Satu yang kita perlukan saat menghadapi masalah adalah ketenangan. Lihat John Constantine saat menghadapi iblis dan para setan. Ia tetap tenang sambil merokok mencari jalan keluar. Begitu pun dengan Dominic Toretto yang tetap cool dengan jaket kulit dan kepala plontosnya.
FROYONION.COM - Dominic Toretto, laki-laki berbadan kekar, bersuara berat, tenang dalam menghadapi masalah, dan tentunya, ia punya mobil-mobil yang menakjubkan. Semua orang bisa mengandalkannya pada situasi yang genting; saat keluarganya terancam atau temannya hilang. Ia sering kali menjadi andalan bagi semua orang.
Bagi Dom, persoalan mobil mogok adalah hal yang sepele. Berbeda dengan kita kebanyakan laki-laki yang jarang punya waktu di bengkel, mungkin suara peringatan safety belt belum terpasang sudah membuat panik dan bertanya-tanya mobil ini kenapa? Tentu kita ingin menjadi yang diandalkan seperti Dom, khususnya diandalkan oleh istri, pacar, atau gebetan. Hal itu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang laki-laki.
Kita akan diandalkan jika mampu melewati masa-masa genting dengan tenang dan mampu mencari solusinya. Salah satu masa-masa genting adalah saat kendaraan yang kita bawa mogok.
Ada beberapa pengalaman saya seputar mobil mogok yang bisa dibagikan supaya teman-teman bisa tetap terlihat tenang di depan perempuan. Tak perlu menjadi montir atau “berlagak” jadi montir. Cukup menjadi tenang dan menemukan jalan keluar untuk sementara waktu, itu sudah cukup. Ditambah, jika kita mengetahui permasalahannya akan lebih mudah menghadapi situasinya.
Pengalaman pertama saya pada suatu malam, di parkiran basement mal, mobil tidak bisa menyala meskipun sudah di-starter berulang kali. Setelah beberapa kali mencoba dan tidak berhasil juga, langkah yang diambil adalah menelepon petugas bengkel resmi karena memang tidak mempunyai peralatan yang memadai, ditambah lokasi yang cukup jauh jika berjalan keluar mencari-cari toko aki.
Petugas yang datang memeriksa daya aki dengan peralatannya, kemudian ia memberi diagnosis bahwa daya akinya sudah berkurang. Petugas memberi saran untuk aki di-jumper dan mesin mobil jangan dimatikan sampai di rumah. Aki baru diganti besok paginya.
BACA JUGA: TEROBSESI MENJADI SIGMA MALE PERSONALITY SAMPAI LUPA RENDAH HATI
Pengalaman yang kedua, saat berada di Puncak, Bogor, mobil mogok dengan gejala yang sama. Ketika di-starter, mesin mobil bersuara, akan tetapi tidak sampai menyala. Saya mengetahui bahwa aki sudah diganti dan berfungsi dengan baik. Begitu pun dengan kondisi busi-businya. Permasalahannya tidak mungkin pada aki atau busi.
Kemudian, saudara saya membongkar kotak sekring atau fuse box. Isinya sambungan-sambungan alur kelistrikan atau soket, seperti untuk menggerakan jendela, menyalakan lampu, dan lainnya. Ternyata, ada soket yang hangus karena panas aliran listrik. Ada bagian plastik yang meleleh di sekitarnya. Kemudian, lelehan itu dibuang dan dibersihkan sisa-sisa keraknya hingga soket bisa disambung kembali. Mobil pun menyala.
Pengalaman yang ketiga ketika mobil mengalami overheat di jalan pada saat malam hari. Biasanya mesin mobil yang mengalami overheat akan mati dengan sendirinya meskipun mobil sedang berjalan. Oleh karena itu, ketika tanda overheat baru muncul di dasbor, usahakan segera menepi.
Lagi-lagi, ponsel dan pulsa berperan penting. Petugas datang setelah ditelepon. Kali ini petugas mengalami kesulitan menemukan sumber masalah karena setelah dicek, radiator dan cooling fan baik-baik saja. Setelah diteliti beberapa lama, akhirnya menemukan bagian yang bocor pada selang radiator. Montir menambal selang tersebut dengan tambalan sementara dan kembali mengisi air radiator. Dan benar saja, kali ini indikator overheat tidak menyala.
Pengalaman yang keempat adalah pengalaman yang cukup horor. Tidak sadar dengan indikator overheat yang menyala, mobil terus melaju. Lalu, yang terjadi adalah asap mengebul dari balik kap mobil. Kalau sudah begini, tentu saja membuat panik seisi mobil. Takut mobil terbakar.
Sebab masalahnya ternyata memang radiator. Ia mengalami keretakan sehingga air radiator bocor di mana-mana. Setelah mesin dingin, mobil langsung dibawa ke bengkel terdekat untuk mengganti radiator dan memeriksa kerusakan lain yang bisa saja terjadi.
Sebetulnya, mobil sudah memberi tanda; dari indikator, cara berjalannya yang kurang cekatan seperti habis kebanjiran, serta genangan air di garasi. Seharusnya kita lebih sensitif dengan tanda-tanda di sekeliling dan peduli dengan yang di sekitar. Adanya air yang menetes cukup banyak di bawah mobil seharusnya sudah memberi tanda bahwa ada yang tidak beres.
Untuk situasi genting seperti di atas, yang kita perlukan adalah menemukan solusi sementara. Biarkan para perempuan bisa duduk tenang atau sampai dulu di rumah. Setelah situasi reda, baru mencari perbaikan yang lebih pasti. Mungkin kita bukan solusinya, tetapi ketika tetap tenang, solusi bisa datang dari kita.
Jika kamu yang membaca adalah seorang penumpang, cobalah jangan menambah kepanikan ketika mobil mogok sedang menimpa kalian. Biarkan laki-lakimu mencari jalan keluar. Kamu pun bisa membantunya mencari solusi, tentu tidak dengan kepanikan. (*/)