Kenapa kerja sesuai passion seringkali diremehkan? Padahal, buat beberapa orang ini sangat esensial loh!
FROYONION.COM - Menjalani pekerjaan sehari-hari yang menjadi rutinitas seringkali menjenuhkan dan membuat mereka lelah. Tak terbatas pada setiap posisi yang ada dalam struktur jabatan di sebuah perusahaan ataupun kelompok kerja tertentu. Mau mereka seorang karyawan pada tingkat junior, senior, manager, bahkan hingga C-Level pun bisa merasa lelah ketika bekerja.
Apalagi yang mengerjakan sesuatu yang tidak disenangi dalam pekerjaan itu. Anak-anak zaman sekarang, sering menggunakan frasa ‘passion’ atau hasrat yang harus dimiliki ketika bekerja. Nggak jarang keluhan ataupun rasa malas menjalani pekerjaan yang tidak sesuai passion hingga akhirnya membuat kalian undur diri dari perusahaan.
Salah satunya, seperti apa yang dirasakan oleh Linus Sebastian. Buat yang belum familiar dengan nama ini, dia adalah seorang YouTuber asal Kanada yang juga menjadi orang dibalik kanal Linus Tech Tips yang kini sudah memiliki lebih dari 15,5 juta subscribers.
Bisa dibilang, Sebastian merupakan inisiator kanal YouTube tersebut yang kini telah populer di mana-mana. Tapi, bukan hanya mengurusi konten saja, Sebastian juga merupakan perusahaan dari Linus media Group yang digarap secara serius oleh mereka.
Dari sisi bisnis, keberlanjutan usaha, hingga bagaimana perusahaan itu bisa bertahan untuk waktu yang lama jadi makanan sehari-hari yang harus dipikirkan Linus.
Nah, backgroundnya yang kuat di Linus ternyata nggak membuat dirinya sepenuhnya senang menggarap itu semua. Melalui sebuah video berdurasi sekitar 10 menit yang diupload di kanal mereka, Sebastian mengumumkan jika dirinya akan mundur dari jabatan CEO Linus Media Group dan perusahaan-perusahaan lain yang ada di bawahnya.
Efektif per 1 Juli 2023, Sebastian melepas jabatannya di perusahaan yang sudah hampir 10 tahun dirintisnya dari nol.
Loh kok bisa? Seorang inisiator tidak lagi memimpin jalan dari sesuatu yang diinisiasinya.
“Ini bukanlah jalan yang cocok untukku, dan saya lelah,” kata Linus dalam tayangan tersebut, sebagaimana dikutip Rabu (7/6).
BACA JUGA: CARA CERDAS TAU HOBI DAN PASSION YANG BISA JADI SUMBER CUAN LO
Sebastian mengatakan jika dirinya bisa saja menjalankan perusahaan itu untuk 10 tahun ke depan lagi. Tapi, itu sama dengan memaksakan dirinya dengan apa yang tidak disukai. Dengan kata lain, hal tersebut dianggap bisa menghancurkan dirinya.
Setidaknya, dengan sikap mawas diri itu dia tahu agar memaksakan diri menjalankan administrasi bisnis, dan lainnya sebagai CEO juga mungkin berpotensi untuk menghancurkan perusahaan dan komunitas yang dibangunnya.
Meninggalkan posisi CEO, ternyata bukan berarti dia say goodbye seutuhnya dengan Linus. Masih merujuk pada video perpisahannya itu, dia mengatakan jika nantinya akan ada posisi baru yang ditempatinya, yakni sebagai Chief Vision Officer.
Seolah terdengar tabu dan Sebastian pun mengakuinya. “Posisi itu terdengar bodoh, palsu, dan dibuat-buat,” ucap dirinya dalam video tersebut.
Tapi, itu jadi salah satu cara yang dilakukannya bersama Linus untuk bisa tetap bertahan di tengah kejenuhan. Sebastian mencoba membuat ruang baru bagi dirinya, sehingga tidak berhenti berkarya di platform yang dicintainya.
Kondisi tersebut seringkali mungkin serupa dengan kondisi banyak pekerja di seluruh dunia. Mereka bertemu dengan tempat kerja yang menyenangkan, namun apa yang dilakukan di sana ternyata tidak dicintainya. Begitupun juga bisa sebaliknya, ya!
Passion ini seringkali dianggap tidak penting dalam bekerja. Mungkin bagi sebagian orang yang terjun ke dunia kerja dan tahu bagaimana kejamnya itu, mereka merasa idealisme itu pada akhirnya akan terhapus oleh kebutuhan.
Selalu akan ada anggapan kalau kalian tidak bisa melakukan pekerjaan hanya yang disukai saja. Dalam beberapa kasus, tindakan extreme yang dilakukan Sebastian mungkin bukan merupakan opsi yang juga bisa diambil oleh orang-orang lain yang tengah jenuh dengan pekerjaannya.
Salah satu kutipan dari tokoh ternama sekaligus pendiri Apple, Steve Jobs adalah untuk menyukai apa yang kalian lakukan. Ungkapan itu pertama kali disampaikannya saat berdiri dihadapan para lulusan Universitas Standford 2005 lalu.
BACA JUGA: JANGAN BINGUNG KALO PUNYA LEBIH DARI SATU PASSION
Sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan USC University of Southern California mengungkapkan jika mencintai apa yang kalian kerjakan dan menjadi bahagian, secara stimultan akan meningkatkan produktivitas.
Kalau kalian menikmati pekerjaan, cenderung sehari-hari akan lebih banyak bersikap optimis, termotivasi, cepat belajar, mengambil keputusan lebih tepat, dan cenderung lebih sedikit melakukan kesalahan.
So, bagaimana kita mencintai pekerjaan ya?
Masih merujuk dalam artikel tersebut, seorang psikolog asal Hungaria Mihaly Csikzentmihalyi pernah mengatakan jika faktor utama seseorang bisa menikmati pekerjaannya adalah dengan menemukan 'flow' yang tepat.
Ketika kalian merasa sudah mulai mengalir dengan apa yang dikerjakan, artinya secara nggak langsung kalian mulai menikmati hal tersebut. Passion dalam bertugas yang tadi mungkin kalian sangat idam-idamkan, menjadi terwujud meskipun bekerja bukan di bagian yang kalian impikan.
Dengan menemukan flow kerja tersebut, kalian bisa mencurahkan sepenuhnya ide kreatif dan lebih fokus dalam bekerja.
Menurut dia, kunci dari menemukan flow itu adalah dengan melihat tugas dan pekerjaan yang didapat secara positif. Mulai jauhi pandangan negatif tentang apa yang kalian lakukan, meski mungkin ini terdengar tidak menyenangkan ya.
Tapi itu yang akan berguna dalam mendorong dedikasi kalian pada tugas. Jangan jatuh terlalu dalam dalam pikiran negatif, sehingga nantinya akan membuat pekerjaan yang sebenarnya mudah tetapi menjadi sangat lama untuk dilakukan. Walhasil, akhirnya semua itu hanya menghambat produktivitas.
Well, kata kunci yang dijabarkan oleh Csikszentmihalyi dalam tulisan itu ialah: "Kuncinya adalah mencari cara untuk mencintai pekerjaan kalian, bahkan tugas yang paling membosankan sekalipun," ucap dia.
Sama seperti Sebastian di Linus, coba untuk temukan alternatif tugas lain meski dalam pekerjaan yang sama kalau kalian merasa jenuh dengan pekerjaan yang tidak sesuai passion. Tapi, perhatikan juga bagaimana fleksibilitas perusahaan kalian, ya! (*/)
BACA JUGA: MENCARI PASSION BAGI ORANG YANG PUNYA BANYAK BAKAT