Suksesnya film KKN di Desa Penari menjadi film terlaris di Indonesia dan berbagai kesuksesan film horor lainnya bikin gua bertanya, kenapa orang Indonesia doyan banget nonton film yang bakalan bikin takut mereka?
FROYONION.COM - Film ga bisa dipungkiri jadi salah satu alternatif hiburan yang paling diminati oleh orang Indonesia. Dan salah satu genre film yang sangat populer di Indonesia adalah film horor. Di tahun 2022 ini, genre horor jelas menguasai jagat perfilman Indonesia.
Sebagai buktinya, dua film teratas dengan jumlah penonton terbanyak di periode tahun 2022 untuk saat ini masih diduduki oleh genre horor, yaitu KKN di Desa Penari, dan juga Pengabdi Setan 2: Communion. Terlebih, untuk film KKN di Desa Penari yang sukses menjadi film terlaris di Indonesia dengan jumlah penonton mencapai lebih dari 9 juta orang.
Dari adanya fakta ini, gua pun menyimpulkan bahwa orang Indonesia sangat antusias dengan genre film horor. Mengapa? Di tulisan ini gua bakal mencoba mengulik ni Civs, apa yang menjadi alasan orang Indonesia suka banget dengan film horor?
BACA JUGA: PENJELASAN FILM PENGABDI SETAN 2 BESERTA TEORI-TEORINYA, HATI-HATI SPOILER!
1. SUKA HAL SUPRANATURAL
Alasan pertama adalah, orang Indonesia doyan banget dengan hal-hal yang berbau dengan supranatural. Mulai dari paranormal, ilmu hitam, anak indigo, sampai hal-hal berbau supranatural lainnya pasti bakalan selalu diminati oleh orang Indonesia. Bahkan di beberapa fenomena ga jarang orang Indonesia langsung mengaitkannya dengan hal-hal supranatural.
Dan ketika kita ngomongin film horor di Indonesia, jelas kita pastinya akan membahas mengenai hal-hal supranatural. Karena, film horor Indonesia sendiri lebih memilih menggunakan sosok entitas hantu atau setan dan hal mistis lainnya sebagai sosok yang menakutkan dibandingkan sosok serial killer yang seringkali dijadikan antagonis di film horor barat.
Berangkat dari hal tersebut, film-film horor di Indonesia pun akhirnya jelas mendapatkan atensi lebih dari masyarakat Indonesia karena sedari awal orang Indonesia udah suka dengan hal-hal yang berbau horor atau hal-hal supranatural sehingga masyarakat Indonesia lebih antusias dengan film horor Indonesia.
2. ERAT DENGAN SUPRANATURAL
Kesukaan masyarakat Indonesia terhadap hal supranatural tidak terlepas dari budaya yang ada, banyak kebudayaan atau adat tradisional Indonesia yang memiliki kaitan dengan hal-hal supranatural. Selain kebudayaan dan adat, Indonesia juga memiliki berbagai urban legend dan cerita rakyat (folklore). Kekayaan budaya dan urban legend maupun folklore inilah yang akhirnya menjadi senjata utama film-film horor Indonesia. Banyak film horor Indonesia yang pada akhirnya membuat premis atau plot dengan mengambil referensi dari cerita, adat, atau kebudayaan tersebut.
Misal seperti film KKN di Desa Penari yang lahir dari thread Twitter tapi kalo kita selidiki lebih dalam lagi. Banyak hal-hal yang ada di dalam film tersebut yang erat dengan kebudayaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Mulai dari kegiatan KKN, tarian adat, sampai hal-hal yang dianggap pamali atau hal-hal tabu yang tidak boleh dilakukan.
Dengan mengambil referensi yang berdasarkan kebudayaan atau cerita yang berkembang di masyarakat Indonesia, akan menciptakan film yang erat dengan masyarakat Indonesia sehingga masyarakat Indonesia akan lebih antusias karena mereka merasa hal tersebut erat dengan mereka, terlebih jika cerita tersebut diadaptasi dari kebudayaan mereka.
3. GIMMICK FILM HOROR INDONESIA
Film horor Indonesia buat gua ga bakalan lepas dari yang namanya gimmick. Well, gimmick di sini merupakan upaya promosi dari production house untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk menonton film mereka.
Beberapa gimmick sebenernya udah gua jelasin di poin sebelumnya, mengangkat cerita adat atau kebudayaan suatu daerah, dan urban legend ataupun folklore dengan embel-embel true story merupakan salah satu gimmick yang dilakukan agar masyarakat Indonesia mau menonton film mereka.
Gimmick lain yang biasa dilakukan adalah dengan menceritakan kejadian seram yang terjadi selama proses syuting film dilakukan. Saat promo, para aktor, sutradara, ataupun kru yang terlibat biasanya akan menceritakan kejadian-kejadian horor yang terjadi, selain untuk sekadar berbagi pengalaman, hal ini bisa dijadikan materi untuk promosi.
Karena balik lagi ke poin pertama, masyarakat Indonesia suka hal supranatural dan ketika dalam proses pembuatan film horor terjadi pengalaman supranatural yang “nyata” jelas akan menjadi bumbu yang membuat masyarakat Indonesia makin tertarik untuk menonton film tersebut.
Selain itu, beberapa film Indonesia juga seringkali menggunakan gimmick orang kesurupan ketika menonton film mereka. Gimmick ini buat gua pribadi seringkali terasa berlebihan dan justru malah membuat orang males buat nontonnya.
4. HIBURAN BERSAMA
Alasan terakhir ini tidak memiliki unsur horor sama sekali. Pada akhirnya orang Indonesia lebih menyukai menonton di bioskop bersama teman, keluarga, atau bahkan pacar mereka. Dan film horor gua rasa menjadi film yang paling cocok dinikmati bersama orang-orang yang kita kenal.
Karena gini, salah satu hal yang unik ketika nonton film horor adalah kita sudah expect untuk ditakutin, tapi entah kenapa kita bakal tetep ngerasa takut dan di beberapa momen bakalan kaget. Dan kaget inilah yang bisa dijadikan cerita atau bahan ngobrol bareng temen kalian setelah beres nonton.
Ketika beres nonton, selain membahas teori atau alur cerita lo juga bisa ngebahas reaksi temen lo yang mulai dari cupu abis karena nutup mata mulu, temen lo yang sok berani, atau bahkan momen di saat gebetan lo tiba-tiba meluk lo karena takut sama filmnya.
Feel yang lo dapetin dari film horor ga cuma stay ketika lo lagi nonton aja, tapi ketika beres nonton juga bakalan bertahan. Inilah yang buat gua pribadi menjadikan film horor sebagai salah satu hiburan terbaik dan wajar aja orang Indonesia bakalan antusias dengan film horor. Selain erat dengan mereka, nyatanya film horor adalah hiburan yang paling nikmat dinikmati bersama teman-teman dan orang tersayang. (*/)
BACA JUGA: MENURUT LO, KENAPA FILM KKN DI DESA PENARI BISA SUKSES CURI PERHATIAN PENONTON?