Rasa-rasanya membicarakan anakan kuliner tidak akan pernah tuntas di Yogyakarta. Kota pelajar itu kini kedatangan Pukis Kotabaru, penyajian yang bar-bar menjadi keistimewaan tersendiri.
FROYONION.COM – Kotabaru Yogyakarta menjadi salah satu pusat peradaban intelektual di daerah istimewa itu. Pasalnya, di wilayah Kotabaru banyak berdiri instansi pendidikan, toko-toko buku, hingga beragam kursus demi memacu dunia pendidikan.
Kali ini, yang ikut meramaikan nama Kotabaru justru bukan dalam nuansa pendidikan, tetapi sebuah kedai pukis yang dikenal bar-bar.
Kedai ini bernama Pukis Kotabaru. Menyasar nama yang tak asing untuk didengarkan semua kalangan di Yogyakarta, kedai ini pun langsung memiliki tempat di hati masyarakat.
Bagaimana tidak, berburu makanan murah, enak, yang sekaligus memuaskan di Yogyakarta sudah pasti banyak pilihannya. Namun, kedai ini mampu menyentuh keinginan masyarakat untuk memperkaya lidah dengan rasa manis.
Kedai Pukis Kotabaru buka mulai pukul 08.00 sampai 23.00 atau ketika semua bahan sudah sold out. Sejak hadirnya di Yogyakarta April lalu, kedai ini selalu ramai pengunjung. Tak arang antrian pun mengular ke bahu jalan.
Kedai yang membuka lapaknya di Jalan Kaliurang nomor 104, Depok, Sleman sangat mudah ditemukan. Bagaimana tidak ia berada di jalan utama yang biasa dilewati para pekerja, pelajar, hingga wisatawan.
Berada tepat di sebelah Tempo Gelato, Kedai Pukis Kotabaru ini menjadi pilihan kuliner yang ikut meramaikan suasana jalan Kaliurang. Keramaian itu utamanya disebabkan oleh adonan pukis dengan warna kuning kunyit yang sejatinya jarang ditemukan pada pukis tradisional. Warna kuning ini mirip dengan penampang yang biasa didapati pada martabak manis.
Desain pukis ini pun cukup unik. Biasanya pukis mirip sebuah perahu dayung dengan sebuah bantalan lembut di atasnya. Pukis ini justru lebih mirip topi salju sebab bantalan lembut dan empuknya didesain sangat lebar dan mengembang. Sementara itu, bagian setengah lingkaran yang terbakar di panggangan terlihat lebih kecil.
Warna bagian setengah lingkaran diberi aksen cokelat muda untuk memperlihatkan kematangan sempurna. Sementara itu, warna adonan dasarnya, ketika dibelah dari bagian bantalan terlihat seperti kuning kunyit—sangat mirip dengan adonan martabak.
Saat ini, kedai Pukis Kotabaru hanya menyajikan tida varian rasa yang memperkaya desain makanan tersebut. Rasa keju atau cokelat dengan harga Rp7.000 per buah dan Rp8.000 untuk rasa cokelat keju. Nah, dari pilihan rasa inilah kitab isa menyaksikan ke-bar-bar-an kedai ini dalam memberikan aroma kelezatan.
Bentuknya yang terlihat sangat besar membuat siapa saja segera kenyang, tetapi ketika menggigitnya rasanya sepotong tidaklah cukup. Bentuk yang besar itu membuat seseorang harus melebarkan mulut secara maksimal ketika ingin memakannya dengan nikmat.
Selain itu, taburan topping, baik keju, cokelat, ataupun campuran keduanya—terlihat sangat melimpah, seolah tanpa perhitungan dalam penyajiannya.
“Beli pukis ini sekali, istriku langsung minta dibeliin tiap minggu,” terang Berry, salah satu pendatang yang hidup di Yogyakarta sejak kuliah hingga saat ini bekerja di Yogyakarta.
Senada dengan Berry, pelanggan lain seperti Dian Mutia, seorang mahasiswa yang menjadi langganan tetap pukis ini. Dian berkata, “Sejak tahu infonya saya sudah nyobain beli langsung dan kalau lagi ada tugas numpuk, gas pesen via ojol,” terangnya.
Bagi Dian, pukis ini sangat mengenyangkan sehingga sering baginya menjadikan pukis ini sebagai pengganti makanan pokok. Memang tidak sedikit pelanggan seperti Dian yang menjadikan pukis ini sebagai pengganti sarapan atau makan siang, terutama bagi mereka yang diserbu deadline tugas atau pekerjaan.
Selain berjualan pukis, kedai Pukis Kotabaru juga menyajikan pilihan martabak manis dengan harga mulai Rp50.000 hingga Rp65.000. Terlihat mahal untuk sekelas martabak, namun ketika sudah memesannya, pelanggan pun terpuaskan oleh besarnya adonan dan topping pilihan yang tumpah-tumpah, sampai bisa dicolek-colek dengan kudapan lain.
Pilihan rasa martabak manis yang disajikan kedai ini adalah cokelat, kacang, keju, keju cokelat, cokelat kacang, cokelat kacang wijen, dan aneka campuran menu lain sesuai dengan selera pengunjung. Kreativitas pemesanan dari pelanggan seringkali terjadi.
Kelezatan yang disajikan oleh Kedai Pukis Kotabaru ini pun telah berkelana ke berbagai kota besar di Indonesia. Kota-kota yang dimaksudkan antara lain Semarang, Surabaya, Solo, Tangerang, dan Jakarta. Dengan harga yang flat sama dengan kedai pusatnya, Pukis Kotabaru pun menjadi salah satu franchise kuliner yang meramaikan cita rasa modern.
BACA JUGA: MAKANAN LOKAL YANG TAK LAZIM, NAMUN BANYAK DIMINATI
Pukis tentu bukanlah makanan yang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun, Pukis Kotabaru menghadirkan tekstur, rasa, dan desain yang menginovasikan bentuk lama dari pukis yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Hal yang sama sering terjadi dalam pengolahan keripik di Malang Raya dan lahirnya Bakpia Kukus di Yogyakarta.
Dewasa ini, sebagaimana teknologi mempermudah pengolahan mode di masa lalu menjadi mutakhir, dunia kuliner pun tidak ingin kalah ambil bagian. Apa yang dilakukan oleh kedai Pukis Kotabaru ini membuktikan bahwa menu kuliner pun dapat mengalami perkembangan, sebuah evolusi demi memenuhi permintaan pasar.
Dengan berdiri di kota-kota besar di Indonesia dan mampu viral hampir serempak, Kedai Pukis Kotabaru membuktikan dirinya sebagai pilihan kuliner yang mampu melahirkan identitas. Sebagaimana sering diucapkan dalam kompetisi Masterchef Indonesia, lahirnya makanan yang memiliki kekhasan merupakan sebuah signature.
Seperti tanda tangan seseorang yang tidak diubah secara dinamis, justru statis, untuk menunjukkan jati diri sesungguhnya, hal itu pula yang sedang kita lihat dari Pukis Kotabaru. Bagaimana, sudah saatnya membawa pulang makanan lezat ini ke rumah atau ke kost bukan? (*/)