Food

‘NGIDER MAKAN DARI HALTE KE HALTE’: BUKU SAKTI BERISI REKOMENDASI KULINER ENAK DI JAKARTA

Ingin kulineran di Jakarta? Jangan lupa baca buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte berisi rekomendasi kuliner enak di Jakarta, persembahan Dari Halte Ke Halte.

title

FROYONION.COMSiapa sih yang tidak mau kulineran enak di Jakarta? Cita rasanya yang unik karena hasil akulturasi budaya Tiongkok, Eropa, serta Arab, bikin kita bingung pilih yang mana. Saking banyaknya kuliner di Jakarta, survei BPS menyebutkan, DKI Jakarta memiliki 5.159 penyedia usaha kuliner yang siap memanjakan lidah.

Tapi, kalian tak perlu khawatir. Sejak pertama kali mengepakkan sayap pada 2019 di media sosial Twitter, Dari Halte Ke Halte (DHKH) hadir untuk menjawab pertanyaan rekomendasi kuliner yang ada di Jakarta. Kini, DHKH secara resmi meluncurkan buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte sebagai buku panduan untuk ngider alias menjelajah kuliner di Jakarta.

Peluncuran buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte digelar Kamis (22/06/2023), di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, atau bertepatan pada HUT ke-496 DKI Jakarta.  Dihadiri para HalteMin yakni Bowo dan Rio. Kemudian, Arya Ramania, Yanita Indrawati, dan Beng Rahadian dari Jakarta Food Sketchers, serta perwakilan dari Gramedia Pustaka Utama selaku penerbit buku.

Buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte
Tampak sampul depan buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Sebagai HalteMin, Bowo mengatakan bahwa buku ini disusun bukan hanya memuat kuliner khas Jakarta, melainkan rangkuman dari seluruh makanan dan representasi setiap pulau yang ada di nusantara.

“Ide dasarnya karena kita ingin merepresentasikan Jakarta lewat DHKH. Jadi, kita berusaha ketika menyusun buku rekomendasi ini, mencoba untuk merangkum semua makanan di daerah di Indonesia. Setidaknya ada representasi dari setiap pulau,” kata Bowo.

Bicara proses narasi, seluruh rekomendasi kuliner yang ada di dalam buku merupakan salinan dari berbagai postingan yang ada di media sosial milik DHKH. Kemudian, dikembangkan lagi dengan cerita yang lebih mengalir, sehingga menarik untuk dibaca.

Dari Halte Ke Halte
Peluncuran buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (22/06/2023) (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Bukan berarti Bowo dan kawan-kawan tak menemui kendala di dalam proses pembuatan buku. Pandemi Covid-19 yang kala itu sedang merebak, membuat pria pencinta bakso dan mi ayam ini memutar otak untuk mempertemukan tiga institusi di balik buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte.

“Karena kita ada 3 insititusi: Dari Halte Ke Halte, Jakarta Food Sketchers, dan Gramedia Pustaka Utama. Jadi, menggabungkan ketiga institusi itu saat pandemi lalu membuat kita mau nggak mau susah untuk ketemu. Tapi buat kami sih seneng juga karena akhirnya bisa dilakukan online,” terang Bowo.

BACA JUGA: MENGAPA NASI GORENG MENJADI MAKANAN FAVORIT MASYARAKAT INDONESIA?

HADIRKAN ILUSTRASI BUKU YANG SANGGUP BIKIN “NGILER”

Ilustrasi Dari Halte Ke Halte
Ilustrasi yang unik, sanggup membuat pembaca seolah merasakan kuliner tersebut (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Salah satu fitur unik yang ada di buku ini adalah ilustrasi yang dilukis langsung lewat tangan, hasil kolaborasi dengan Jakarta Food Sketchers (JFS). Alih-alih menggunakan foto, ilustrasi yang menggabungkan sketsa dan lukisan tersebut sengaja hadir untuk membuat pembaca semakin “ngiler”.

Bayangkan, ketika kalian membaca buku itu, pandangan mata akan fokus kepada gambar yang dibuat sedemikian rupa dengan wujud aslinya. Mulai dari makanan, minuman, sampai lokasi juga mewakilkan situasi yang sebenarnya. Khusus makanan berkuah atau minuman diberi efek mengkilat agar lebih nyata.

Lantas, timbul pertanyaan, “Kok bisa sih mirip banget?” Jawabannya adalah dengan cara mengunjungi dan merasakan langsung pergi ke tempat yang dituju. Menurut Arya Ramania, proses ini akan menghasilkan cerita dan nilai tambah visual yang ada di dalam buku.

“Jadi, kami blusukan untuk cari tahu tempatnya, aromanya, suasananya, dan ngobrol sama pemilik warungnya. Nah dari situ bisa tahu yang mau digambar apa. Kami nggak pengin dapet enaknya aja. Tapi nangkep apa yang bikin warung ini unik apa sih. Jadi, biar kami bisa ngerasain langsung gambar di situ, dan lihat suasananya juga,” terang Arya.

Sebagai ilustrator, Arya dan kawan-kawannya dari JFS, mengenang pengalamannya saat turut andil menuangkan gambar di buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte. Seperti kisah warung makan yang harus tutup karena pandemi dan ia pernah kehabisan di salah satu penjual nasi ulam legendaris di Jakarta.

“Misalnya di Warung Teteh dan itu saat pandemi, ternyata mereka pindah, saya tanya kenapa, eh ternyata kebakaran. Kemudian, nggak bisa bertahan karena pandemi, terus pindah lagi, dan terakhir kabarnya sih sekarang mereka udah mulai stabil. Sampai saya harus datang tiga kali karena ada penjual nasi ulam yang cuma butuh waktu 2 jam buat habis,” timpal Arya.

Kolaborasi JFS dan DHKH untuk memberikan ilustrasi yang bisa menggugah selera ternyata sudah direncanakan jauh sebelum pandemi Covid-19. Berawal dari pertemuan ketiga serangkai JFS: Arya, Yanita, dan Beng dengan para HalteMin: Bowo dan Rio dari tahun 2019 sampai sekarang buku itu diluncurkan.

SELIPAN KISAH ROMANSA YANG LUCU DI AKHIR HALAMAN BUKU

DHKH dan JFS
Selain buku, DHKH bersama JFS menyiapkan cinderamata menarik seputar makanan (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Sedikit bocoran di dalam buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte juga berisi sepotong kisah romansa yang jenaka. Sekumpulan kisah ini bisa kalian baca di akhir halaman buku. Misalnya, pertemuan jodoh karena sama-sama hobi mem-posting rekomendasi kuliner di akun media sosial DHKH. Bahagianya!

“Karena si ceweknya ini sering nge-posting ke tweet DHKH, tiba-tiba ada cowok yang nge-DM si cewek secara sopan, terus mereka cocok, dan tiba-tiba udah nikah aja. Sekarang mereka punya anak umur 2 bulanan. Akhirnya, cerita mereka kami selipkan di akhir halaman dan dikasih judul Dari Halte Ke Hati,” kata Rio, HalteMin DHKH.

Rio juga menuturkan bahwa ada salah satu kedai kuliner khas Madura bernama Nasi Bebek Cak Malik yang membuat salah satu anggota DHKH jadi teringat mantan kekasihnya.

“Terus cerita tentang postingan kita soal Nasi Bebek Cak Malik yang ternyata bikin followers kita bilang nggak mau ke situ lagi karena teringat mantan. Hahaha,” pungkas Rio sambil tertawa.

HalteMin Bowo dan Rio
HalTeman, sebutan pengikut DHKH antre meminta tanda tangan HalteMin Bowo dan Rio yang dibubuhkan di atas buku (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Di samping kisah romansa yang lucu, DHKH yang kini memiliki ratusan ribu pengikut di Instagram lantas tak langsung jumawa karena pengaruhnya yang bisa membuat suatu tempat kuliner jadi viral. Sesuai dengan misinya, DHKH ada untuk menyajikan rekomendasi kuliner dan memajukan UMKM Indonesia.

Besar harapan, dengan diluncurkannya buku Ngider Makan Dari Halte Ke Halte oleh DHKH dapat menjadi salah satu rujukan atau buku panduan bagi siapapun yang tertarik untuk menjelajah kuliner yang ada di Jakarta.

“Harapan kami adalah tetap fokus untuk misi memajukan UMKM yang ada di Jakarta lewat rekomendasi ini semoga lebih meningkat. Orang jadi kenal mereka dan mau beli produk UMKM-nya mereka,” ucap Bowo.

Bagi kalian yang ingin memiliki bukunya, kalian bisa membeli lewat online marketplace DHKH dengan klik di sini. Stok terbatas dan dapatkan bukunya biar kalian puas menjelajah kuliner di ibukota. Yuk ngider makan! (*/)

BACA JUGA: SENSASI KULINERAN BARENG STRANGERS DI PERGI MAKAN JAKARTA

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas