In Depth

MENGAPA ANAK MUDA SUKA HEALING DI DESA TAPI ENGGAN HIDUP DI SANA?

Setidaknya ada 3 alasan yang akhirnya membuat anak muda menjadikan pedesaan hanya untuk berlibur bukan untuk menjadi tempat hidup dan tinggal.

title

FROYONION.COM - Sebagai anak muda terutama yang sudah memasuki usia kerja, terkadang kehidupan di kota seringkali bikin mood kita rusak dan akhirnya membatasi produktivitas kita. Makanya, ga jarang banyak anak muda yang memilih untuk berlibur ke daerah yang masih sangat alami seperti di daerah pedesaan. Tujuannya tentu untuk mencari suasana baru dan juga kalau kata anak Jaksel adalah untuk healing.

Tentunya dengan berlibur ke daerah pedesaan yang memiliki nuansa chill dan cozy seringkali membuat rasa beban karena pekerjaan atau tanggung jawab sejenak dapat kita lupakan. Jadi, tentu saja liburan ke daerah pedesaan adalah salah satu cara untuk menenangkan diri dan juga menjadi cara untuk mengembalikan rasa produktivitas kita ketika sudah mencapai titik jenuh dengan pekerjaan ataupun suasana di kota.

Tapi nih Civs, nyatanya banyak dari anak muda yang emang suka banget liburan ke pedesaan dengan tujuan refreshing dan healing tapi apabila dikasih pilihan untuk tinggal dan hidup di desa seringkali mereka tolak. Padahal, mereka suka banget liburan dan bahkan sangat suka suasana di desa. Apa alasan yang akhirnya menjadikan alasan anak muda memilih pedesaan sebagai tempat refreshing saja bukan sebagai tempat tinggal hingga usia tua?

SEKADAR MENCARI SUASANA BARU

Pada dasarnya, beberapa anak muda memilih liburan di desa karena mereka ingin mencari suasana baru. Suasana baru ini dibutuhkan karena suasana yang mereka hadapi sekarang sudah cukup menjenuhkan dan juga membosankan. Bayangin aja, setiap hari lo harus menghadapi suasana kota yang metropolitan seperti Jakarta? Tiap hari dengerin suara klakson kendaraan, macet-macetan di jalan, dengerin omelan dari atasan, dan berbagai suasana kehidupan perkotaan lainnya. Dengan kejenuhan atas suasana tersebut, pergi mencari suasana baru yang lebih tenang seperti di pedesaan adalah hal yang paling wajar dilakukan oleh para kaum pekerja, karena setidaknya mereka dapat menemukan ketenangan yang mereka butuhkan di daerah pedesaan.

Tapi, yang perlu diingat adalah konteks mencari suasana baru di sini adalah untuk refreshing dan dalam kurun waktu sementara bukan untuk tinggal dan hidup dalam kurun waktu yang lama. Karena, kembali lagi beberapa orang yang liburan di pedesaan memiliki pekerjaan dan tanggung jawab di kota yang ga bisa mereka tinggalkan selamanya. Setidaknya dengan adanya pengalaman akan suasana baru ini, pikiran dari orang yang sudah merasa mumet dengan kehidupan kita bisa ter-refresh dengan adanya kehidupan tenang yang ada di desa, sehingga ketika mereka kembali ke kota suasana hati mereka sudah kembali menjadi lebih baik.

BINGUNG MAU NGAPAIN DI SANA

Alasan lainnya adalah kita ga tau mau ngapain di sana. Ketika akhirnya kita pindah dan hidup di desa setidaknya kita harus punya planning matang mengenai apa yang akan kita lakukan di sana. Mulai dari di mana kita akan tinggal, apa yang akan kita lakukan, dan berbagai perencanaan lainnya. Dan ketika lo ga mempersiapkan planning yang matang, ya lo mau ngapain di sana? Jadi beban warga? Kan nggak. 

Makanya, beberapa anak muda memilih pedesaan hanya sebagai tempat buat berlibur aja dibandingkan sebagai tempat untuk hidup. Karena gini, ketika tujuan dari awal pergi ke desa adalah untuk berlibur tentunya yang akan lo lakuin adalah have fun sesuai dengan esensi dari liburan dan lo tau lo ga bakalan hidup lama di sana.  

Beda cerita kalau misalnya lo sudah berada di usia tua dengan dana pensiun yang sudah cukup dan udah ga memiliki tanggungan apapun. Mungkin pilihan hidup di desa untuk menikmati masa tua menjadi salah satu opsi yang menarik. Di sana lo bisa menemukan ketenangan, dan hal-hal yang dibutuhkan oleh orang dengan usia tua. Jadi, selagi para anak muda ini masih punya tujuan dan tanggung jawab di kota, alangkah lebih baiknya mereka memilih untuk menyelesaikan urusannya di kota terlebih dahulu, ketimbang petantang-petenteng hidup di desa tanpa memiliki planning yang jelas. 

KUATNYA STEREOTYPE MENGENAI KEHIDUPAN DI DESA

Alasan lain adalah stereotype mengenai kehidupan di desa masih sangat amat kuat. Beberapa orang nyatanya masih melihat desa atau daerah-daerah yang dekat dengan alam sebagai daerah yang ketinggalan zaman dan tidak modern. Buat gua ini adalah suatu stereotype yang keliru dan merusak citra dari pedesaan. 

Banyak orang menilai bahwa desa ketinggalan zaman karena mereka tidak melihat apa yang biasanya mereka lihat. Misalnya di kota kita menemukan banyak mall atau bioskop sebagai tempat hiburan, berbeda dengan daerah pedesaan yang dianggap hanya memiliki pasar dan juga lacar tancep sebagai hiburan. Padahal kalau kita tarik dari arti kata yang dimiliki antara mall dan pasar, atau bioskop dan layar tancep, keduanya punya arti yang sama dan tujuan yang sama. Mall dan pasar sama-sama buat belanja, dan bioskop dan layar tancep untuk menonton film. Dari adanya perbandingan tersebut, ga adil rasanya jika mengatakan pedesaan sebagai daerah yang ketinggalan zaman, karena nyatanya mereka punya hal yang sama, dengan tujuan yang sama, suasana yang sama, dan cuma berbeda dari segi fisiknya aja.. 

Stereotype lain seperti susahnya akses dan lain-lain juga sebenarnya menjadi alasan, padahal dengan pembangunan yang ada gua rasa akses menuju pedesaan sudah ga seberat dulu. Setidaknya kendaraan kaya motor atau mobil kecil udah bisa menjadi transportasi sehari-hari di pedesaan. 

Stereotype-stereotype ini buat gua menjadi alasan yang paling ga masuk akal untuk tidak hidup di desa. Karena pada kenyataannya, pedesaan emang ga semegah perkotaan tapi setidaknya mereka memiliki penawaran lain yang ga dimiliki kehidupan di perkotaan. Tapi kembali lagi, untuk memilih hidup di pedesaan lo harus punya persiapan matang, jadi jangan hanya karena lo ga percaya sama stereotype lo langsung memilih hidup di desa tanpa adanya persiapan. 

PERLUKAH ANAK MUDA TINGGAL DI DESA?

Perlu, nyatanya anak muda diperlukan untuk bermigrasi dari kota menuju pedesaan. Dengan catatan, setidaknya lo sudah mempersiapkan planning lo hidup di desa secara matang. Karena gini, setidaknya dengan bekal yang lo punya dari kota lo dapat membantu kehidupan di pedesaan. Lo bisa membantu untuk bertani. berkebun, menjadi peternak, atau mengembangkan desa tersebut dengan mencari komoditas yang bisa dimanfaatkan dari desa tersebut. 

Tapi perlu diingat juga, kalau misalnya lo nyatanya masih punya tanggung jawab dan mimpi di kota, ya lo harus menyelesaikan tanggung jawab dan mengejar impian lo dulu. Jangan tiba-tiba pindah ke desa terus lo ga bisa apa-apa, kasian warga di sana. Dan kalau lo cuma mau ngabisin sisa hidup di sana, ya tunggu ketika lo udah pensiun dan udah aman secara financial. Mungkin di desa nanti lo bisa jadi juragan tajir yang bisa bantu-bantu warga buat ngebangun desa tersebut. (*/)

BACA JUGA: STOIKISME: CEMAS HILANG, HIDUP TENANG

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Radhytia Rizal Yusuf

Mahasiswa semester akhir yang hobi menonton anime dan memiliki ketertarikan dalam berbagai budaya populer seperti, anime, J-pop, K-Pop