Kangen masakan rumahan khas Jogja? Kedai Rukun Yakarta bakal mengobati kerinduan itu yang bisa kalian temukan di Jakarta. Cari tahu di sini!
FROYONION.COM - Sudah berkunjung ke Kedai Rukun Yakarta? Beberapa waktu lalu, kedai yang menyediakan kuliner khas Jogja ini ramai dibicarakan di media sosial. Letaknya tersembunyi di kawasan pujasera Blok M Square, Jakarta Selatan, menjadi incaran para pencinta kuliner tentang tempat makan yang hidden gem.
Kedai Rukun Yakarta bagaikan jawaban atas kegundahan pencinta kuliner di ibu kota yang selalu mengidam-idamkan masakan rumahan khas Jogja. Rasa masakannya yang otentik, pantas saja jika kedai tersebut dimiliki oleh keluarga asal Yogyakarta.
Sebut saja beberapa menu best seller yang selalu terjual habis di kedai ini. Seperti mangut lele, garang asem, dan endog kriwil. Meskipun hanya menyediakan menu masakan rumahan khas Jogja, kedai itu tak bosan dikunjungi sebagai destinasi kuliner yang cocok dari segi rasa dan harga.
Sekalipun tim Froyonion.com sering bertandang ke sini. Ternyata, susah-susah gampang untuk menemukan kembali Kedai Rukun Yakarta. Jika kalian hendak menuju ke sana, turunlah menuju pujasera Blok M Square, arahkan langkah kaki ke blok M 22, dan sampailah ke rumah makan dengan tampilan kombinasi warna hijau dan putih ini.
Kedai Rukun Yakarta buka setiap hari kecuali hari Senin. Buka mulai pukul 11.00 WIB - 20.30 WIB. Khusus di hari Jumat, kedai ini buka lebih siang yaitu pukul 13.00 WIB dan akan tutup pada pukul 20.30 WIB. Saran kami, jangan datang saat waktu makan siang tiba. Datanglah lebih awal untuk mengantisipasi tempat duduk yang terbatas.
BACA JUGA: KENAPA BAKPIA SANGAT IDENTIK DENGAN YOGYAKARTA?
Singkat cerita, awal berdirinya Kedai Rukun Yakarta merupakan inisiatif anak dari sang pemilik kedai untuk menjajakan masakan buatan ibunda yang terkenal lezat, dan ingin dikenal lebih luas. Akhirnya, pada tahun 2018 ide tersebut tertuang dengan membuka kedai pertama di Kadipiro, Bantul, Yogyakarta.
Asal usul penamaan kedai ini juga menyiratkan banyak makna. Kata “rukun” merupakan doa dan harapan dari sang pemilik agar menjadi tempat makan yang dapat menciptakan kebersamaan. Sedangkan kata “yakarta” adalah akronim dari Yogyakarta dan Jakarta, dua lokasi berdirinya kedai ini.
Setelah 5 tahun berjalan, pelanggan yang didominasi mahasiswa ternyata sudah lulus dan kembali ke kampung halaman di Jakarta. Mereka pun merasa rindu akan cita rasa masakan dari kedai ini. Demi mengobati kerinduan tersebut, berdirilah Kedai Rukun Yakarta yang kini dikelola oleh anak pertama, Desty Rizki.
Hadir di ibu kota pada tahun 2023, tak perlu lama bagi Kedai Rukun Yakarta untuk bisa dikenal khalayak. Mengusung konsep kuliner rumahan khas Jogja dan tampilan eksterior serta peralatan makan dan minum yang antik, pelanggan langsung jatuh hati dengan tempat ini.
Misi dari pemilik pun sederhana, yaitu mengobati kerinduan para perantau di ibu kota yang kerap kesulitan menemukan masakan rumahan sederhana. Ditambah dengan suasana yang ramah, nyaman, dan memiliki harga yang terjangkau, serta rasa yang tidak neko-neko.
Menu pertama yang kami pesan adalah mangut lele. Olahan khas Jogja ini terbuat dari ikan lele goreng yang dimasak dalam kuah santan kuning dengan rasa yang gurih dan sedikit pedas. Satu porsinya dijual dengan harga Rp20.000. Tentu, harga tersebut tak sampai bikin dompet menipis. Menu mangut lele sudah termasuk nasi putih.
Menurut salah satu pengunjung bernama Dinda. Ini merupakan kali pertamanya ia mengunjungi Kedai Rukun Yakarta dan menikmati mangut lele yang terkenal kelezatannya. Kombinasi rasa manis, asin, dan pedas, cukup membuat lidah bergoyang.
“Ada rasa pedasnya, meskipun katanya sih masakan Jogja emang ada manisnya juga. Suasananya kayak masakan di rumah. Cocok buat yang kangen rumah terutama anak rantau. Harganya juga standar,” kata Dinda kepada Froyonion.com.
Sementara itu, kami juga mencicipi menu favorit yaitu satu seporsi garang asem yang dibanderol dengan harga Rp25.000 untuk satu mangkoknya. Sayap ayam dipilih karena tidak mudah copot saat proses masak. Untuk itu, dalam satu mangkok garang asam berisi 2 potong sayap ayam berukuran besar.
Kuahnya gurih dan sedikit asam, menjadi pengalaman menarik bagi kami menjajal garang asem yang konon cepat sekali ludes dalam waktu sehari. Tekstur sayap ayamnya pun tak kalah empuk, dan semakin lezat disantap bersamaan dengan kuah, serta nasi hangat yang pulen.
Melangkah ke menu berikutnya, lagi-lagi menjadi favorit pengunjung, terlebih saat tanggal tua. Endog kriwil merupakan masakan telur bebek yang digoreng ala kremesan dengan tekstur yang super renyah, gurih, dan juga cocok dimakan dengan sepiring nasi putih hangat.
Kalian hanya perlu membayar Rp10.000 untuk seporsi endog kriwil beserta nasi putih. Untuk menjaga rasa dan tekstur, endog kriwil akan dimasak jika ada pengunjung yang memesan. Itulah mengapa menu langganan itu memiliki satu slogan unik, “nganggo suwe” atau artinya adalah digoreng secara dadakan dan membutuhkan beberapa menit untuk menyajikannya.
Penasaran akan rasa dari endog kriwil, kami menyempatkan bertanya kepada Oki, pengunjung asal Jakarta yang kaget akan ukuran endog kriwil karena dimasak dengan porsi yang cukup besar, dan rasa yang gurih serta kulit telur yang garing.
“Hahahaha. Jujur, ukurannya lebih besar dari telur dadar yang pernah aku buat. Meskipun agak berminyak, overall, sih, rasanya juara banget! Aku juga suka kremesannya yang cukup crispy kalau dimakan. Harganya murah pula. Cocok deh buat menu tanggal tua,” ujar Oki sambil tertawa.
Setelah puas menyantap menu makanan berat, waktunya minum yang segar-segar. Kami memilih salah satu minuman yang cukup jadi favorit pengunjung, yaitu es telang selasih. Minuman ini disajikan dalam gelas dengan porsi yang lumayan pas untuk menghilangkan dahaga.
Perpaduan sirup, selasih, dan bunga telang, membuat minuman ini seolah memiliki daya tarik tersendiri. Sebab, warna biru yang timbul berasal dari penggunaan bunga telang diketahui berkhasiat bagi tubuh, serta selasih dapat menjadi pelepas dahaga alami sekaligus mengurangi panas dalam di tenggorokan.
Rasanya memang cukup manis. Namun, kita bisa menyesuaikan takaran sirup agar mencapai tingkat kemanisan yang diinginkan. Segelas es telang selasih dihargai Rp15.000. Selain itu, tak ada salahnya kalian mencoba minuman lain yang terkenal di sini. Seperti es tape susu (Rp15.000), es timun serut (Rp15.000), es nona bening (Rp20.000), dan masih banyak lagi.
“Aku tadi pesan menu es telang selasih. Minumannya unik, dan pastinya pakai bahan yang masih fresh, jadi favorit aku banget!” ucap Nadya, pengunjung asal Kalibata, Jakarta.
Bagaimana? Semakin ngiler dan tak sabar untuk menikmati masakan rumahan khas Jogja ala Kedai Rukun Yakarta di pujasera Blok M Square, Jakarta Selatan? Segeralah datang, biar kalian tak lagi penasaran. Selamat makan! (*/)
BACA JUGA: 4 REKOMENDASI KULINER KOTA BOGOR, VIEW BAGUS & HARGA DI BAWAH RP50 RIBU!
Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas
September 14, 2023
478
4
Fadhil
Wahyu Tri Utami
