In Depth

BUKA JALUR DIPLOMASI TIDAK MESTI LEWAT ROKOK, LO BISA COBA CARA INI

Kadang kala rokok jadi jembatan untuk buka obrolan di tempat nongkrong anak muda, diplomasi rokok, namanya. Tapi, gimana caranya biar bisa buka obrolan tapi lo gak ngerokok? Cobain deh pake cara kreatif ini.

title

FROYONION.COM - Bicara soal rokok, batang putih berisi tembakau ini biasanya dipakai banyak orang di creative agency di Indonesia untuk buka obrolan. Bahkan, gak sedikit yang bilang rokok punya jalur diplomasi sendiri atau yang suka disebut "diplomasi rokok". Tinggal sodorin aja rokok yang lo punya, niscaya orang yang pengin lo ajak ngobrol ngasih respon.

Diplomasi rokok yang udah jadi budaya anak muda Indonesia ini sebenarnya bisa dilakuin ke siapapun termasuk orang yang gak ngerokok sekalipun. Ketika lawan bicara kita bilang, "Enggak ngerokok, bro" lu bisa kembangin lagi ke pertanyaan yang lainnya. Alih-alih matiin obrolan gitu aja.

BACA JUGA: DARI ROKOK PINDAH KE VAPE, SAMA SAJA ATAU SEBUAH SOLUSI?

Civs, ada stigma di masyarakat yang nyebutin kalau rokok ini obat percaya diri, relaksasi, dan hal-hal positif lainnya. Jadi keliatannya, orang yang ngerokok lebih asik dan terbuka sama orang. Namun, gimana kalau lu nggak ngerokok dan pengin banget buka obrolan ketika dalam situasi awkward nunggu ujan di halte, nungguin panggilan interview, atau mungkin ngobrol sama calon mertua?

Setelah diperhatiin, modal utama para perokok bisa luwes ngobrol sama orang baru itu karena punya dasar kesamaan satu sama lain, yaitu apalagi kalau bukan ngerokok. Ketika nawarin rokok ke orang lain dan dia mau itu jadi buka celah untuk kita ngobrol lebih dalam. Terus gimana kalau yang ditawarin nggak ngerokok?

Ternyata, hal kedua yang dimiliki oleh para perokok adalah percaya diri, guys. Waktu calon lawan bicara nolak tawaran rokok, si perokok ini pasang muka tebal untuk buka obrolan klise, kaya misalnya "udah lama nunggu, mas?""milih divisi apa, mas?", atau "bapak ini ternyata nggak ngerokok ya, pantes keliatan sehat". Obrolan kecil macam itu bisa jadi awal mula komunikasi dua arah mulai kebentuk.

Mereka udah punya modal "celah" yang dibuat tadi lewat sekadar nawarin rokok. Namun, nyatanya hal itu juga bisa dilakuin meski lo bukan perokok. Dasarnya sama, percaya diri dan muka tebal plus harus punya hal yang sama dengan calon lawan bicara lo.

Situasi pertama, lo lagi nunggu bus di halte pinggir jalan, lo bisa buka obrolan dengan pertanyaan kecil kaya nanyain bus bus yang lo cari udah jalan atau belum. Atau, alih-alih nawarin rokok, lo juga bisa nawarin makanan lain, permen misalnya.

Situasi kedua, waktu nunggu panggilan interview, lo yang diminta duduk di luar sama kandidat lain kadang pengin "ngebunuh" situasi sendirian dan rasa cemas sebelum interview, ada dorongan dalam diri lo untuk buka interaksi. Singkirkan dulu harga diri, lo bisa buka obrolan kecil dengan "nunggu dari jam berapa?" atau pertanyaan lain yang menurut lo pas untuk membuka obrolan. Setelah dijawab orang yang bersangkutan, lo bisa kembangin lagi percakapan itu, bawa ke topik yang lo berdua sama-sama relate.

Dari dua situasi itu, kita harusnya ngeh soal pentingnya percaya diri untuk buka obrolan. Rasa keingintahuan dan rasa senasib-sepenanggungan bikin obrolan makin intim. Dilansir dari CNNIndonesia, salah satu cara untuk buka obrolan sama orang baru adalah kasih pertanyaan terbuka, biarin orang lain ceritain pengalamannya, baru lo bisa nerka-nerka jawaban yang cocok untuk lanjutin obrolan itu.

BACA JUGA: BPOM LARANG JUAL ROKOK ECERAN, EMANGNYA EFEKTIF?

Terus, kadang juga pujian ke lawan bicara kita itu penting diucapkan. Sambil kasih senyum tulus, lo bisa mulai pembicaraan dengan muji penampilan orang atau hal yang identik dengan calon lawan bicara lo. Cara ini bisa dipakai waktu lo ketemu calon mertua. Mereka kadang cuman ingin didengerin dan diakuin pengalaman hidupnya. Lo bisa jawab dengan "wah bapak hebat banget ya udah bisa sejauh itu" atau "kalau saya jadi bapak kayanya belum bisa sejago itu deh".

Kalimat itu tadi plus dilengkapin body language (menurut studi body language jadi elemen penting dalam penyampaian informasi) bakal jadi kombinasi terbaik untuk bikin lawan bicara lo enak ngobrol sama kita.

Dilansir dari sehatq.com, inti dari sebuah komunikasi adalah untuk menyampaikan informasi. Jadi, nggak hanya pakai kata-kata, tujuan itu juga bisa muncul dengan komunikasi nonverbal yang bisa dibagi jadi beberapa jenis:

1. Ekspresi wajah

2. Tatapan mata

3. Gestur

4. Sentuhan

5. Penampilan

6. Paralinguistik yang isinya nada bicara, kecepatan ngomong, sampai volume suara

7. Proxemik atau tempat ngobrol sama lawan bicara lo

8. Chronemics, lihat situasi waktu saat lo ngobrol

9. Artifak atau benda yang bisa dijadiin bahan obrolan kayak rokok/permen tadi

Semua itu, bisa lo manfaatin untuk bikin kualitas ngobrol makin baik dan nggak kikuk ketika dalam situasi sendirian di tengah keramaian tadi. So, udah pernah nyoba buka obrolan? (*/)

BACA JUGA: NGGAK MEROKOK ATAU NYEBAT, NGGAK TEMENAN?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Haidar Rais

Content Writer yang lagi belajar menikmati setiap perjalanan, asam garam, semuanya. Mohon doanya.