In Depth

EKSISTENSI PENSI: NGGAK ‘MATI’ MESKI PANDEMI

Berawal sebagai panggung seni di tahun 1980-an, kini budaya penyelenggaraan pensi masih tetap eksis di banyak SMA di Indonesia dengan banyak perubahan dan perkembangan.

title

FROYONION.COM - Gimana nih Civs pengalaman lo dengan pensi SMA? Jadi panitia yang sibuk siang malem nyiapin konsep, nyari sponsor, atau jualan? Atau jadi penonton yang  teriaknya paling kenceng dan jogetnya bikin rusuh? Tapi kenapa ya pensi itu bisa ada di Indonesia dan bahkan bisa jadi banyak kayak sekarang?

BERMULA SEBAGAI WADAH SENI

"Waktu itu saya berpikir bahwa semua sekolah punya prestasi dalam bidang seni dan mereka butuh panggung. Kemudian saya punya gagasan untuk membuat pesta seni dimana setiap sekolah harus menampilkan yang terbaik. Tidak melulu soal musik," ucap Bayu Wargo kepada Asumsi.

Beliau adalah Ketua Presidium Kolese De Britto tahun 1984, sebuah pensi dari SMA De Britto Yogyakarta. Siapa sangka, di kemudian hari pensi tersebut menjadi pelopor terbentuknya pensi-pensi lain di Indonesia. Saat ini, tiap sekolah berlomba-lomba mengadakan pensinya masing-masing dan menjadi warisan turun-temurun antar generasi.

"Dibilang budaya bisa jadi, awalnya sih turun temurun dari kakak kelas yang sering ngasih tau 'tahun depan harus ada juga ya pensinya'," ujar Salsa Nabila, Wakil Ketua Pelaksana Space X, pensi dari SMAN 49 Jakarta.

IDENTITAS DAN GENGSI

Saat ini pensi bukanlah sekedar panggung seni biasa tapi sudah menjadi identitas dan gengsi antarsekolah. Bisa dibilang keadaannya terbalik. Jika dulu pensi-lah yang membesarkan para pegiat seni, sekarang justru tiap sekolah berlomba-lomba untuk membesarkan nama pensinya masing-masing.

Artis-artis terkenal sering dihadirkan untuk mengangkat nama dari pensi tersebut. Siapa yang paling banyak dan paling terkenal artisnya, maka semakin terkenal pula pensinya. Dan cara ini dipakai di hampir semua pensi yang ada di Indonesia terutama di Jakarta.

Menurut Salsa, cara ini juga merupakan cara praktis dalam meraih kesuksesan di pensi jika diukur dari kesan yang didapat dari pensi tersebut. 

"Ketika lu ngundang artis yang bayarannya mahal, sekolah lu akan lebih dilihat berkelas gitu. Itu juga mengharumkan nama sekolah secara ga langsung, kayak 'eh gila sekolah itu bisa ngundang si ini loh,'" ucap Salsa.

NGGAK ADA ‘MATINYA’

Mewabahnya virus Covid-19 pada awal tahun 2020 membuat banyak pensi yang terpaksa dibatalkan karena ketidaksiapan terhadap kondisi yang tak terduga. Namun seiring berjalannya pandemi, pensi online akhirnya muncul sebagai obat dari kerinduan orang-orang terhadap pensi.

Kegiatan lomba disesuaikan dengan keadaan. Lomba olahraga yang tadinya bersifat pertandingan diganti dengan penilaian, seperti freestyle contohnya. Lomba-lomba kreatif seperti short movie, videografi, poster, dan sejenisnya juga semakin diperbanyak.

Closing yang menjadi acara puncak juga tetap diadakan tapi diganti menjadi konser online. Tiket akan dijual di website tertentu, setelah itu penonton yang sudah melakukan booking dan pembayaran akan menerima link menuju website streaming pensi diadakan pada waktu yang telah ditentukan. 

Memang terdengar seperti live streaming pada umumnya, tapi diadakan secara lebih eksklusif dan dibuat semirip mungkin dengan closing biasanya. Seperti rundown acara, host, penampilan spesial dari ekskul, hingga guest star. Hal ini menunjukkan bagaimana pensi dapat tetap eksis dan para penyelenggara dapat beradaptasi dengan keadaan.

KEMBALI KE ESENSI

Terlepas apapun bentuknya dari masa ke masa, pensi tetap jadi hal yang dinantikan oleh banyak orang. Dari segi penonton alasannya tentu sederhana karena semua orang butuh hiburan. Pensi bisa jadi pengganti nongkrong atau jalan-jalan karena banyak kegiatan asyik dan bisa didatangi bareng teman, keluarga, atau bahkan pacar (buat yang punya aja).

Tentunya pensi membutuhkan jumlah anggota panitia yang cukup banyak sehingga banyak pensi yang membuka volunteer. Buat lo yang mau cari pengalaman menjadi volunteer, pensi bisa jadi salah satu pilihan. Tak hanya acara puncak, pensi biasanya dilengkapi dengan berbagai lomba. Lombanya pun beragam, bisa tentang akademik, olahraga, e-sport, bahkan industri kreatif. Tentu ini dapat menjadi wadah bagi pelajar yang ingin menyalurkan bakatnya.

Beberapa pensi juga tak melupakan bakat dari sekolahnya sendiri, penampilan berbagai ekskul dan perorangan sering ditampilkan saat acara pembukaan atau acara puncak. Ini tentu mengembalikan esensi awal pensi yang dibuat untuk panggung dan wadah para pegiat seni. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rayhan

Pelajar SMA penggemar olahraga, gaming, anime, dan dunia kreatif