Emang bener, anak Ilmu Komunikasi itu pasti bisa lancar ngomong di depan umum? Atau, mahasiswa Ilmu Psikologi bisa membaca aura orang? Simak beragam mitos dan faktanya di sini!
FROYONION.COM – Ada beberapa jurusan sekolah dan kuliah tertentu yang sering salah dipersepsikan. Mereka yang memilih jurusan tersebut dianggap ahli dalam suatu bidang atau memiliki karakteristik tertentu. Padahal, faktanya nggak selalu begitu.
Tapi, sebenarnya bisa sedikit dimaklumi kenapa muncul salah persepsi seperti ini. Orang-orang yang memilih jurusan tertentu pastinya nggak akan tahu seperti apa sebenarnya ilmu yang dipelajari di jurusan lain dan seperti apa karakter orang-orangnya. Maka dari itulah muncul persepsi atau anggapan yang seringkali masih keliru.
Biar nggak salah lagi, yuk simak fakta dan mitos seputar jurusan sekolah dan kuliah berikut.
Kalian yang memilih berkuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, mungkin pernah sekali atau dua kali diminta maju ke depan publik untuk jadi pembicara. Atau minimal mewakili kelompok yang terdiri dari orang-orang berbeda jurusan sebagai juru bicara. Alasannya, karena kalian mendalami Ilmu Komunikasi sehingga pasti sudah terbiasa dan ‘pede’ untuk ngomong depan orang banyak.
Faktanya, jurusan Ilmu Komunikasi itu mempelajari bagaimana caranya menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain. Nah, pesan itu sendiri disampaikan melalui beragam cara. Bukan hanya secara verbal tapi juga non-verbal, seperti melalui tulisan, gambar, foto, animasi, dan lain-lain.
BACA JUGA: JURUSAN KOMUNIKASI NGGAK MELULU SOAL NGOMONG?
Jadi, bukan berarti mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi serta-merta jago pidato depan publik. Secara teori mungkin paham, tapi prakteknya nggak semua sama mahirnya. Ada yang memang piawai berpidato, tapi ada juga yang lebih ahli dalam hal mendesain logo, memotret atau menulis artikel.
Jurusan Ilmu Komunikasi juga nggak selalu berisi orang-orang ekstrovert yang mendapat energi mereka dari berada di tengah keramaian orang. Ada dan bahkan banyak introvert yang memilih jurusan ini sehingga nggak bisa sembarangan disuruh maju untuk jadi pembicara di depan publik.
Satu lagi kesalahan persepsi mengenai jurusan kuliah yang nggak kalah dari Ilmu Komunikasi adalah Psikologi. Konon, mahasiswa Psikologi itu bisa membaca aura orang. “Coba dong baca aura aku”sudah jadi hal yang biasa didengar mahasiswa Psikologi dari mahasiswa jurusan lain yang belum ngeh apa yang sebenarnya dipelajari mahasiswa Psikologi.
Psikologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari mental, pikiran serta perilaku manusia. Hal-hal yang dipelajari dalam Psikologi terbilang sangat luas, dan tentu bukan sekedar menebak-nebak perasaan orang.
Termasuk di dalamnya adalah sejarah serta tokoh-tokoh dalam pengembangan ilmu Psikologi, teori kepribadian hingga jenis-jenis asesmen yang digunakan dalam mengetahui karakteristik serta kecenderungan adanya gangguan mental pada seseorang.
Jelas, ilmu ini nggak akan membuat siapapun yang mempelajarinya bisa membaca aura atau bahkan membaca pikiran orang. Ingat, yang bisa membaca pikiran seseorang hanya Profesor X dalam film X-Men. Mahasiswa Psikologi nggak ada yang bisa.
BACA JUGA: 6 TIPS DARI ILMU PSIKOLOGI INI TERNYATA BUAT AWET MUDA
Mitos legend di kalangan siswa SMA adalah bahwa jurusan IPS itu berisi anak-anak yang santai dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain. Sementara anak-anak jurusan IPA lebih ambis, rajin belajar, pintar dan bahkan konon lebih mudah diterima di jurusan perguruan tinggi apapun.
Faktanya, karakter seseorang nggak bisa dikotak-kotakkan berdasarkan jurusan yang mereka pilih semasa sekolah ataupun kuliah. Anak-anak jurusan IPS yang rajin dan ambis pasti ada juga, kok. Begitu pula dengan anak-anak yang memilih jurusan IPA, beberapa dari mereka pasti ada yang senang bersantai.
Bisa jadi, persepsi ini muncul karena jurusan IPA akan mempelajari ilmu sains yang dianggap sulit serta membosankan. Sementara jurusan IPS lebih banyak memiliki materi hafalan sehingga terkesan santai.
Perlu diketahui juga kalau kecerdasan otak manusia itu terbagi dalam beberapa jenis. Pintar Matematika bukan satu-satunya jenis kecerdasan yang ada. Anggapan kalau anak-anak jurusan IPA itu lebih pintar dari IPS tentu kurang tepat, ya.
Kalau soal lebih mudah diterima di berbagai jurusan perguruan tinggi, ini nggak sepenuhnya benar. Bukan lebih mudah diterima, tapi lebih ada banyak kesempatan karena beberapa jurusan kuliah tertentu memang mensyaratkan hanya anak-anak IPA saja yang bisa mendaftar. Misalnya untuk jurusan kedokteran dan kesehatan.
Tapi, apakah berarti jurusan IPS sulit untuk masuk ke perguruan tinggi atau bahkan sulit mendapat pekerjaan? Ya enggak dong. Masih terbuka lebar kesempatan untuk meneruskan pendidikan atau melamar pekerjaan bagi jurusan IPS.
BACA JUGA: KERJA SESUAI JURUSAN SUDAH TIDAK RELEVAN
Setelah lulus kuliah, biasanya orang-orang akan mengambil langkah berikutnya dengan mencari pekerjaan. Latar belakang pendidikan di bidang tertentu akan sangat membantu dalam memilih karir yang akan diambil.
Beberapa jurusan tertentu sering salah diartikan terkait prospek kerjanya. Jurusan Matematika, misalnya, kerap dianggap hanya memiliki kesempatan pekerjaan sebagai guru atau dosen selepas lulus.
Padahal, peluang profesi dari lulusan jurusan ini terbilang sangat luas. Hampir semua bidang pekerjaan yang ada di tiap industri akan butuh lulusan jurusan Matematika. Peran mereka terutama dalam olah data hingga melakukan riset.
Lagipula, di zaman sekarang banyak orang yang bekerja nggak sesuai dengan jurusan kuliahnya dulu. Sarjana Pertanian jadi pegawai bank, lulusan Hukum jadi wirausahawan, nggak menutup kemungkinan jurusan Matematika juga bisa berkarir di bidang lain, kan?
Itu dia sederet jurusan sekolah dan kuliah yang masih sering salah dipersepsikan oleh banyak orang. Apakah kalian termasuk sebagai kaum yang keliru mengira jurusan tertentu atau justru jurusan kalian yang salah dimengerti oleh orang sekitar? Semoga setelah ini nggak ada lagi salah sangka di antara kita, ya! (*/)