In Depth

DI BALIK SADFISHING, PELAMPIASAN KESEDIHAN LEWAT MEDIA SOSIAL

Tiga bulan terakhir ini dari bulan Sadtember, Oktrouble, sampai November Rain seakan menjadi bulan-bulannya kesedihan. Dan banyak kawula muda yang sering buat sad stories sepanjang 3 bulan ini. Apakah hal tersebut normal atau bisa dimaklumi, Civs?

title

FROYONION.COM - Sebagian orang memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai ajang pamer. Misalnya, foto saat liburan, outfit bagus, pamer kecantikan, aktivitas sehari-hari, termasuk emosi yang sedang dirasakannya atau disebut Sadfishing

Sadfishing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sering buat story kesedihannya di media sosial, yang bertujuan untuk memancing simpati seseorang, namun ada juga yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada seseorang lewat story, karena malu ingin menyampaikannya secara langsung. 

Apakah sadfishing itu normal? Kita kupas di sini bareng-bareng, Civs.

Sadfishing sebetulnya merupakan hal normal tetapi kita harus tetap mempunyai batasan dalam mengumbar kesedihan. Contoh seperti ketika kita ada keluarga atau teman yang meninggal menurut gue nggak pantas kalau dibuat story karena bukan sebuah hal yang pantas untuk dibuat story.

Sering buat story kesedihan di media sosial itu lebay, ucapan beberapa orang yang nggak suka sama lo. Tenang Civs, jika lo termasuk orang yang suka buat story kesedihan di media sosial nggak usah takut dibilang lebay, setiap orang memiliki  self healing nya sendiri-sendiri. 

Self healing atau penyembuhan luka batin merupakan hal yang sangat penting bagi orang yang terkena mental health issues yang cukup parah, karena jika dibiarkan atau di tahan mental health issues bisa mengakibatkan gangguan jiwa, hayo menakutkan bukan? 

Self healing yang berupa sadfishing di media sosial itu termasuk ke dalam self healing penyembuhan luka lewat self disclosure yaitu self healing dengan cara mengumbar kesedihan ke banyak orang. 

Self disclosure adalah proses yang terjadi saat mengungkapkan atau memberi informasi kepada seseorang terkait kesedihan kita. 

Lalu apa aja alasan-alasan yang biasanya orang miliki sampai bisa mau melakukan self disclosure ini, Civs? Nih sekilas penjelasannya.

1. EKSPRESI PENGUNGKAPAN DIRI

Kadang-kadang gue atau lo pasti pernah mengalami amarah tapi nggak berani mengeluarkan uneg-uneg itu langsung kepada orang yang membuat kita marah.

Bukannya marah ke orangnya justru kita malah melampiaskan kemarahan kita ke teman kita sendiri. Kalo nggak gitu kita buat caption bernada marah-marah di SW, terus berdoa biar ada yang reply WA story kita.

Makanya di dalam self discourse pengekspresian perasaan menjadikan alasan untuk penyembuhan diri mental seseorang. 

BACA JUGA: ALASAN MENGAPA BANYAK ORANG MEMILIH MENJADI ANONIM DI SOSIAL MEDIA

2. MENCARI PEMBENARAN

Dengan lo melihat bagaimana reaksi pembaca stories  pada pengungkapan diri yang lo lakukan, lo akan mendapat informasi tentang kebenaran dan ketepatan pandangan mereka kepada kita. 

Apalagi kalo lo mendapatkan pembelaan kepada orang yang me-reply story di media sosial lo, pasti enak banget. 

3. KENDALI SOSIAL

Beberapa Individu mungkin lebih memilih menyembunyikan informasi tentang dirinya, sama seperti arti dari kontrol sosial. 

Individu mungkin menekan topik, kepercayaan atau ide yang akan membentuk pesan yang baik pada pendengar. 

Dalam kasus yang ekstrem, individu mungkin dengan sengaja berbohong untuk mengeksploitasi orang lain lain, tapi dalam kasus seseorang yang sedang self disclosure kebanyakan mengatakan apa adanya tentang kesedihan yang sedang dialaminya.

4. PERKEMBANGAN HUBUNGAN 

Selain bisa menjadi penyembuh luka batin sadfishing juga bisa menjadi sarana untuk saling berbagi pengalaman dalam hidup dan saling memberi motivasi. Karena salah satu sarana yang paling penting dalam usaha merintis suatu hubungan yang dekat seseorang adalah dengan saling curhat.

Maka jangan salahkan seseorang yang suka sadfishing di media sosial karena mungkin mereka sedang butuh teman untuk curhat atau mungkin dia butuh saran atau motivasi dari kita atau mungkin dia hanya bisa melampiaskan kesedihannya lewat media sosial, Civs. (*/)

BACA JUGA: MENGAPA ORANG-ORANG SUKA MEMAJANG FOTO DENGAN PASANGAN DI MEDIA SOSIAL?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Sulthon Amanulloh

Mahasiswa jurusan Sastra di kampus yang tidak terkenal dan menyambi bekerja menjadi kapster di sebuah barbershop