Homesickness atau bahasa sederhananya adalah kangen rumah. Rindu dengan suasana rumah saat merantau pertama kali ke lingkungan baru merupakan tantangan bagi mahasiswa baru yang memutuskan untuk kos.
FROYONION.COM - Semester baru untuk perguruan tinggi sudah tiba. Mahasiswa baru dan lama dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk menempuh pendidikan tinggi. Hal yang paling identik dengan mahasiswa luar daerah adalah menjadi ‘anak kos’.
Biasanya, alasan utama mahasiswa menyewa kamar kos untuk tempat tinggal sementara dikarenakan jarak rumah dengan universitas yang sangat jauh. Nggak mungkin kan ketika rumah lo di Jakarta dan universitas tempat lo menimba ilmu berada di Yogyakarta misalnya dan lo pulang pergi setiap hari?
Dari hal inilah mahasiswa dituntut untuk bisa bertahan hidup. Sendirian di kota orang nggak jarang bikin orang yang baru merantau kesepian dan kangen rumah. Nah, istilah kangen rumah ini bahasa kerennya ‘Homesickness’.
Homesickness ini secara sederhananya adalah perasaan rindu akibat jauh dari rumah. Biasanya orang yang mengalami homesickness ini merupakan orang yang baru pertama kali merantau. Tapi nggak menutup kemungkinan buat lo yang sudah sering merantau juga kena yang namanya homesickness.
Nah, biasanya homesickness ini ada gejalanya, Civs! Menurut Fisher di dalam jurnal Homesickness in University Students: The Role of Multiple Place Attachment yang ditulis oleh Massimiliano Scopelliti dan Lorenza Tiberio, homesickness biasanya dicirikan dengan munculnya emosi negatif; seperti perasaan cemas, memikirkan tentang rumah/kampung halaman secara terus menerus, pikiran negatif mengenai lingkungan baru, dan bisa juga adanya gejala fisik yang muncul.
Sebenarnya sangat wajar kalau homesickness ini muncul, apalagi untuk orang yang pertama kali merantau jauh dari rumah. Tetapi akan sangat tidak wajar, jika perasaan ini terus menerus mengganggu kehidupan sehari-hari, Civs. Jangan sampai berlarut-larut ketika mengalami gejala homesickness ini ya.
Ada banyak cara untuk melewati fase homesickness ini, dan ini merupakan beberapa cara yang bisa lo lakukan untuk setidaknya berusaha mengurangi fase ini;
1. Melakukan Kegiatan Yang Menyenangkan
Cara paling gampang yang pertama ketika gejala homesickness ini muncul adalah lo bisa melakukan kegiatan yang lo senangi. Lo bisa menjalani hobi setidaknya untuk meredam perasaan cemas yang dialami.
Untuk lo yang memiliki hobi kreatif seperti menggambar, melukis, menulis, atau lainnya, bisa banget dilakuin ketika lo sudah mengalami gejala homesickness. Melakukan kegiatan kreatif yang lo senangi merupakan salah satu media untuk anak muda menumpahkan kegelisahannya. Dengan harapan jika melakukan hal tersebut, perasaan lo bisa jauh lebih baik.
2. Berinteraksi Dengan Tetangga Kos
Salah satu penyebab terjadinya homesickness adalah merasa kesepian dan tidak ada teman yang mau lo ajak berinteraksi. Sebagai makhluk sosial, manusia memang selalu perlu manusia lainnya untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
Kalau lo di kosan dan kebetulan punya tetangga kos, lebih baik lo ajak ngobrol atau mungkin sekadar basa-basi aja, Civs! Lo mungkin bisa jadikan tetangga kos lo sebagai teman cerita atau mungkin cuma sekadar teman bercanda.
Cara ini bisa bikin lo nggak merasa kesepian. Barangkali tetangga kos lo sedang mengalami fase homesickness juga, dan dengan kehadiran lo doi juga merasa terbantu.
3. Hubungi Orang Terdekat
Kalau menurut lo berinteraksi dengan orang baru terlalu menyulitkan, lo bisa hubungi orang terdekat yang bisa dipercaya. Ajak orang terdekat lo untuk sekadar ngobrol, basa-basi,atau tanya kabarnya aja bisa bikin lo nggak merasa kesepian.
Jangan pernah malu untuk bilang kalau lo butuh temen, terlebih kepada orang terdekat lo. Lo bisa hubungin keluarga, sahabat, pacar, atau mungkin temen lo untuk menemani fase homesickness yang sedang berlangsung. Fase homesickness ini mungkin suatu yang wajar, tetapi jangan pernah lo pendem sendiri, Civs!
4. Jangan Diem!
Ketika seseorang sudah mengalami perasaan negatif seperti kecemasan, nggak jarang mereka lebih sering menyangkal atau bahasa kerennya denial. Untuk kasus homesickness ini, gue saranin lo sadari secepatnya. Semakin lo sadar lebih awal, artinya lo bisa menanggulangi perasaan ini sedini mungkin atau dengan kata lain mumpung belum keburu parah.
Ketika lo denial seakan-akan lo menganggap perasaan negatif ini tidak ada, dan yang ada lo malah diem. Ini Civs, yang berbahaya. Disaat lo diem, padahal lo punya opsi untuk setidaknya berkomunikasi dengan orang terdekat tetapi tidak lo lakukan, ini bisa memperparah keadaan.
Mungkin homesickness kesannya hanya gejala biasa, tetapi ketika jika sudah sampai tahap parah, perasaan negatif ini bisa sangat mengganggu aktivitas lo. Misal, yang seharusnya lo malem-malem bisa nugas atau istirahat, malah lo pakai waktunya buat nangis-nangis sehingga menguras energi lo. Maka dari itu, sadari gejalanya dan jangan diem!
5. Menyadari Bahwa Ini Hanya Fase Kehidupan
Setelah menyadari mengenai gejala homesickness dan sudah berusaha untuk mengurangi keadaan homesickness, saatnya lo menyadari bahwa fase ini merupakan salah satu fase kehidupan yang nantinya akan membuat diri lo semakin kuat. Sama seperti fase emosi negatif lainnya, fase homesickness ini hanya satu dari sekian banyak fase yang sudah dan akan terlewati nantinya.
Lo harus percaya, setiap fase dalam kehidupan pasti akan berlalu. Entah itu fase positif maupun fase negatif. Fase ini hanya sebagian kecil dari kehidupan yang nantinya akan semakin membuat diri lo kuat dalam menjalani rintangan berikutnya. Dengan lo menyadari bahwa homesickness ini hanya salah satu fase kehidupan maka akan membuat diri lo lebih tenang dalam menjalani emosi negatif ini.
Homesickness merupakan suatu fase yang wajar untuk dialami, khususnya untuk lo anak rantau baru. Jauh dari rumah dalam tempo waktu cukup lama mengharuskan lo untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, yang kadang ada aja hal yang nggak cocok dan bikin lo merasa kangen sama rumah.
Jangan pernah malu mengakui bahwa lo terkena fase homesickness dan meminta bantuan orang terdekat lo. Dengan berkomunikasi atau meminta bantuan, lo bisa bercerita tentang apa yang lagi dirasakan dan setidaknya bisa mengurangi sedikit beban pikiran. Homesickness ini hanya fase yang biasa terjadi di kehidupan dan nantinya pasti akan terlewati. Jangan tenggelam dalam fase ini terlalu lama ya, Civs! (*/)