In Depth

GANDUM MAKIN MAHAL DAN LANGKA? NIH ALTERNATIF LOKALNYA!

Krisis stok gandum akibat perang Ukraina-Rusia menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Apakah ada alternatif lain yang lebih bagus dari gandum?

title

Siapa sih yang nggak kenal dengan gandum? Salah satu jenis tanaman biji-bijian yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Kandungan karbohidrat dan serat yang tinggi menjadikan tanaman ini sebagai salah satu makanan pokok bagi mereka yang menjalani diet. Akan tetapi apa jadinya jika stok gandum di dunia ini mulai menipis?

Seperti yang kita ketahui, perang Rusia - Ukraina menjadi salah satu penyebab krisis stok gandum di negeri kita. Menurut Kemenperin, sebanyak 2,8 juta ton stok gandum di Indonesia dari total 11,1 juta ton stok gandum untuk bahan baku tepung terigu dipasok dari negara Ukraina, sedangkan stok gandum di Indonesia saat ini sekitar 2 juta ton yang hanya akan bertahan hingga April 2022.

International Grains Council (IGC) melaporkan bahwa harga gandum di pasar Internasional mengalami kenaikan 46% dan menyentuh di angka 335 dolar AS per ton pada Maret 2022. Ketegangan di Laut Hitam akibat perang Rusia - Ukraina ini turut menjadi faktor kenaikan harga gandum di pasar dunia.

Hal ini membuat beberapa orang lumayan khawatir soal menipisnya stok gandum, termasuk gue sendiri. Bagaimana tidak? Sebagian besar bahan baku mie instan, roti, dan lain sebagainya berasal dari tepung terigu, sedangkan tepung terigu itu sendiri berasal dari olahan daging gandum.

Gue sebagai pencinta mie instan lumayan ketar-ketir dengan hal ini. Bahkan di beberapa gerai minimarket daerah Medan kehabisan stok Indomie. Entah memang stoknya terbatas karena adanya krisis stok gandum atau adanya fenomena panic buying lagi yang disebabkan adanya omicron juga.

Gandum memang kaya akan karbohidrat dan serat seperti yang gue sebutkan di atas, namun kandungan gluten yang terkandung dalam gandum itu sendiri yang menjadi permasalahan bagi sebagian orang. Berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten tinggi bisa berdampak buruk bagi kesehatan seperti gangguan pencernaan, lambung, infeksi tenggorokan, dan lain sebagainya.

Menurut gue sendiri sebagai orang awam, stok gandum di Indonesia bisa diantisipasi dengan mengimpor dari negara lain, namun apakah kalian mau terus-terusan mengkonsumsi gandum yang mengandung gluten tinggi? Apakah tidak ada alternatif lain untuk mengganti gandum? Di bawah ini, gue akan bahas beberapa bahan makanan pokok lokal pengganti gandum.

JAGUNG

Banyak sekali bahan pokok yang tersedia di negara kita, jagung termasuk salah satu tanaman penghasil karbohidrat selain beras dan gandum. Selain tidak memiliki kadar gluten, jagung memiliki karbohidrat, serat, dan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan gandum.

Olahan dari jagung pun bermacam-macam. Jagung bisa diolah menjadi tepung yang akan menjadi bahan baku pembuatan roti dan mie. Bagi sebagian masyarakat Jawa Tengah, Madura, Sulawesi, dan NTT, jagung diolah menjadi nasi jagung dan menjadikannya makanan pokok. Sereal jagung juga banyak di pasaran, Walaupun varian rasanya tidak banyak, sereal jagung lebih sehat dibandingkan sereal lainnya, biasanya disebut cornflakes.

SINGKONG

Selain jagung, singkong juga bisa menjadi bahan pokok pengganti gandum. Tidak hanya mudah dalam penanamannya, tetapi juga harganya yang lumayan miring, yaitu sekitar 7 ribu - 14 ribu per kilogram di pasaran.

Kalori yang terdapat pada singkong pun juga sangat rendah tetapi tinggi karbohidrat, sangat recommended buat kalian yang ingin diet atau menjaga berat badan agar tetap ideal. Kalian bisa mengkonsumsinya dengan cara direbus, bisa juga dijadikan sebagai pengganti nasi.

Banyak olahan yang bisa kita buat dari singkong, seperti tepung singkong, tepung mocaf, singkong parut, gethuk, dan lain sebagainya. Tepung singkong sendiri kaya akan protein yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan roti.

TALAS

Bahan makanan pokok lokal lainnya yaitu talas, atau biasa disebut taro. Kalian pasti nggak asing lagi dengan nama yang satu ini, pasti dipikiran kalian muncul minuman kekinian berwarna ungu yang dikasih boba dan cream cheese di atasnya.

Talas ini kaya akan serat yang dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung. Selain itu, talas ini juga bisa menurunkan tekanan darah rendah bahkan kolesterol dalam tubuh kita. Menurut Annals of Internal Medicine, memakan 30 gram serat setiap harinya bisa membantu menurunkan berat badan kita, cocok banget dengan talas yang kaya akan serat.

SUKUN

Tanaman ini termasuk ke dalam jenis buah-buahan, bentuknya bulat berwarna hijau, jika buahnya matang akan berwarna agak kecoklatan. Tanaman ini tidak seperti buah-buahan lainnya yang bisa dimakan langsung, harus dimasak dahulu sebelum dikonsumsi, biasanya dengan cara direbus, dibakar, atau dipanggang.

Sukun mengandung senyawa phenolic dan flavonoid yang dapat membantu tubuh tubuh kita untuk melawan radikal bebas. Senyawa lainnya seperti fitokimia pada buah ini juga membantu mencegah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat timbunan kolesterol.

SORGUM

Sorgum termasuk tanaman sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Tidak adanya gluten dalam kandungan sorgum menjadikan tanaman ini termasuk bahan pokok yang menyehatkan.

Dalam 100 gram sorgum, terdapat 366 kalori yang bisa kita dapatkan guna menunjang kita dalam proses diet. Komponen antioksidan seperti asam fenolat dan tanin ini dapat mencegah pertumbuhan sel kanker juga. Tak hanya itu saja, asam fenolat berupa 3-Deoxyanthocyanidins (3-DXA) bermanfaat dalam menghancurkan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh manusia.

Variasi dalam pengolahan sorgum ini juga bermacam-macam. Kita bisa memakai sorgum ini sebagai pengganti nasi dan dikonsumsi bersamaan dengan sayur dan sumber protein lainnya. Sorgum juga tersedia dalam bentuk tepung yang bisa menjadi bahan baku pembuatan roti dan mie, tapi kalau mie sih mungkin tidak akan se-elastis seperti mie pada umumnya karena tidak adanya kandungan gluten dalam sorgum.

Dan masih banyak lagi bahan makanan pokok lokal yang tersebar di penjuru negeri ini. Kalian bisa eksplor sendiri makanan pokok yang ada di daerah kalian. Menurut gue ini menjadi suatu gebrakan baru dalam segi pertanian di negeri kita ini.

Dengan adanya krisis stok gandum, kita bisa meningkatkan produksi dari bahan makanan pokok lokal yang kaya akan khasiatnya, bahkan melebihi gandum itu sendiri. Kita bisa membuat kreasi-kreasi baru atau eksperimen baru dengan bahan makanan pokok lokal ini. Siapa tau dengan ide dan kreasi kita, kita bisa mensejahterakan petani lokal yang semakin kesini semakin minim jumlahnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Dynasti Savira

Investor Reksadana, pro player Blossom Blast Saga, pegiat hidup monoton, dan penikmat seni tapi bukan air. Motto hidup : Semua masalah pasti akan berlalu, iya berlalu lalang.