MEMBONGKAR MITOS-MITOS YANG ADA DI INDUSTRI KREATIF

FROYONION.COM - Sebagai bagian dari kaum pekerja di industri kreatif, gue harus akui memang ada semacam mitos yang beredar di tengah masyarakat umum di luar sana bahwa kita itu kerjanya santai, pakaian kerjanya bebas sesuai selera fesyen masing-masing, rambut bisa aja diwarnai, panjang dan gondrong, mengekspresikan diri lewat gaya pakaian dan sebagainya.

Mitos lainnya adalah mereka yang bekerja di industri kreatif di Indonesia itu banyak yang bilang seru dan fun karena bisa ketemu anak-anak muda. Lo bisa bikin banyak projects yang keren-keren.

Buat lo anak muda kreatif yang sedang cari jati diri dan mencoba  menggali potensi, di industri ini lo bisa mengenali diri dan berusaha jadi ‘seseorang’ di organisasi atau perusahaan tempat lo sedang kerja sekarang. Di sini banyak hal yang cuma bisa lo pelajari di lapangan dan nggak bisa didapetin di dalam kampus. 

Namun, itu beberapa sisinya aja, Civs. Belum menelisik sampai ke lapisan yang lebih dalam. 

Di industri kreatif, perlu diketahui bahwa ada juga pressure yang lo kudu pikul, target yang lo harus capai dalam satu periode tertentu, dan berbagai hal lainnya yang kita bisa temui di industri-industri lainnya.

Realitanya di industri kreatif kita nggak bisa menutup mata kalau masih ada yang harus kerja sampai jam 2 dini hari. Bahkan dari pengalaman gue sendiri, pernah 41 jam gue harus kerja untuk mengejar tenggat waktu sebuah project.

Sebagai contohnya aja, di creative agency pun  kalau mau ngerjain project sebuah brand dan harus pitching dan produksi, ya bersiaplah. Karena aspek fisik, mental, serta kreativitas kita diuji baget.

Jadi saat terjun ke sebuah industri, kita mesti paham seluk-beluknya seperti apa, workflow-nya bagaimana, job description-nya bagaimana.

Di saat yang sama lo juga mesti siap-siap membuka diri pada peluang untuk mengerjakan hal-hal yang ada di luar job description lo itu. Ada saat-saat lo harus mengerjakan project yang sebenernya di luar bidang kerjaan lo, tapi di sini lo bisa anggep itu jadi sebuah peluang mengasah dan bahkan menambah soft skills lo. 

Jadi buat lo yang pengen banget kerja di Froyonion atau di industri kreatif secara umum, pastikan dulu lo sendiri udah bisa bekerja secara profesional. Emang di video dan konten-konten kita, kayaknya kita nyantai dan selow, tapi kalau udah urusan kerjaan harus profesional dan disiplin juga kayak orang-orang di industri lain.

BACA JUGA: ALASAN KENAPA INDUSTRI KREATIF JADI PILIHAN MASA DEPAN YANG TEPAT BUAT LO

Saran gue buat lo yang mau terjun ke industri kreatif di Indonesia: tingkatkan soft skills lo. Soft skills ini nggak bisa didapet di dalam ruangan kuliah atau buku, tapi lo asah di kehidupan nyata lewat kerja bareng sebuah tim, ikut organisasi, atau magang. 

Selanjutnya adalah bangun koneksi atau jejaring. Caranya banyak bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang-orang di luar circle lo yang juga bekerja di industri yang sama atau berbeda. Observasi orang-orang ini, dan lo juga bisa temuin mentor di sini buat belajar.

Saran selanjutnya ialah coba aja lakuin hal-hal yang lo nggak terlalu sukai dan bukan passion lo. Sekarang ini banyak anak muda terjebak pada passion dan malah terpenjara dengan passion-nya sampai mengabaikan peluang mengembangkan diri di luar bidangnya. 

Yang nggak kalah penting adalah temukan tim yang memberikan lo peluang untuk belajar sambil bekerja. Ini yang gue alami dulu karena gue lulus dari jurusan yang nggak berkaitan dengan industri kreatif. Gue harus banyak belajar. Namun, inget bahwa dalam dunia kerja ada masa probation. Jadi belajarnya juga nggak bisa terlalu nyantai. Harus jadi fast learner. 

Sebagai penutup, apapun itu coba jalani dulu pekerjaan yang lo punya sekarang. Serap dulu pengalaman dan ilmunya karena itu berharga banget. Kalau belum puas sama gaji atau hal-hal lain, lo bisa temukan pekerjaan lain seiring berjalannya waktu. (*/)

BACA JUGA: PANDEMI KELAR, TREN WORKCATION DI INDUSTRI KREATIF DIPREDIKSI BAKAL TERUS BERLANJUT