itu udah kuat, dia pasti punya mindsetnya sendiri. Dia pasti akan selalu punya keputusan sendiri.
Ketika dia terinspirasi oleh seseorang, yang dia lakukan adalah bukan menjadi follower, tapi amati tiru dan modifikasi.
Itu tadi beberapa tips penting tentang interview yang jarang banget orang notice. Dari gue yang mesti lo tekankan adalah mindset, kenali diri sendiri, dan jadilah diri sendiri.
Menurut pengalaman gue, tips ini cukup ampuh buat nenangin dan ngilangin kesemrawutan diri lo saat akan menghadapi interview. Semoga apa yang lo lakuin berhasil, Civs. (*/)
BACA JUGA: MALU BERTANYA, SESAT DI KERJAAN: KENAPA ‘ANAK BARU’ PERLU AKTIF SPEAK UP DI KANTOR