FroyonionHQ

KENAPA OSPEK NGGAK NYAMBUNG SAMA JURUSAN?

Jurusannya apa, isi ospeknya apa? Kok nggak nyambung sih? Itulah yang bikin Miko Panggayo resah dan bikin tulisan ini. Simak sampe habis, Civs.

title

FROYONION.COM - Gue salah satu lulusan universitas yang sempet viral karena kakak tingkatnya galak dan dijemur saat siang hari sampe anak-anak mahasiswa baru ini pada pingsan dan mimisan. Lo cek aja sendiri di berita-berita.

Di sini gue mau bahas soal masa orientasi mahasiswa baru (maba). Apa aja sih momok yang sering tergambar dalam benak kita, Civs? 

Zaman gua dulu, gue harus dibotakin, berpakaian layaknya badut dan bawa barang yang nggak jelas gunanya buat apa. 

Tapi itu semua gak gua ikutin karena tidak nyambung sama apa yang nanti akan gue hadapi di dunia perkuliahan dan dunia kerja serta industri yang bakal gue hadapi.

Mahasiswa seharusnya bisa melakukan hal lebih baik semacam itu. 

Pertanyaan gue: Kenapa harus digundulin sih? Emang kalau lu masuk pertanian pas jadi penyuluh pertanian harus punya kriteria rambut plontos? Nggak kan?! 

Kecuali Anda mau belajar Kungfu, eh tapi Bruce Lee aja punya rambut.

Di sini gue nggak bermaksud mencap semua ospek universitas di Indonesia itu nggak nyambung/ relevan dengan apa yang akan dilakuin di perkuliahan dan dunia kerja, tapi ternyata kenyataannya di Indonesia masih ada aja yang bikin ospek kayak gitu. Sangat disayangkan. 

Saat kuliah dan memutuskan nggak ikut ospek, gue mikir: “Kenapa ospek ini nggak bisa lebih bermanfaat? Hanya sekadar pengenalan kampus dan lokasi-lokasi gedung dan ruang kuliah. Tapi kayanya mahasiswa gak akan nyasar kalau mau ke fakultasnya deh. Emangnya apa yang harus dikenalkan? Mereka mau masuk kampus itu pasti sudah cari tahu dan punya ekspektasi lebih ketika memilih suatu kampus atau jurusan, kecuali emang dipaksa orang tuanya dan salah jurusan ya.”

Buat kakak-kakak senior di kampus-kampus se-Indonesia, marilah buat ajang ospek menjadi sarana untuk adik-adik tingkatmu buat mengenal jurusan mereka lebih baik lagi, seperti akan ke mana sih arah industrinya ke depan, problem-problem yang dialami para lulusan dari jurusan tersebut setelah lulus. 

Ajaklah para senior yang sudah punya pengalaman di dunia profesional untuk bisa membimbing maba-maba ini dan memberi pencerahan bahwa ketika mereka kuliah itu ada banyak faktor yang mungkin bisa mengembangkan kepribadian dan skills mereka lebih dari sebelumnya, misal dalam bentuk short course yang berguna nantinya buat mereka saat kuliah, kayak public speaking buat presentasi tugas kuliah biar nggak gagap di depan kelas. Itu maksud gue.

Bentak-bentak dan ngejemur maba itu cuman berlaku zaman Daendles kok. Stop, please.

Sekarang udah zamannya kampus membuat lingkungan yang lebih educational, aman, punya daya saing global dan bisa kasih manfaat lebih buat para lulusannya setelah terjun ke dunia kerja. 

Kalau gue pikir lagi, kenapa ospek nggak dibuat jadi kayak project setiap jurusan masing-masing sesuai jurusan mereka? Misal nih di jurusan Ilmu Pertanian, para maba bisa diajak untuk membuat project menanam pohon di kampus atau di tanah yang bekerjasama dengan jurusan.

Project kayak gini pastinya lebih bermanfaat menurut gue yah. Bayangin ada 100 orang menanam pohon buah atau pohon teduh dan tiap pohon dilabeli oleh nama mereka masing-masing agar saat hidup dan besar mereka bisa punya pride dan merawat pohon tersebut.

Selain mempunyai legacy dan bermanfaat buat lingkungan kalau 100 orang setiap tahun menanam bayangin selama 5 tahun sampai mereka lulus mereka dan adik tingkatnya sudah menanam 500 pohon. Angka yang sangat besar menurut gue pribadi yah!

Pesan yang mau gue berikan adalah buatlah ospek yang menarik, menyenangkan dan lebih bermanfaat yang nyambung dengan kegiatan belajar mengajar mereka.

Kalau satu universitas bisa menerapkan hal seperti ini dengan banyaknya jurusan, bayangkan inovasi apa yang akan mereka buat selama kuliah atau setelah bekerja. Karena gue yakin sesuatu yang awalnya baik itu akan punya hasil yang baik. 

Sekali lagi ingat mereka ini MAHASISWA. Ada kata MAHA di depannya, maka  jadilah pelajar yang nggak cuma sekadar belajar dapat nilai udah. 

Setiap mahasiswa adalah calon pemimpin di masa depan, pemimpin di rumah, pemerintahan mungkin, lingkungan dan yang paling penting kalian adalah pemimpin untuk diri sendiri! Maka bentuklah pribadi pemimpin ini sejak dini, salah satunya melalui ospek yang tepat sasaran dan relevan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Miko Panggayo

Produsernya Froyonion, lo tahu lah gue siapa