Food

4 MAKANAN YANG TERLALU BANYAK DIMODIFIKASI SAMPAI KITA LUPA WUJUD ASLINYA

Dengan dalih mengikuti perkembangan zaman atau menyesuaikan lidah lokal, beberapa resep masakan berikut telah melalui proses modifikasi. Kita sampai lupa, sebenernya gimana sih rasa dan wujud aslinya?

title

FROYONION.COM – Bisnis kuliner bisa dikatakan sebagai bisnis yang tidak akan pernah mati. Semua orang butuh makan dan tiap hari pasti makan. Itulah mengapa bisnis ini masih terus menjamur dan tiap mati satu akan tumbuh seribu. 

Salah satu cara mempertahankan bisnis kuliner adalah inovasi. Bereksperimen dengan menu-menu baru,  misalnya. Atau, melakukan modifikasi pada resep lama supaya dapat mengikuti selera konsumen. 

BACA JUGA: 9 REKOMENDASI MINUMAN RENDAH GULA YANG BISA DIBELI DI SUPERMARKET 

Seringkali, modifikasi resep ini dilakukan terlalu banyak sampai menghasilkan rasa yang berbeda jauh dengan aslinya. Cara masak dan penyajiannya bahkan ada yang berbeda hingga membuat tampilan menunya tidak sama dengan resep awal. 

Apa saja sih makanan yang dalam perkembangannya kini sudah cukup jauh dari pakem aslinya ini? 

1. SEBLAK

Siapa tidak tahu makanan khas Parahyangan, Jawa Barat yang identik dengan kuah pedasnya ini? Bahkan kalau kalian tidak menyukainya, minimal kalian pernah dengar namanya. 

Bahan utama seblak adalah kerupuk yang dimasak sampai lemas bersama bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, garam, cabai rawit dan cikur alias kencur. 

Seblak kini sudah menjadi jajanan jalanan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan. Seiring naiknya tren, seblak juga berkembang makin modern dengan variasi penambahan topping dan modifikasi bumbu. 

BACA JUGA: SERBA-SERBI SATE KELINCI, HIDANGAN OLAHAN DAGING KELINCI TERBAIK PILIHAN TASTE ATLAS 

Kondimen tambahan dalam seblak kini sangat beragam, mulai dari keju, balungan, odeng sampai dumpling. Kuahnya juga makin variatif, misalnya sekarang ada pilihan kuah tom yum yang tidak menggunakan kencur sebagai bahan utamanya. 

Padahal justru kencur inilah yang memberi rasa khas pada seblak. Tidak heran jika kemudian rasa original dari jajanan ini seringkali hanya akan ditemukan pada seblak yang tidak terlalu banyak dimodifikasi karena resepnya masih asli. 

2. AYAM GEPREK

Makanan yang satu ini pasti kalian juga pernah dengar. Cukup populer terutama di kalangan mahasiswa karena harganya yang terjangkau dan sudah banyak restoran yang menjajakannya. 

Sesuai namanya, ayam geprek terbuat dari ayam goreng tepung yang disajikan dengan cara digeprek alias diulek menggunakan sambal pedas. Biasanya, sambal geprek ini bisa dipilih dari beberapa varian level tergantung pedasnya. 

Namun dalam perkembangannya, ayam geprek malah tidak digeprek sebagaimana pakemnya. Seringkali ditemukan ayam geprek yang hanya berupa ayam goreng tepung biasa dengan sambal terpisah. 

Ini sih, bukan ayam geprek! Melainkan ayam goreng yang dioles sambal.         

BACA JUGA: TEH HANGAT MANIS JADI ANDALAN SAAT SAKIT, SEMANJUR APA SEBENARNYA? 

3. MENDOAN

Di Kabupaten Banyumas, kalian akan dapat menemukan makanan khas satu ini dengan mudah. Terbuat dari tempe khusus mendoan yang dibuat tipis, lebar dan dibungkus daun pisang. 

Biasanya, satu bungkus tempe mendoan terdiri dari dua lembar tempe sehingga sering juga disebut tempe dobel. Tempe ini kemudian digoreng dengan adonan tepung bumbu dan daun bawang sampai setengah matang. 

Makanan sederhana ini ternyata tidak bisa dengan mudah direplikasi oleh orang luar Banyumas. Selain di tempat aslinya, kerap ditemukan tempe goreng tepung biasa yang terbuat dari tempe papan yang diiris tipis dan digoreng sampai matang kemudian dilabeli mendoan. 

Padahal, nama mendoan sendiri diambil dari kata “mendo” yang artinya “setengah matang”. Selain itu, gorengan ini juga terbuat dari tempe khusus, bukan tempe papan yang diiris tipis. 

4. AGLIO OLIO

Olahan spaghetti satu ini sebenarnya memiliki resep asli yang sangat sederhana. Sesuai namanya, bahan utamanya selain pasta adalah aglio atau bawang putih dan olio alias minyak zaitun. 

Jika ditarik dari sejarah aslinya, spaghetti aglio olio merupakan salah satu menu yang termasuk dalam la cucina povera. Secara harfiah, artinya adalah “makanan orang miskin”. 

Disebut demikian karena di abad pertengahan dulu, harga daging dan susu terbilang mahal. Rakyat jelata banyak yang tidak bisa mengonsumsi protein dan resep masakan sehari-hari menggunakan bahan-bahan seadanya di rumah. 

Cara memasaknya juga simpel dan terbilang cepat. Tampilannya sederhana dan rasanya juga tidak terlalu kaya karena bahkan tidak menggunakan oregano atau rempah khas Italia lainnya. 

Karena resep aslinya yang sederhana dan tidak banyak bumbu, dalam perkembangannya ditemukan banyak modifikasi aglio olio menggunakan tambahan kondimen seperti cabe hingga udang. 

Tidak sepenuhnya salah, sih. Hanya saja, tentu namanya sudah bukan lagi aglio olio.

 Itu dia empat makanan yang hasil modifikasinya kini berbeda cukup jauh dengan rasa, tampilan dan resep aslinya. Kalian sudah pernah mencicipi semuanya? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read