NGOPI SENDU DI NGOEPI

FROYONION.COM - “Biar kamu tahu, tempat ngopi nggak cuma di Saudagar…” begitu kata teman saya, sembari mengirim reels Ngoepi. Berawal dari keisengan—sepertinya semua berawal dari sini sih—dan terutama males kerja dari kosan, saya ngide untuk kerja di Ngoepi. 

Lokasinya agak jauh sih dari kosan saya di Setiabudi, yaitu di Jalan Keuangan Raya, Cilandak. Tapi, selama masih bisa diakses transportasi umum lain, buat saya it’s okay. Dari MRT Setiabudi Astra saya turun di MRT Fatmawati. Dari situ kemudian naik Gojek, dan sampai deh di Ngoepi. 

Kesan pertama saat sampai di Ngoepi adalah seperti rumah dengan nuansa kayu. Setelah masuk ke dalam, baru deh kelihatan kalau ini memang coffee shop mungil. Walaupun space-nya kecil dan memanjang, ada kesan intim dasri keterbatasan tempat ini. 

Furniture kayu di sekujur badan ruang, dengan rak buku dan ornamen kopi-kopian di beberapa spot. Ornamen kopi-kopian maksudnya adalah papan tulis yang berisikan takaran jenis-jenis kopi seperti cappuccino ataupun latte. Kemudian ada apron barista, jejeran mesin kopi di dekat kasir—pokoknya sesuatu yang menegaskan kalau ini memang tempat ngopi. 

BACA JUGA: JRNY COFFEE & RECORDS: COMBO ANTARA COFFESHOP DAN MUSIK

Salah satu menu andalan di Ngopie adalah Kopi Semriwing Rp 35.00 yang sudah disajikan dengan satu slice lapis keju. Rasanya endues. Kombinasi cold brew, jeruk nipis, thyme, sparkling water. Disajikan di gelas polos tembus pandang. Segar dan seksi rasanya.

Biji kopi dari Ngoepi pakai biji kopi Papua dan stoknya dibeli di Pasar Santa. Selalu pakai biji kopi Papua, karena menurut mas barista aromanya lebih beda, lebih wangi. Aromanya khas, baunya seperti cokelat dan lebih cocok diolah dengan minuman signature yang ada di Ngoepi.

Oh, ya buat yang senang alkohol, bisa nyobain beberapa menu alkohol racikan spesial dari Ngopie. Ada Badak Bercula; minuman badak dicampur bir Bintang dan Kopi Inang; kopi susu plus smirnoff. Rasanya gimana, cobain aja sendiri. Khusus Badak Bercula bisa diminum rame-rame, karena penyajiannya dengan gelas kecil.

Buat kamu yang seperti saya, ingin kerja sambil ngopi lucu dan sendu, Ngoepi cocok banget disambangi. Jam operasionalnya puku 09.00 WIB – 21.00 WIB, setiap hari Selasa – Minggu. Setiap weekendkadang suka keterusan bisa sampai jam 22.00—karena nggak jarang juga banyak yang datang sudah malam. 

Untuk para loner, menurut saya, tempat ini wajib dicoba sih. Suasananya tenang dan cukup sejuk. Spot yang saya suka menghadap ke jendela. Kita bisa melihat bangku-bangku kayu di luar dan satu dua orang yang berseliweran di jalan. 

Nggak merasa kesepian juga sih. Soalnya, mas-mas baristanya juga mau diajak ngobrol. Dan ketika saya datang kan belum sempat makan siang. Karena di sini nggak ada menu berat, saya boleh memesan makanan dari luar. Gimana, toleransi banget kan?

Terus, kalau lagi jenuh dan suntuk ngetik-ngetik, kamu bisa baca koleksi komik dan novel yang ada di raknya. Lucu deh. Koleksi buku-buku di sini dihimpit dengan batu bata. Kesannya kayak oldies dan antik gitu jadinya. 

Saya menghabiskan waktu dari siang sampai jelang sore di Ngoepi. Dan tak jarang ada satu dua orang yang lari sore di ruas jalan komplek ini. Setelah jerang sore menuju gelap, lampunya diganti dengan lampu neon kuning, memberikan ciptakan nuansa hangat. Ditambah lagu-lagu selaw seperti Keep You Safe (Yahya) dan Besok Kita Pergi Makan (Sal Priadi) memberikan kesan nyaman bersahaja di Ngoepi.

Betul kata teman saya, tempat ngopi nggak cuma satu. Ada banyak tempat ngopi di Jakarta yang seru dan berjiwa yang pantas untuk dijajal. Kenapa hanya bertahan di satu tempat saja? Saya sudah merencanakan untuk kembali lagi ke Ngoepi. (*/)