In Depth

BAGAIMANA TINGKAT PENDIDIKAN MEMPENGARUHI LINGKAR PERTEMANAN?

Siapa bilang kuliah itu tidak penting? Faktanya, lulusan perguruan tinggi cenderung punya lebih banyak teman dan koneksi. Seperti apa hubungan antara jenjang pendidikan dengan lingkar pertemanan ini?

title

FROYONION.COM Beberapa waktu lalu, sempat muncul postingan viral di sosial media terkait pendidikan. Katanya, kuliah adalah menganggur dengan gaya.

Bahkan, masih ada beberapa orang yang mengamini kata-kata ini. Sebagian berpendapat bahwa pendidikan tinggi tidak penting jika dilihat dari besarnya angka pengangguran yang bergelar sarjana.

BACA JUGA: KULIAH ADALAH PENGANGGURAN DENGAN GAYA, GELAR SARJANA DISEBUT SIA-SIA, APA IYA?

Padahal, fungsi dari pendidikan sendiri bukan hanya terbatas pada ilmu yang bisa membawa kita menuju pekerjaan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kuliah juga bisa mendekatkan kita dengan banyak orang untuk memperluas koneksi.

Dilansir dari Big Think, pencatat jajak pendapat Daniel Cox baru-baru ini menulis artikel dengan judul Disconnected: The Growing Class Divide in American Civic Life

Salah satu wawasan menarik dari tulisannya ialah adanya korelasi positif antara mereka yang berkuliah dengan banyaknya jumlah koneksi yang dimiliki. 

Menimba ilmu di kampus akan dapat membuat seseorang memiliki lebih banyak teman dibanding mereka yang tidak.

Jaringan pertemanan inilah salah satu manfaat dari pendidikan tinggi yang mungkin tidak banyak disadari. Dari kenalan di kampus, kita akhirnya memiliki koneksi ke orang-orang tertentu saat sedang dibutuhkan. 

BACA JUGA: INILAH SEDERET ALASAN NON-AKADEMIS KENAPA KAMU HARUS KULIAH

KONEKSI DARI PERGURUAN TINGGI

Setidaknya, ada tiga alasan mengapa lulusan perguruan tinggi alias mereka yang kuliah bisa memiliki jaringan pertemanan lebih luas.

Pertama melalui serangkaian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diadakan di kampus-kampus. Bagi sebagian mahasiswa, perguruan tinggi lebih dari sekedar anak tangga dalam karir, namun juga salah satu tempat membentuk kehidupan sosial. 

Lembaga pendidikan umumnya akan turut menyediakan ruang bagi anak-anak didiknya guna memaksimalkan potensi mereka sekaligus menjalin persahabatan yang langgeng. 

Salah satunya adalah UKM sebagai wadah bagi mereka yang gemar terlibat dalam berbagai kegiatan sesuai minat dan hobi masing-masing. 

Dikatakan oleh Cox bahwa cara utama seseorang menjalin hubungan pertemanan adalah melalui lembaga, misalnya lembaga pendidikan. 

Seseorang yang berkuliah lalu bergabung dalam lembaga olahraga di kampusnya, maka disanalah ia bisa bertemu teman-temannya.

Kedua, adanya ruang ketiga yang umum dimanfaatkan oleh mahasiswa ataupun lulusan perguruan tinggi. 

Dikutip dari penjelasan Oldenburg, ruang ketiga didefinisikan sebagai tempat seseorang bisa bertemu dengan manusia lain selain di rumah ataupun tempat kerja. 

Rumah adalah ruang pertama, tempat seseorang tinggal bersama keluarganya. Tempat kerja adalah ruang kedua yang kerap digunakan untuk berbicara dengan rekan kerja hingga menghadiri rapat.

Keduanya tentu punya tempatnya masing-masing. Namun di samping ruang pertama dan ruang kedua, kita juga butuh ruang ketiga. Termasuk dalam ruang ketiga ini adalah lapangan bermain hingga kedai kopi.

Di sana, kita juga dapat bertemu dengan orang lain, bertukar ide, mengobrol atau sekedar bersantai sejenak. 

Nah, lulusan perguruan tinggi cenderung lebih banyak menggunakan ruang ketiga ini sehingga koneksi dan teman-teman mereka juga lebih luas. 

BACA JUGA: FAKTA DAN MITOS SEPUTAR JURUSAN SEKOLAH DAN KULIAH YANG SERING BIKIN ORANG SALAH PERSEPSI

Ketiga, lulusan perguruan tinggi biasanya lebih mudah dalam mencari pekerjaan dan mempertahankan pekerjaan tersebut. 

Tempat kerja juga merupakan cara penting bagi seseorang dalam menjalin persahabatan yang erat, bahkan seumur hidup. 

Hubungan yang bermakna dengan seseorang bisa dibangun salah satunya dengan cara menghabiskan banyak waktu bersama mereka dalam jangka waktu lama.

Dalam kehidupan sehari-hari, ini hampir tidak mungkin. Namun dalam dunia kerja, delapan jam sehari di tempat kerja akan menciptakan ikatan pertemanan yang lebih erat daripada dengan orang-orang di luar pekerjaan.

KELUAR UNTUK MENDAPAT KONEKSI

Memperluas lingkar pertemanan memang mengharuskan kita untuk keluar rumah, menghabiskan waktu di sekitar tempat tinggal, serta berbaur.

Di era modern, kecanggihan teknologi gawai dan adanya smartphone memang memungkinkan seseorang untuk tetap terkoneksi tanpa harus keluar rumah. Namun, ruang dan forum daring tidak menjadi pengganti ruang ketiga yang sebenarnya.

Sesekali, kita harus tetap pergi ke luar rumah dan bertemu orang-orang di dunia nyata untuk membangun koneksi yang sebenarnya.

Dalam hal ini, perguruan tinggi memfasilitasi dalam dua cara. Pertama, memungkinkan kita bergabung dalam komunitas. Kedua, mengamankan kemungkinan mendapat pekerjaan tetap melalui gelar pendidikan.

Inilah mengapa kuliah tetap penting, bukannya menganggur selama empat tahun dengan gaya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read