In Depth

ALASAN KENAPA AKUN TIKTOK OPTIKA LUNETT SERING MASUK FYP

Siapa yang FYP-nya sering muncul konten TikTok PoV Mbak-Mbak budak corporate naik KRL untuk pergi ke kantornya? Nah, kamu tau nggak sih kenapa akun dia sering banget FYP? Berikut analisisnya!

title

FROYONION.COM - Buat kamu yang sering main TikTok, saya yakin pasti di antara kalian ada yang pernah liat konten PoV mbak-mbak budak corporate lagi naik KRL menuju kantornya. Kalau iya berarti sama! beberapa hari ini konten si Mbak ini cukup ramai diperbincangkan di jagat TikTok, Twitter, bahkan sampai Linkedin.

Bagaimana tidak ramai diperbincangkan, konten dia itu sering banget FYP. Bahkan sehari kadang bisa masuk FYP sampai 3 kali! keren banget, bukan? Beberapa yang komentar di akun TikToknya mengatakan hal serupa, doi sering banget FYP nih.

Namun, sebelum membahas dan menganalisis akunnya lebih lanjut, kita kenalan dulu sama akunnya, yuk!

Akun TikTok yang saya maksud sering FYP adalah @optikalunett_official. Per 29 Maret 2023 akun tersebut telah memiliki 23,6 ribu followers dengan jumlah likes-nya yang mencapai 3 juta. Wow, banyak banget!

Jika melihat bio akun TikTok tersebut, akun tersebut sebenarnya menjual berbagai macam produk kacamata. Meski berjualan kacamata, tetapi akun tersebut jarang banget mempromosikan jualannya, malah lebih banyak bikin akun PoV budak corporate. Tapi konten tersebutlah yang membuatnya sering masuk FYP.

Lalu apa saja ya kira-kira faktor apa saja ya yang membuat konten Mbak ini FYP terus? Simak sampai selesai, ya!

RAJIN UPLOAD 

Tentunya hal yang paling pertama adalah si Mbak ini bisa dikatakan sangat rajin upload konten, sehari dia bisa upload 3 sampai 5 konten TikTok. Hmmm bahkan seorang Social Media Specialist pun belum tentu bisa memproduksi 3 sampai 5 konten TikTok per hari. 

Namun, kalau rajin upload langsung banyak tapi nggak konsisten ya percuma juga. Semakin konsisten meng-upload sebuah video di TikTok itu akan membuat TikToknya sendiri tau jenis akun dan konten di dalamnya itu seperti apa. Sehingga hal itu akan membuat TikTok mendistribusikannya ke audience yang tepat.

Begitupun dengan Mbaknya, jika melihat video-video lamanya, ya sama masih sedikit juga views-nya. Namun, setelah dia rajin dan konsisten upload video, TikTok jadi tau jenis konten yang dia hasilkan apa, sehingga TikTok mendistribusikannya ke orang yang tepat. Ketika konten-kontennya mulai FYP, itu juga membantu video lamanya juga menjadi terangkat views-nya.

Dan ternyata Mbaknya bukan cuma konsisten upload kontennya doang, tetapi views-nya juga konsisten alias stabil. Setelah saya lihat, hampir seluruh video TikToknya itu tidak kurang dari 100.000 views-nya. 

RELATABLE 

Nah ini menariknya, setiap konten yang dia buat itu relate dengan kehidupan budak corporate yang berdomisili di Jabodetabek. Lebih spesifik lagi relate buat pekerja yang PP naik transportasi umum kayak Krl atau Transjakarta. 

Udah kontennya relate, lucu lagi. Si Mbak ini kadang bikin konten PoV naik KRL dari Bogor, bagaimana padatnya stasiun Krl di rush hour, sampai menurut saya yang paling lucu adalah konten PoV joinan nonton TikTok di krl sama penumpang sebelah. Relate banget kan sama pekerja kantoran di Jakarta.

TARGET AUDIENCE JELAS DAN SPESIFIK

Tentunya ketika membuat konten yang relate, kita harus tau target audience yang kita tuju. Pada case akun @optikalunett_official, si Mbak merepresentasi seorang budak corporate yang kantornya di Ibu Kota dan PP dengan transportasi umum. Asumsi saya target audience-nya ada di kisaran umur 18 – 30 tahun.

Untuk mendukung asumsi tersebut mari kita terlebih dahulu melihat data pengguna TikTok di seluruh dunia. Data pengguna TikTok di seluruh dunia, didominasi oleh orang-orang yang berusia 20 – 29 tahun dengan angka 35%. Itu baru angka dari pengguna di seluruh dunia. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Pengguna TikTok di Indonesia pun sama, didominasi oleh kelompok orang yang berumur 18 – 24 tahun dengan presentasi 40%. Kemudian disusul dengan kelompok orang yang berusia 25 – 34 tahun.

Sebagaimana yang kita ketahui juga bahwa di umur segitu, khususnya umur 20 tahun ke atas, sebagian dari mereka sudah mulai bekerja, baik itu pekerja tetap, kontrak, freelance, dan sebagainya. Hal ini didukung dengan data yang berhasil dihimpun oleh Ginee.com. Situs tersebut menyebutkan bahwa sebanyak 69% pengguna TikTok di Indonesia berstatus bekerja. 

Jadi jelas ya, dari data tersebut bisa kita simpulkan target audience-nya adalah seorang budak corporate berusia 18 – 30 tahun yang kantornya di Jakarta dan PP naik Krl atau Transjakarta. Maka nggak heran konten yang dibuat relatable dan rame terus, orang pengguna TikTok aja didominasi oleh pemuda dan yang sudah bekerja.

RISET MENDALAM

Bagaimana seseorang akan tau konten tersebut relate atau tidak kalau nggak pernah ngalamin langsung kejadiannya?

Hal inilah yang dilakukan oleh Mbak Optika Lunet, ia sampai-sampai riset langsung ke stasiun Krl dan mencobanya untuk menghasilkan konten yang relate. Jadi kontennya bukan berdasarkan asumsi saja, tetapi sesuai dengan fakta dan realita di lapangan.

KARAKTER KUAT

Kalau kita melihat akunnya, banyak yang bilang si Mbak Optika ini iconic. Hampir di setiap videonya ia selalu menghembuskan nafas seolah-olah lelah habis bekerja seharian, didukung dengan memasang muka yang sudah kelelahan. Makanya nggak heran karakternya iconic banget sehingga lebih mudah diingat.

KONTEN BAGUS

Mungkin jika melihat konten Mbaknya seolah-olah ngeditnya gampang, tinggal belakangnya diganti Virtual Background yang relate kayak gerbong krl atau gambar kantor. Tetapi, jika kita liat ternyata Virtual Backgroundnya ini rapih, nggak ada warna hijau-hijau green screen di belakangnya.

Belakangan setelah saya stalk akun pribadi mbaknya, ternyata meski hanya mengedit video sederhana seperti mengganti background, dia menggunakan aplikasi editing video di Laptop. Sebenernya bisa saja edit sederhana kayak gitu di Hp, tapi kemungkinan jika melakukan editing virtual backgroundnya di Hp, dikhawatirkan tidak serapih saat mengedit videonya di Laptop.

SOFT SELLING

Akun jualan kacamata kok jarang promosiin jualannya?

Jika kamu melihat setiap videonya, si Mbaknya ini pasti selalu tampil dengan kacamatanya. Bahkan terkadang di beberapa video ia mengganti jenis model kacamatanya. Hasil dari analisa saya, kemungkinan besar si Mbaknya aslinya memang nggak berkacamata. Hal ini dibuktikan dengan video-video TikTok di akun pribadinya yang jarang banget atau bahkan hampir nggak pernah pakai kacamata.

Kendati demikian, terkadang si Mbaknya bikin juga kok video jualan kacamatanya yang hard selling, tapi ya begitu hasil views-nya tak sebanyak ketika ia membuat video PoV. Kemungkinan video hard selling-nya hanya sebagai penegas aja kalau akun itu tuh jualan kacamata.

Nah, jadi itulah hasil riset dan analisa kenapa si Mbak Optika Lunet ini bisa FYP terus. Hmmm, jika melihat videonya yang FYP terus, kira-kira sekarang udah berapa banyak brand yang mau ngajakan Mbaknya kolaborasi, ya? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rifky Aritama

Pencari cuan lewat tulisan, content writer di sebuah digital agency