Lychee udah biasa, kini Anomali Coffee hadirkan buah asam maram sebagai pelengkap untuk teh dengan nama varian: Tea Maram.
FROYONION.COM - Mungkin lo belum familiar dengan buah asam maram. Buah ini bentuknya mirip dengan buah salak, dan sesuai namanya, rasa buahnya pun asam. Baru saja Anomali Coffee merilis varian Tea Maram yang sudah bisa lo cicip di Anomali Coffee Senopati, Jakarta.
Bayangkan buah asam maram dicampur dengan teh dingin dan siap untuk diminum. Kebayang kan betapa segarnya. Ini bisa menjadi rasa baru pengganti segarnya minuman lychee tea maupun lemon tea.
Anomali Coffee bersama dengan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LKTL), Gerai Kabupaten Lestari (GKL), dan Kalara Borneo menggelar acara dengan mini talkshow bertajuk: “Buah Asam Maram, Wujud Anugerah Sehatnya Hutan Indonesia” di Anomali Coffee Senopati, Jakarta.
Mini talkshow tersebut dihadiri oleh Yohana Tamara selaku Founder & CEO Kalara Borneo, Oke Fifi Abriany sebagai inisiator GKL, serta Irvan Helmi dan Muhammad Abgari selaku Co-Founder Anomali Coffee. Acara tersebut dimoderatori oleh Ristika Putri, Deputi Program Sekretariat LTKL.
Setelah melalui perjalanan panjang, Kabupaten Lestari bersama Anomali Coffee sepakat mengangkat buah asam maram—yang merupakan buah hutan dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat—menjadi salah satu menu minuman baru di Anomali Coffee.
BACA JUGA: KREATOR INI JAGO BIKIN MINUMAN HIGH CLASS DARI BAHAN SIMPEL
Yohana Tamara atau yang akrab disapa Ara, banyak mengulas tentang buah asam maram yang merupakan salah satu buah endemik dari hutan Kalimantan. Ara menyampaikan berbagai peluang potensi produk turunan bernilai tambah yang dapat dihasilkan dari buah asam maram.
Ara juga mengulas tentang kelebihan dari buah asam maram seperti kandungan vitamin C yang baik bagi tubuh, juga bagaimana hubungan antara penjagaan hutan dan pelibatan masyarakat lokal dalam mengolah buah asam maram.
“Berdasarkan informasi dari jurnal ilmiah, buah asam maram sangat baik bagi kesehatan karena kaya akan vitamin C dan tinggi antioksidan. buah asam maram mempunyai potensi luar biasa untuk diolah dan dikembangkan menjadi aneka varian produk yang bernilai tambah,” terang Ara.
Irvan Helmi dan Muhammad Abgari turut mengulas banyak hal tentang ketertarikan Anomali Coffee untuk membuat inovasi minuman dengan menggunakan buah asam maram. Keduanya menceritakan bagaimana proses R&D Tea Maram hingga akhirnya bisa menghasilkan racikan seperti sekarang.
“Kolaborasi ini adalah salah satu bentuk idealisme Anomali Coffee untuk memperkenalkan komoditas lokal lestari dengan cita rasa internasional sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian hutan rawa gambut yang saat ini sedang menjadi program pemerintah,” ujar Irvan.
BACA JUGA: COLDHEART: BAR COCKTAIL LOKAL HALAL BUAT PENYUKA MINUMAN EKSPERIMENTAL
Buah asam maram (Eleiodoxa conferta) adalah buah asli hutan Kalimantan yang tumbuh subur di lahan rawa gambut. Oleh karena itu, buah asam maram bisa dikatakan sebagai indikator hutan rawa gambut yang sehat.
Masyarakat harus memastikan hutan rawa gambut tetap terjaga agar hasil hutan seperti buah asam maram tetap lestari dan masyarakat pun bisa mencicipi rasanya.
Sebelumnya, buah asam maram tidak memiliki nilai ekonomi. Masyarakat hanya memanen buah asam maram seperlunya untuk dirujak atau membuatnya jadi cemilan di rumah.
Buah asam maram pun dulu sering dibiarkan membusuk di hutan karena masyarakat belum mengetahui cara pengolahan buah tersebut. Hal ini membuat banyaknya hasil hutan alami, seperti buah asam maram, jadi terbuang sia-sia ketika musim panen tiba.
Lalu akhir-akhir ini, buah asam maram mulai dikembangkan menjadi sebuah produk dengan nilai lebih tinggi seperti sirup maram dan manisan buah asam maram kering.
Anomali Coffee berdiri sejak 2007 sebagai specialty coffee micro roaster dengan kopi asli dari Indonesia. Ia kerap memilih biji kopi terbaik dari berbagai daerah Indonesia. Kini ia menghadirkan varian baru bernama Tea Maram.
Sesuai namanya, Tea Maram merupakan racikan teh yang dibuat dengan memadupadankan buah asam maram dengan soda leci sehingga memiliki cita rasa yang unik dan menyegarkan.
“Sejak terciptanya kolaborasi ini, semakin banyak pengepul buah asam maram yang datang ke saya. Mereka semakin percaya bahwa buah asam maram memiliki nilai yang berharga bagi ekonomi maupun kelestarian alam,” terang Ara.
BACA JUGA: ‘NUSA RASA OAT SERIES’: 7 VARIAN BARU OLEH DJOURNAL COFFEE DENGAN CORAK NUSANTARA