Anak muda kerap dilanda insecurity dan menyebabkan mereka mengalami overthinking di malam hari. Dampak negatif insecurity pun ada banyak, salah satunya kurang disukai lawan jenis.
FROYONION.COM - Kata insecurity sering didengar bahkan dibaca di berbagai sosial media yang pastinya sudah tak asing lagi bagi kita. Pembahasan mengenai insecurity merupakan hal yang tengah menyelimuti kehidupan anak muda saat ini, tak sedikit ditemukan konten anak muda dengan tema insecurity. Insecurity bisa dialami oleh siapa saja entah itu remaja maupun orang dewasa sekalipun, bahkan menjadi seorang mahasiswa juga tak menutup kemungkinan tidak memiliki insecurity. Berikut beberapa dampak yang akan mahasiswa alami jika memiliki insecurity dalam dirinya.
Dalam dunia perkuliahan, seorang mahasiswa sangat dianjurkan untuk mengungkapkan argumen ataupun ide yang terlintas dalam otak mereka untuk melatih keaktifan berpikir dari dalam diri, seperti dalam ruang kelas, forum organisasi ataupun kelompok. Mahasiswa yang mengalami insecurity akan merasa bahwa ia tidak diterima atau dihargai oleh kawan-kawannya karena akan cenderung menjadi mahasiswa pasif.
Memahami definisi dari insecurity tentu lo semua akan mengerti bahwa untuk mengambil suatu keputusan dalam hidup seorang yang memiliki insecurity merupakan hal yang sulit. Lagi-lagi mahasiswa berpotensi takut mengambil keputusan jika dalam dirinya terdapat insecurity, padahal dunia perkuliahan merupakan suatu ruang dan waktu untuk memulai bersikap bijak untuk segala hal yang terjadi dalam kehidupan, bahkan bagi mahasiswa yang menjadi mahasiswa aktif dalam berorganisasi sikap untuk bisa mengambil keputusan adalah hal yang sangat penting. Namun bagi mereka yang mengalami insecurity mengambil keputusan akan terasa sangat sulit karena sikap kurang percaya diri yang selalu menyelimuti kehidupannya.
Mahasiswa dengan insecurity yang ada pada diri menjadikannya sukar untuk mengutarakan gagasan meski sebenarnya terlintas dalam otaknya gagasan yang mungkin saja menjadi suatu hal yang bermanfaat, namun sulitnya mengutarakan gagasan menjadikan kawan tak menunggu suara gagasan yang bersumber darinya, bahkan pola pikir yang berbeda kerap kali terjadi. Gagasan yang dipendam namun pada kenyataan bertolak belakang akan menjadikannya marah bahkan enggan untuk ikut dalam diskusi hingga menyuarakan gagasan.
Mahasiswa yang memiliki insecurity, bertemu bahkan bercengkrama dengan banyak orang tetap saja akan merasa bahwa orang lain tak ada yang memahaminya sehingga ia akan memilih untuk terus berjibaku dengan dunianya sendiri. Saling berargumen merupakan hal yang tak lagi asing bagi dunia perkuliahan, sehingga mahasiswa dengan rasa insecurity dalam diri akan merasa tak ada seorangpun yang memahaminya ketika argumen yang ia miliki tak dapat diterima oleh kawan lainnya. perasaan seperti itu menjadikannya sukar untuk bergaul bahkan sekedar memiliki teman adalah hal yang mungkin tak mudah ia lakukan.
Dari beberapa hal yang gua tulis diatas, menurut gua hal terakhir inilah yang sangat berpengaruh dalam diri mahasiswa yang memiliki insecurity. Karena pikiran yang dominan negarif, cemas, bahkan rasa tidak percaya diri akan membuat mahasiswa dengan rasa insecurity sulit untuk melakukan hal yang diinginkan sehingga akan sulit baginya menemukan jati dirinya sendiri. Sulitnya menyuarakan pendapat bahkan tak percaya diri membuat mahasiswa tersebut akan merasa bahwa dirinya adalah manusia yang sangat payah dan beranggapan bahwa ia berkemungkinan akan menjadi sosok yang tak kasat mata bagi kehidupan orang di sekelilingnya.
Buat lo yang sedang menjadi mahasiswa, gua sangat menganjurkan lo semua menjadi mahasiswa yang melawan insecurity, karena kalau insecurity masih ada dalam diri lo, kemungkinan menjadi manusia dengan pengaruh baik akan sangat sulit dan cenderung merepotkan kehidupan yang akan lo jalani. Dampak dari insecurity yang gua sebutin di atas adalah hal yang kemungkinan berdampak buruk jangka panjang dalam hidup lo jika lo tidak bisa mengalahkan insecurity. (*/)