In Depth

ALASAN KENAPA DRAMA KOREA BISA TERUS DIMINATI OLEH PENONTON SETIANYA

Dari zaman Full House, Boys Over Flowers sampai King The Land, drama Korea terbilang punya fans setia dari masa ke masa. Tapi, sebenarnya apa sih yang membuat mereka bisa mempertahankan barisan penontonnya ini?

title

FROYONION.COMKetika mendengar nama negara Korea Selatan, dua hal yang langsung terlintas di kepala mungkin adalah K-Pop dan K-Drama. Nggak heran, hiburan Negeri Ginseng memang sudah mendunia dan jadi salah satu daya tariknya. 

Drama alias sinetronnya Korea Selatan ini nggak kalah asyik buat dikulik. Drama Korea terbilang punya basis penggemar cukup besar. Popularitasnya juga tinggi, nggak hanya di negara asalnya tapi juga sampai ke luar negeri termasuk Indonesia.  

Kalian yang menggemari K-Drama sejak lama pasti nggak asing dengan judul-judul lawas seperti Endless Love, Full House, Princess Hours dan lain-lain. Ada juga orang-orang yang baru berkenalan dengan drama Korea di era Descendants of the Sun, Crash Landing on You atau Start Up dan langsung ketagihan mengikuti judul-judul terbaru yang tayang tiap minggunya. 

Nggak seperti sinetron lokal yang lekat dengan image tontonan emak-emak atau serial drama Amerika yang lebih dominan jadi hiburan anak muda, drama Korea terbilang punya penonton yang cukup diverse. Tua, muda, anak sekolah hingga ibu-ibu pun bisa jadi penyuka drama Korea. 

Apa sih yang membuat drama Korea bisa sebegitu digemarinya, bahkan oleh orang yang dulunya nggak begitu ‘demen’ Korea-koreaan? Terlepas dari para pemerannya yang cakep-cakep, pasti ada alasan lain kenapa produk hiburan ini begitu diminati. 

BACA JUGA: 3 ALASAN KENAPA K-POP NGGAK PERNAH KEHILANGAN MASA KEEMASANNYA 

JUMLAH EPISODE NGGAK TERLALU BANYAK 

Berbeda dengan sinetron Indonesia yang tembus ratusan episode atau series Barat yang harus membuat kita menunggu satu tahun untuk menyaksikan musim berikutnya, drama Korea rata-rata hanya dibuat satu musim yang biasanya terdiri dari 10 hingga 22 episode. 

Tayangnya juga nggak stripping alias tiap hari, melainkan satu atau dua kali seminggu. Slot penayangan drama Korea di kanal televisi aslinya biasanya ada di dua hari berbeda dalam sepekan.  

Ini akan membuat para penonton nggak harus menunggu lama untuk menanti kelanjutan ceritanya. Setelah tamat, penonton bisa langsung move on ke drama berikutnya. Nggak perlu takut kena PHP juga kalau misal drama favorit nggak dilanjut ke musim kedua. Cuma satu musim dan langsung tamat, kok! 

Wajar kalau industri hiburan di Korea selalu giat memproduksi drama-drama baru tiap tahunnya. Mereka nggak stuck di satu ide cerita tapi gemar mengeksplor genre-genre lain dan premis-premis berbeda agar penonton bisa tetap betah di depan layar. 

SLOW BURN ROMANCE YANG BIKIN GEMAS 

Porsi romansa dalam drama Korea hampir selalu dibuat dalam takaran slow burn, alias bertahap sedikit demi sedikit. Mulai dari tahap kenalan, temenan, PDKT sampai akhirnya pacaran dan mulai beradegan mesra. 

Ini memang sedikit berbeda jika dibandingkan series Barat yang lebih berani dan cenderung menampilkan adegan panas langsung pada pertemuan pertama atau kedua. Slow burn romance dalam drama Korea justru bikin penonton merasa gemas pada kemesraan yang ditampilkan tokoh-tokohnya. 

Tambahan, adegan panas yang diperlihatkan dalam drama Korea seringkali masih terbilang ‘aman’, seenggaknya kalau dibandingkan dengan series Barat. Nggak sampai memperlihatkan ketelanjangan atau adegan ranjang eksplisit, sehingga masih bisa ditoleransi oleh penonton remaja sekalipun. 

BACA JUGA: DRAKOR ‘CELEBRITY’ UNGKAP KENYATAAN GELAP DUNIA SELEBGRAM 

RELATE DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Nggak sedikit drama Korea yang mengusung tema slice of life alias hidup sehari-hari dan itu sangat relate dengan keseharian kita sebagai penonton. Apalagi karena Korea terbilang masih berada di benua Asia seperti halnya di Indonesia, hal-hal seperti tata krama, budaya kerja dan lain-lain pun kurang lebih mirip.

Mungkin, ada kalanya kalian sebagai penonton drama Korea sempat berujar, “wah, sama, aku juga kayak gitu!” ketika nonton salah satu adegan drama Korea. Perasaan relate ini akan membuat kalian semakin merasa terikat secara emosional dengan drama yang ditonton.

Relate-nya drama Korea dengan kehidupan sehari-hari juga sering jadi bahan meme di internet. Untuk menjawab pertanyaan kapan punya pacar, misalnya, pakai saja meme potongan adegan dalam Crash Landing on You saat Seo Dan sedang mengatakan, “zaman sekarang melajang itu trendi”. 

GENRE YANG BERAGAM 

Drama Korea nggak melulu bercerita tentang kisah cinta seorang gadis jelata dengan laki-laki kaya raya pewaris usaha orangtua. Seiring berjalannya waktu, genre yang disajikan menjadi kian beragam dan tersedia banyak pilihan untuk penonton dari berbagai gender hingga kalangan usia.  

Memang sih, sampai sekarang juga masih ditemukan drama Korea dengan premis lama seperti di atas. Business Proposal dan King The Land, contohnya. Tapi, banyak juga judul-judul lain buat kalian yang lebih suka genre action, thriller, sampai sci-fi yang nggak ada romansanya sama sekali. 

Penggemar action misalnya bisa coba nonton Vagabond. Sementara yang lagi cari drama Korea tanpa cinta-cintaan boleh klik judul The Silent Sea. Seringkali, drama Korea yang nggak mengangkat premis lawas tentang kisah cinta dari dua orang dengan latar belakang ekonomi berbeda justru akan mengagetkan kita karena alur ceritanya nggak bisa ditebak.

BACA JUGA: 5 REKOMENDASI DRAKOR THRILLER BERDASARKAN KISAH NYATA 

PROMOSI BUDAYA KOREA 

Alasan satu ini sudah jadi rahasia umum. Sudah jadi hal yang pasti kalau drama Korea akan memasukkan unsur terkait kebudayaan negara tersebut, mulai dari makanan khasnya, tempat-tempat wisata yang ikonik sampai lagu-lagu dari musisi K-Pop sebagai OST. 

Hal ini memang jadi salah satu strategi promosi supaya para penonton, terutama yang berasal dari luar negeri, tertarik untuk berkunjung ke Korea Selatan. Tapi, bahkan untuk penonton yang nggak bisa langsung pergi ke sana pun dapat tetap dimanjakan dengan menyaksikan sekilas budaya mereka di layar kaca. 

Melihat bagaimana orang-orang di belahan lain dunia berbicara dalam bahasa mereka, menyapa dengan adat mereka atau makan makanan sehari-hari mereka itu ternyata menyenangkan, ya! Kita jadi tahu seperti apa sih kehidupan orang-orang di luar sana walau kita sendiri belum pernah ke sana. 

Bukan nggak mungkin, K-Drama masih akan populer hingga puluhan tahun ke depan selama mereka masih tetap mempertahankan racikan di atas dalam judul-judul berikutnya. Tinggal tunggu waktu saja sampai industri hiburan Korea bisa menyaingi Amerika Serikat dalam hal produksi dramanya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read