Digelar di Museum Mandiri, UI Fashion Week 2024 sukses ajak anak muda untuk peduli pada fesyen berkelanjutan dengan berkolaborasi bersama belasan brand lokal.
FROYONION.COM - Pada Sabtu (20/1), mahasiswa Universitas Indonesia kembali menggelar UI Fashion Week (UIFW) yang bertajuk “Resilient Threads: Weaving a Conscious Design” di Museum Mandiri, Jakarta.
Berkolaborasi dengan 17 fashion brands lokal, UIFW tahun ini ingin menggaungkan pentingnya fesyen berkelanjutan.
Pasalnya, pilar keberlanjutan dalam industri fesyen seringkali dikesampingkan–terlebih dengan munculnya banyak merek fast fashion yang memproduksi ribuan fashion items dalam jangka waktu yang singkat. Hal ini kemudian menyebabkan sampah-sampah tekstil yang mencemari lingkungan.
Serenity, Legacy, Authenticy, dan Chimerical adalah keempat segmen runaway dalam UIFW 2024. Masing-masing segmen turut berkolaborasi dengan berbagai fashion brands lokal.
Seperti di segmen Serenity, beberapa brand lokal seperti Bata, Cover Me Not, RTW Studio, dan Sevature. Bata yang juga merupakan salah satu sponsor UIFW turut melenggangkan koleksi sepatu dari Bata Comfit dengan model kekinian namun tetap nyaman digunakan.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa Bata telah menemani langkah masyarakat Indonesia selama puluhan tahun. Mungkin orang-orang lebih mengenal Bata sebagai sepatu yang digunakan oleh ibu-ibu. Namun di kesempatan kali ini bersama UIFW, koleksi Bata Comfit akan diperagakan oleh model-model Gen-Z, sekaligus turut memperkenalkan Bata sebagai sepatu yang tak lekang oleh masa,” jelas Rere Anindita, selaku Brand Communications Bata.
Segmen lainnya adalah Legacy yang menggandeng Kamdem x NATIVFineLabel, Tjah Ayoe by Riana Kesuma, Studio Ikaten, dan Derma Express × Kursien Karzai. Kemudian segmen Authenticity yang memeriahkan runaway bersama Noie Studio, Pleatsssi, Bertjorak, dan ESMOD. Last but not least, segmen Chimerical bersama koleksi dari Andrean NR x Nouvelle, DIBBA, YOVINDA, Lockdowns, dan La Douche Vita.
Dilansir dari United Nations Environment Programme dalam Kampanye Keberlanjutan Fesyen 2021-2024, industri fesyen menyumbang 2-8% emisi karbon global. Hal ini karena aktivitas penebangan lebih dari 150 juta pohon setiap tahunnya, penggunaan lebih dari 93m3 air, dan menyumbang 35% limbah pada lautan.
Ironisnya, semakin banyak fast fashion brand yang bermunculan. Terlebih lagi tak semua brand memiliki alur penanganan limbah yang baik,
Sebagai anak muda, jika mengkritik fast fashion dan mengharapkan mereka untuk mengubah cara mereka memproduksi pakaian terasa terlalu muluk-muluk, kalian dapat melakukan hal-hal di bawah ini untuk mendukung keberlanjutan dalam fesyen:
Tentu selain tiga cara di atas masih banyak cara yang bisa kalian eksplor. Seperti UI Fashion Week yang turut menggaungkan pilar keberlanjutan dalam fesyen lewat acaranya, kita pun dapat memakai berbagai pendekatan kreatif untuk memerangi pencemaran lingkungan dari industri fesyen. (*/)