In Depth

KONTROVERSI ISTILAH PICK ME DI KALANGAN GEN-Z

Apa karena beda selera fashion, musik, dan makanan doang lo bisa di cap pick me person? Sebenernya pick me itu gimana sih? Nah, lewat artikel ini, gue mau menyampaikan opini gue seputar pick me yang mungkin sering disalahartikan sama Gen Z.

title

FROYONION.COM - Istilah pick me kayaknya udah gak asing ya di kalangan kita-kita para gen-z. Mau cewe atau cowo, siapapun bisa aja disebut pick me. Meskipun istilah ini lebih seringnya diutarain ke cewe sih. 

Tapi, apa ya arti pick me sebenarnya? Pick berarti pilih, dan me artinya aku. Loh, terus apa kaitannya sama orang yang keliatan beda tapi disebutnya pick me

Jadi begini guys, sesuai artinya, seseorang yang disebut pick me adalah orang-orang yang selalu ingin dipilih, dilirik, dipuji, dan dianggap spesial karena perbedaan yang dia miliki dari mayoritas. 

Nah, makanya banyak dari Gen Z berpendapat kalo setiap orang yang berbeda baik dari segi pola hidup, cara berpikir dan berprinsip akan disebut sebagai pick me.  Eitttss.. tapi, gak semua perbedaan bisa kita jadiin indikator kalau orang itu pick me person, lho! 

Sederhananya begini, A temenan sama B, sayangnya B terjerat dalam pergaulan bebas dan gabung ke beberapa kelompok lain yang juga mempunyai kebiasaan sama. 

Tapi A sama sekali gak tertarik sama ajakan ataupun kegiatan yang ditawarkan B, A menolak mentah-mentah ajakan B sambil ngomong “Duh.. gue gak bisa, gue gak biasa begituan, sorry ya.” Nah, apakah A pantes disebut sebagai pick me

Kalau dipikir-pikir rumit ya ges ya, karena opini tiap orang pasti beragam. Tapi menurut gue, untuk kasus yang kaya gini, A gak pantes disebut pick me. 

Loh, kenapa? 

Mmm.. coba pikir, apa karena suatu hal dilakuin sama mayoritas orang terus kita juga harus ikut ngelakuinnya meskipun hal itu salah? 

Enggak, kan? 

Kita semua berhak buat punya prinsip hidup dan gimana cara ngejalaninnya juga itu urusan kita. Begitu juga sama orang lain, mereka pun berhak buat milih arah hidup semau mereka. Kita gak bisa maksain mereka buat satu pendapat apalagi gabung ke dalam pilihan hidup kita. 

Sebenernya kenapa sih ada istilah pick me

Menurut survey gue ke beberapa orang, pick me term ini tuh karena adanya keinginan untuk dapat diterima oleh sekelompok orang atau terkesan ingin melepaskan stereotip yang melekat pada mayoritas orang. 

Misalnya kayak gini, “Kalian suka pake make-up? Kok gue nggak ya.. Apa cuma gue di sini yang ga suka make-up soalnya kayak ribet gitu. Kan gue orangnya lebih suka natural terus juga gue muka gue kan udah mulus.” 

Eum.. agak nyebelin ya, kadang-kadang juga gak menutup kemungkinan sih orang-orang kaya gitu menghalalkan segala cara cuma demi diterima dan dianggap spesial sama segelintir kelompok. Salah satu caranya dengan ngerendahin orang lain atau bahasa kerennya itu Internalized Misogyny. 

Makanya gengs, kita harus bisa nih ngeliat mana yang emang beda karena ya beda aja gak ada intensi ingin dianggep spesial sama yang sengaja bohong demi naikin daya jualnya karena ada intensi ingin dianggap spesial. 

Padahal nih, kalo kita mau dipandang beda dan lebih menarik, kita bisa kok ningkatin apa yang jadi kelebihan kita aja tanpa berusaha ngerendahin orang lain. 

Setiap orang punya masa untuk bersinar sendiri guys, gak perlu takut ‘sinar’ kalian ke spotlight sama orang lain. 

Last, tanpa menobatkan istilah pick me ini buat orang-orang tertentu, gue mau ngingetin kalo gak semua orang yang beda bisa disebut pick me meskipun konteksnya bercanda. 

Dan kalo pun ternyata ada yang beneran pick me, kita bisa rangkul dan jelasin ke mereka buat bersikap lebih baik dengan cara yang lebih kekeluargaan. 

Tapi kalo dia ngeyel? Just simply leave them. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shania RH

Remaja biasa yang lahir di akhir Maret, suka menyibukan diri, talkative, kadang nge-podcast, kadang gitaran juga.