Sering dianggap aktivitas nggak berguna dan buang-buang waktu, padahal rajin baca cerita fiksi itu sangat bermanfaat.
FROYONION.COM - Kalau lo dulu penggemar cerita fiksi di Wattpad yang sampai rela membeli novel fisiknya walau lo sudah tahu hampir keseluruhan ceritanya pasti sudah sering mendengar cibiran dari orang tua maupun orang sekitar.
‘’Ngapain sih beli buku begituan, beli tuh buku pelajaran.’’
‘’Baca novel tuh nggak ada manfaatnya.’’
‘’Padahal bisa baca bajakannya aja.’’
Dan masih banyak lagi.
Sejak dulu membaca fiksi memang sering diremehkan karena banyak yang menganggap tidak ada ilmu yang bisa didapatkan dan memiliki stigma hanya cerita cinta-cintaan alay yang tidak mendidik, padahal pemikiran fiksi itu hanya berisi cinta-cintaan saja sedikit kolot dan basi. Kalau lo tidak mencoba masuk dan membuktikan sendiri terhadap suatu hal yang sering dipandang sebelah mata, maka lo juga akan terus beranggapan hal yang sama seperti mereka.
Cerita fiksi sendiri memang sudah populer sejak dulu dengan adanya aplikasi bernama Wattpad yang menjadi aplikasi membaca favorit banyak anak muda. Namun, sekarang ini sudah tidak sepopuler dulu karena banyak yang beralih ke AU atau alternative universe di Twitter karena lebih praktis dan menarik. Walau begitu keduanya tetaplah cerita-cerita fiksi yang memiliki keunggulan masing-masing.
Cerita-cerita fiksi tersebut juga memang sangat berkaitan dengan artis idola maupun public figure tertentu dan itu lah salah satu penyebab cerita fiksi banyak digemari, walau masih banyak cerita fiksi yang tidak menggunakan artis idola sebagai visualisasinya.
Dengan menggunakan artis idola sebagai visualisasi itulah nyatanya juga membuat orang-orang awam menganggap sebelah mata bahkan mencemooh karena bagi mereka itu hanyalah cerita tidak bermutu dari penggemar-penggemar halu.
Buat lo yang hobi baca cerita fiksi atau bahkan menonton seperti drama Korea nggak perlu tersinggung dengan anggapan-anggapan orang lain di luar sana. Karena menurut gue, penikmat fiksi ada sisi istimewanya tersendiri yang nggak banyak orang tahu.
Memang tujuan utama dari cerita fiksi adalah sebagai hiburan, dan jika ingin sesuatu untuk self improvement pasti banyak yang lebih menyarankan membaca buku-buku pengembangan diri atau menonton video-video motivator. Namun, tanpa kita semua sadari ternyata cerita fiksi juga bisa sebagai sarana untuk self improvement. Nggak percaya? Sini gue jelasin.
Bukan rahasia umum lagi, tokoh-tokoh utama dalam fiksi selalu diciptakan nyaris sempurna dan diidam-idamkan. Memang sedikit terkesan tidak realistis karena mungkin hanya 1% dari populasi manusia yang serupa dengan sosok sempurna pada fiksi alias sangat langka untuk ditemukan. Nah, itu lah alasan mengapa kebanyakan pembaca jatuh cinta dengan karakter fiksi tersebut. Selain itu, dengan karakter yang sangat istimewa tersebut nyatanya membuat banyak orang termotivasi agar bisa seperti karakter fiksi tersebut.
Seperti yang gue bilang sebelumnya, fiksi tidak selalu tentang percintaan karena sangat banyak cerita fiksi tentang keluarga, persahabatan, perjuangan, dan masih banyak lagi. Dari karakter-karakter baik tersebut lo bisa mencontoh bagaimana menjadi sosok yang lebih baik untuk keluarga, sahabat, pasangan, atau orang asing sekalipun. Namun, jangan lupa untuk tetap menjadi diri sendiri.
Lalu, gue juga mau bilang, jangan cari orang lain seperti karakter fiksi favorit lo, tapi belajar lah dari kepribadian atau kesuksesan yang digambarkan pada karakter fiksi tersebut untuk memotivasi diri lo sendiri.
Dibanding mencari orang lain yang mengagumkan, lebih baik menjadi pribadi yang mengagumkan tersebut bagi orang lain.
Ini adalah salah satu jawaban untuk poin sebelumnya, siapa yang tidak mengakui alasan menyukai karakter fiksi karena ingin mendapat perlakuan yang sama seperti karakter fiksi tersebut lakukan. Atau karena tidak pernah mendapatkan pasangan atau sosok lain seperti teman maupun keluarga yang baik, maka orang tersebut menciptakan sosok baik yang diinginkan melalui karakter fiksi.
Ya, akui saja.
Beberapa waktu lalu gua menemukan unggahan yang menarik perhatian gue dimana ada seorang cowok yang rela membaca alternative universe untuk mendekati seorang cewek. Melalui AU, cowok tersebut belajar bagaimana cara untuk treat perempuan yang baik dan benar. Jika boleh gue akui, gue pun takjub dengan caranya sekaligus mengakui itu adalah cara yang cerdas.
Sadar tidak sadar, karakter fiksi laki-laki yang banyak orang idamkan tetaplah dibuat oleh seorang perempuan. Lalu, untuk apa pusing mencari cara untuk memahami dan memperlakukan perempuan padahal mereka sudah memberi banyak spoiler melalui fiksi baik yang diciptakan sendiri atau yang mereka baca.
Dengan membaca fiksi terutama untuk lo yang cowok, lo tidak hanya belajar dan memahami bagaimana perempuan ingin diperlakukan, tetapi secara tidak langsung juga meningkatkan minat baca lo.
Nggak cuman untuk belajar memperlakukan lawan jenis aja kok, tetapi bisa untuk memperlakukan semua orang dengan baik yang pastinya dapat menambah value di diri lo juga.
Tidak hanya melalui karangan tulisan, justru fiksi berupa film atau drama paling sering memotivasi penontonnya. Seperti yang sering kita lihat gurauan-gurauan banyak orang seperti:
‘’Cita-cita tergantung abis nonton drakor apa’’
Memang tokoh fiksi ataupun karakter film yang mengesankan sering meningkatkan sisi desire penontonnya sendiri agar ingin seperti tokoh tersebut. Sebagai contoh seseorang termotivasi menjadi jaksa setelah menonton drama korea bertemakan hukum atau termotivasi belajar bela diri setelah menonton film action yang dianggap sangat keren. Bahkan gaya hidup dan kebiasaan dari tokoh fiksi favoritnya tersebut bisa saja mendorong seseorang untuk melakukan hal yang sama.
Kalau gue pribadi, pernah termotivasi untuk lanjut belajar bahasa asing yang sempat terhenti setelah membaca karangan fiksi yang di mana tokoh-tokohnya bisa menguasai banyak bahasa. Melalui tokoh tersebut juga gue termotivasi untuk menjadi cewek yang sukses dan mandiri.
Buat self improvement nggak melulu harus dari buku yang serba baku dan terstruktur kok, Civs. Bukankah belajar banyak sudut pandang baru dan pelajaran hidup yang didapat dari hal yang bersifat hiburan jauh lebih seru, tapi bukan berarti gue nggak merekomendasikan lo membaca buku-buku self improvement dari tokoh-tokoh terkenal. Ya, semua kembali ke selera.
Buat lo yang sering baca novel fiksi pasti sering menemukan quotes-quotes dari penulisnya yang mungkin bisa saja mengubah mindset lo. Bahkan dari alur ceritanya atau kepribadian tokoh-tokohnya pun lo bisa belajar banyak hal baru yang bisa lo tiru.
Jadi, jangan pernah remehkan cerita fiksi maupun orang-orang yang sering membacanya karena tanpa lo tahu banyak sekali hal berharga yang bisa didapatkan. Akan tetapi, tetap bijak juga dalam memilih bacaan karena tidak semua bacaan itu mendidik seperti mengandung konten dewasa.
Kalau cerita atau film fiksi favorit lo apa nih, Civs? Lalu, apa sih yang bisa lo pelajari dari cerita fiksi maupun tokohnya tersebut. (*/)