Yang namanya bangun usaha emang nggak pernah mudah. Kegagalan mungkin udah jadi makanan sehari-hari buat para pengusaha. Sama halnya dengan Yohan Andrean, yang sempat mengalami banyak tantangan dulu sebelum akhirnya bisa punya bisnis makanan India paling kekinian, Accha Indian Soul Food.
FROYONION.COM - Sekilas punya bisnis sendiri kelihatannya enak banget. Nggak perlu pusing ngikutin aturan perusahaan, bete sama rekan kerja atau atasan yang rese, sampe enek disebut-sebut budak korporat melulu.
Tapi, yang namanya ‘membangun’ pasti nggak pernah mudah. Sebut saja lo pengen membangun rumah. Harus nyiapin alat dan bahannya dulu, siapin pondasinya, membangun berbulan-bulan, sampai akhirnya rumah idaman lo siap ditinggali.
Sama juga nih dengan membangun bisnis. Berbisnis di zaman sekarang pastinya jauh lebih kompleks dan menantang dibanding berdagang rempah-rempah di zaman dulu. Berbagai tantangan harus dihadapi, trial and error berkali-kali, sampe akhirnya kita bisa nemuin formula yang pas buat bisnis kita.
Hal serupa juga dialami nih sama Yohan Andrean, co-founder dari makanan India cepat saji yang lagi hype banget, Accha Indian Soul Food. Accha ini mengambil konsep makanan cepat saji dengan tema kuliner India yang diadaptasikan sedemikian rupa supaya cucok sama lidah orang Indonesia.
Froyonion sendiri udah sempat nyobain menu-menunya Accha yang ternyata enak! Salah satu menu andalannya adalah Lamb Briyani. Paduan nasi briyani dengan bumbu racikan garam masala khas India dan daging domba yang lembut banget terasa pas banget deh di lidah.
BACA JUGA: ACCHA INDIAN SOUL FOOD: MAKANAN INDIA YANG COCOK SAMA LIDAH INDONESIA
Ternyata di balik pencapaian tersebut, ada perjuangan yang harus dilakukan. Bersama Yohan Andrean, Froyonion dapet kesempatan langka untuk ngobrol-ngobrol soal sejarah bisnisnya yang satu ini.
BERAWAL DARI BENCI, TERNYATA JADI CINTA
Cerita awal mula berdirinya Accha ternyata cukup unik.
Kisah dimulai saat Yohan berkuliah di University of Reading, Berkshire, Inggris. Saat itu Yohan lagi pengen nyobain masakan India. Di benaknya, masakan India pasti nggak akan cocok di lidah orang Indonesia. Karena stereotip yang beredar pasti bilang kalo masakan India terlalu strong rempah-rempahnya.
Tapi setelah nyobain, hmmmm. Ternyata nggak segitunya juga!
Dari sinilah Yohan bersama beberapa partner bisnisnya mulai punya ide untuk bikin bisnis makanan India di Indonesia.
Akhirnya setelah sempat 8 bulan bekerja di salah satu perusahaan furnitur, Yohan bersama partner bisnisnya segera menyusun rencana untuk mewujudkan mimpi satu ini. Mulai dari brainstorming perihal menu apa aja yang mau dijual, nyoba masak, nyobain hasilnya, nyoba ubah resep lagi, nyobain lagi, dan begitu terus sampai ditemukan resep yang dirasa pas untuk lidah orang Indonesia.
“Untuk menu-menu di Accha, tentunya kita melakukan beberapa penyesuaian agar bisa dinikmati oleh orang-orang Indonesia. Seperti bumbu yang dipakai. Pada dasarnya masih sama dengan masakan asli India tapi kami modifikasi supaya nggak terlalu strong dan kami tambahkan rempah-rempah lain yang bisa dinikmati orang Indonesia,” jelas Yohan.
Ternyata justru di sinilah salah satu keunikan Accha. Kalau restoran India lain yang ada di Indonesia punya tujuan untuk menyajikan makanan India untuk orang-orang India yang ada di Indonesia. Sedangkan Accha sebaliknya, menyajikan makanan India untuk orang-orang Indonesia.
Selain menu, Yohan dan timnya juga perlu muter otak untuk nentuin harga. Pasalnya, banyak restoran India yang harganya beuh, bisa sampe langit ke-7, alias mahal banget. Untungnya, ilmu-ilmu berbisnis udah Yohan pelajari secara mendalam saat dia berkuliah dan semasa ngantor.
“Gue perhatiin masakan-masakan India di Indonesia tuh mahal banget. Satu orang aja bisa Rp550.000 per orang. Udah harganya segitu, gue nggak kenyang pula. Akhirnya gue mikir, Accha harus bisa nih nyajiin makanan yang mengenyangkan tapi di saat yang bersamaan juga terjangkau,” cerita laki-laki yang berasal dari kota Madiun, Jatim ini.
Menu-menu di Accha sendiri cukup terjangkau untuk porsinya yang gede. Biar nggak penasaran, ini dia menu lengkapnya Accha.
SEMPAT GAGAL MEMBANGUN STARTUP
Sebelum membangun Accha, ternyata Yohan Andrean sempat membangun startup lainnya di November 2019 hingga Maret 2020.
Dinamakan MariMakan, startup yang satu ini dikenal sebagai direktori dan review tempat makan. Semacam menemukan makanan-makanan unik gitu atau yang nama kerennya adalah food discovery.
Akibat pandemi, MariMakan terpaksa berhenti beroperasi. Yohan sebagai CEO dan co-founder membagikan beberapa hal yang ia pelajari dari kegagalannya yang satu ini.
Ketiga hal itu ternyata jadi pembelajaran yang paling Yohan tangkep. Tentunya pembelajaran ini ia jadikan motivasi untuk membangun dan mengembangkan Accha yang saat ini ia kelola.
“Jatuh bangun dalam berbisnis merupakan hal yang wajar. Tapi bagaimana kita merespon kegagalan itu dan bangkit lagi adalah langkah yang menentukan masa depan kita selanjutnya.”
Setelah melalui banyak banget proses dan tantangan, akhirnya Accha pun lahir pada November 2019. Yang kita tahu kalo nggak lama sejak itu, pandemi Covid-19 melanda.
Selama pandemi pun Accha udah ngebuktiin kalau bisa survive dan tetep eksis di pasar kuliner. Bahkan sekarang, nama Accha (अच्छा) yang diambil dari bahasa India yang berarti enak, bagus, baik, dan sebagainya, udah banyak dikenal sama masyarakat Indonesia.
Saat ini udah ada 17 outlet Accha di Jakarta dan Bandung. Yohan juga bilang kalau ke depannya Accha akan terus berkembang dan nambah outlet di kota-kota lain.
“Untuk ke depannya, kita pengen buat tempat untuk dine in (makan di tempat). Jadi harapannya tahun 2022 Accha bukan cuma cloud kitchen. Kita juga pengen mengembangkan menu-menu baru yang lebih unik dan enak lagi. Juga kemungkinan kita buka peluang partnership untuk stakeholders yang berminat bekerja sama dengan Accha,” kata Yohan menyebutkan harapan-harapan untuk masa depan Accha.
Wah keren juga ya brand lokal satu ini! Mulai dari tema, menu, sampai ceritanya bener-bener bisa jadi inspirasi. Semoga kerja keras dan kegigihan Yohan dan timnya bisa nular ya ke kita semua, Civs! (*/)