Food

MENGENAL ASAL USUL FORTUNE COOKIE, MAKANAN KLASIK ASAL JEPANG

Fortune cookie (kue keberuntungan) yang biasa ditemui di restoran Chinese-American, ternyata memiliki akar sejarah yang dalam berasal dari Jepang. Simak sejarah lengkap kue tersebut di artikel ini!

title

FROYONION.COM - Ketika memesan hidangan Chinese, kerap kalian akan menemukan sebuah kue kecil berbentuk melengkung dengan selembar kertas di dalamnya yang berisi pesan keberuntungan. 

Kue ini, yang dikenal sebagai Fortune cookie (kue keberuntungan) sering kali menjadi simbol khas restoran Cina di Amerika Serikat. 

Namun, tahukah kalian bahwa Fortune cookie ini sebenarnya bukan berasal dari Cina? 

Justru, asal-usulnya dapat ditelusuri ke Jepang, dengan nama asli tsujiura senbei atau omikuji senbei. Fortune cookie ini bahkan sudah ada sejak zaman Edo di Jepang.

BACA JUGA: 4 MAKANAN YANG TERLALU BANYAK DIMODIFIKASI SAMPAI KITA LUPA WUJUD ASLINYA

Di tengah keramaian jalanan menuju Kuil Fushimi Inari di Kyoto, Jepang, terdapat toko-toko kecil yang menjual berbagai jenis camilan dan makanan, termasuk tsujiura senbei, yang secara tradisional dibuat dengan tangan menggunakan cetakan besi. 

Salah satu pembuat kue tersebut adalah Takeshi Matsuhisa, pemilik toko Hougyokudo, yang masih membuat kue ini dengan cara yang sangat mirip dengan cara pembuatan Fortune cookie di Jepang pada zaman dahulu. 

Matsuhisa membuka cetakan besi yang membentuk adonan menjadi lingkaran tipis yang kemudian dilipat dan diberi selembar kertas keberuntungan di dalamnya.

Tradisi ini berasal dari Jepang pada masa pemerintahan Tokugawa (Zaman Edo), di mana praktek ramalan keberuntungan (omikuji) sangat populer. 

Omikuji adalah ramalan yang diberikan di kuil atau tempat suci, yang berisi nasihat atau ramalan tentang keberuntungan. 

Ramalan ini sering kali dikaitkan dengan peristiwa atau tempat penting, dan masyarakat Jepang pada zaman Edo menyukai cara yang lebih santai dan populer untuk menerima ramalan ini, melalui kue seperti tsujiura senbei

Kue ini awalnya dijual di jalan-jalan Kyoto dan Osaka sebagai bagian dari budaya populer yang menggabungkan ramalan dengan hiburan.

FORTUNE COOKIE DI AMERIKA SERIKAT

Fortune cookie, meskipun sering dianggap sebagai bagian dari tradisi kuliner Tionghoa-Amerika, sebenarnya pertama kali diperkenalkan di Amerika oleh masyarakat Jepang. 

Seiring dengan kedatangan imigran Jepang ke Amerika Serikat pada abad ke-19, terutama di California, kue ini mulai dikenal. 

Pada awalnya, Fortune cookie ini dibuat dengan rasa gurih, menggunakan bahan-bahan seperti miso atau kedelai, namun rasa ini kurang diterima di Amerika. 

Oleh karena itu, penjual kue Jepang di San Francisco, seperti di Taman Teh Jepang yang didirikan oleh Makoto Hagiwara pada akhir abad ke-19, mulai mengganti isian kue dengan pesan keberuntungan yang lebih manis dan ringan.

Salah satu kisah menarik terkait asal-usul Fortune cookie di Amerika datang dari Taman Teh Jepang di San Francisco. 

Hagiwara mulai menyajikan kue ini sekitar tahun 1910 hingga 1914, awalnya dengan pesan ucapan terima kasih. Namun, ketika popularitas kue ini meningkat, ia mengganti pesan ucapan terima kasih dengan ramalan keberuntungan. 

Proses pembuatan kue ini pun akhirnya diserahkan kepada toko-toko roti Jepang lainnya, seperti Benkyo-do yang juga berada di San Francisco, yang kemudian menjadi penyedia utama Fortune cookie untuk restoran-restoran Tionghoa.

PERAN PERANG DUNIA II DALAM PENYEBARAN FORTUNE COOKIE

Salah satu momen penting dalam sejarah Fortune cookie adalah selama Perang Dunia II. 

Ketika Amerika Serikat terlibat dalam perang, banyak warga Jepang-Amerika yang dipenjara di kamp interniran di sepanjang Pantai Barat, yang menyebabkan banyak bisnis milik orang Jepang, termasuk restoran Cina yang dimiliki oleh orang Jepang dan toko roti yang membuat Fortune cookie, tutup. 

Dalam kekosongan tersebut, bisnis Cina mulai berkembang pesat. Pada periode ini, restoran Cina di San Francisco dan Los Angeles mulai memasukkan Fortune cookie ke dalam menu mereka, menggantikan tempat yang sebelumnya diisi oleh pemilik toko roti Jepang. 

Dengan cepat, Fortune cookie menjadi sangat populer di seluruh Amerika Serikat dan semakin terkait dengan makanan Cina di Amerika, meskipun asal-usulnya sebenarnya dari Jepang.

FORTUNE COOKIE DI JEPANG SAAT INI

Saat ini, Fortune cookie yang kita kenal lebih banyak ditemukan di restoran Cina di Amerika, namun di Jepang, tsujiura senbei masih dibuat secara tradisional di beberapa toko kecil di Kyoto dan daerah sekitarnya. 

Di toko-toko seperti Souhonke Inariya dan Matsuya, pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan Fortune cookie yang terbuat dari adonan tepung, gula, miso, dan biji wijen. 

Rasanya lebih gurih dan sedikit lebih tebal daripada versi Amerika yang lebih ringan dan manis. Kue ini biasanya dikonsumsi dengan teh atau kopi, bukan sebagai hidangan penutup di restoran.

Perbedaan utama antara Fortune cookie Jepang dan versi Amerika terletak pada rasa dan ukurannya. Kue Jepang cenderung lebih besar dan lebih padat, dengan sentuhan rasa miso yang khas. 

Pesan keberuntungan di dalamnya juga lebih beragam, sering kali berhubungan dengan peruntungan baik, sedang, atau kecil, serta sedikit baris puisi atau ramalan yang mengingatkan pada omikuji di kuil-kuil Jepang.

Meskipun Fortune cookie sering dianggap sebagai bagian dari warisan kuliner Tionghoa-Amerika, asal-usulnya sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke Jepang. 

Kue ini pertama kali muncul di Jepang pada zaman Edo dan kemudian dibawa ke Amerika oleh imigran Jepang pada akhir abad ke-19. 

Setelah Perang Dunia II, Fortune cookie menjadi sangat populer di restoran Cina Amerika dan berkembang menjadi simbol budaya yang tak terpisahkan dari hidangan Tionghoa di Amerika Serikat. 

Meski demikian, di Jepang sendiri, fortune cookie tetap merupakan kue khas yang dapat dinikmati dengan secangkir teh. Saat ini semakin banyak orang yang menyadari asal-usulnya yang kaya dan menarik dari kue tersebut. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.