Hampir di semua sudut kota terdapat kuliner olahan daging ini, si bulat kenyal bakso. Bahkan kita sangat mudah menemukannya mulai dari online shop, gerobakan pinggir jalan sampai restoran. Lalu bagaimana sih perjalanan bakso hingga bisa mempertahankan eksistensinya hingga sekarang?
FROYONION.COM – Bakso memang kuliner sejuta umat yang disukai oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dalam segala kondisi cuaca. Memiliki rasa yang gurih dan ringan di lidah, bakso selalu menjadi pilihan dan tidak pernah sepi peminat setiap harinya.
Harga yang terbilang murah meriah, tidak ribet dan bikin kenyang sangat cocok dengan masyarakat Indonesia, hal ini jugalah yang menjadi faktor mengapa warung bakso ramai dengan antrian. Bakso berhasil menjadi perhatian dunia saat mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang menyebut bahwa bakso menjadi makanan favoritnya selain nasi goreng.
Perjalanan bakso bermula dari kasih sayang seorang anak bernama Meng Bo kepada sang ibu yang hidup di kota Fuzho Tiongkok pada era Dinasti Ming abad ke-17 tepatnya sekitar tahun 1368-1644.
Meng Bo dikenal sebagai anak berbakti yang selalu mengurus serta memberikan hasil jerih payahnya kepada sang ibu. Bahkan ia menyediakan daging yang menjadi makanan favorit sang ibu. Namun karena kemampuan mengunyah ibunya membuat Meng Bo berfikir agar daging itu menjadi halus, tidak alot dan mudah dinikmati. Terinspirasi dari kue mochi dari sinilah ide untuk menghaluskan daging menjadi bakso tercipta.
Dipadu padankan dengan kuah kaldu hangat, kelezatan bakso mulai menyebar ke seluruh penjuru kota dan membuat banyak orang penasaran. Resep yang turun temurun ini kemudian dibawa oleh para pedagang Tiongkok ke Indonesia.
Nama 'Bak-so' sendiri memiliki arti daging yang digiling yang pada awalnya menggunakan daging babi sebagai bahan dasar. Namun karena Indonesia memiliki mayoritas muslim bahan dasar daging mengalami perubahan menjadi sapi, ayam dan kerbau.
Bakso kemudian mengalami penyempurnaan dari segi isi dan bumbu yang disesuaikan dengan rempah-rempah Nusantara sehingga rasanya jauh dapat diterima oleh masyarakat Indonesia dari sinilah olahan satu ini dikenal sebagai salah satu makanan iconic dari Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu bermunculan variasi bakso mulai dari bentuk, penamaan, cara pengolahan hingga bahan, yang awalnya menggunakan daging kini bakso juga menggunakan ikan dan udang. Teknik marketing yang dilakukan para pedagang ini tentu saja demi menarik minat pembeli. Selain itu berbagai daerah juga mulai memunculkan bakso sebagai ciri khasnya masing-masing seperti bakso Solo, bakso Malang, bakso Bandung dan masih banyak lagi.
Tak hanya dapat ditemukan di Indonesia saja, bakso merambah berbagai negara seperti Malaysia, Singapura hingga ke Benua Eropa maupun Amerika. Salah satu yang terkenal adalah Pino's Warung yang terletak di kota London. Warung ini menghadirkan bakso sebagai salah satu menu favorit bagi para pengunjung dan menawarkan harga yang terbilang cukup murah yaitu tidak sampai 200 ribu rupiah per porsi.
Eksistensi bakso seolah tak pernah redup dimakan oleh zaman walaupun mulai banyak makanan kekinian yang banyak bermunculan namun bakso tetap memiliki tempat tersendiri di hati para penggemarnya, hal ini juga dibuktikan dengan konten bertema bakso yang selalu ramai dengan viewers.
Sebagai warga Indonesia kita patut berbangga hati dengan banyaknya kuliner kita yang mampu terkenal di kancah internasional. (*/)