Fashion

HARI KEBAYA NASIONAL DIPERINGATI PERTAMA KALI, FILM ‘KEBAYA KALA KINI’ MENJADI PENGINGAT

Karya Bramsky bersama Hagai Pakan dan Bakti Budaya Djarum Foundation merilis sebuah film pendek berjudul ‘Kebaya Kala Kini’ untuk merayakan Hari Kebaya Nasional. Lewat karya sinematografi elok ini, kita dibawa pada perjalanan kebaya sebagai simbol perempuan Indonesia.

title

FROYONION.COM - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, hari ini, 24 Juli 2024, kita merayakan ‘Hari Kebaya Nasional’. 

Sesuai dengan Keppres No. 19 Tahun 2023, penetapan ini merupakan langkah penting untuk menjaga dan melestarikan kebaya sebagai kekayaan budaya bangsa.

Bakti Budaya Djarum Foundation, salah satu program CSR dari PT Djarum yang telah bergerak sejak 1992 dalam mengupayakan pelestarian budaya Indonesia, tentu melihat momen ini sebagai salah satu kesempatan emas untuk membuat sebuah ‘gelombang’ pelestarian kebaya. 

BACA JUGA: CELANA JEANS TERTUA DITEMUKAN DI TIONGKOK, TANDA FESYEN SUDAH ADA SEJAK 3.200 TAHUN LALU

Menggandeng sutradara Bramsky dan Hagai Pakan sebagai penata busana, film pendek “Kebaya Kala Kini” yang berdurasi 9 menit 17 detik ini sudah bisa disaksikan di kanal Youtube Indonesia Kaya.

PROJEK INISIATIF DENGAN WAKTU SINGKAT

Seusai menonton “Kebaya Kala Kini”, berbagai perasaan dapat muncul di hati dan benak kita. Sudut pandang yang dipakai Bramsky dalam narasi film ini memberikan personifikasi pada kebaya itu sendiri. 

“Jika kebaya bisa berbicara, cerita apa yang akan ia ceritakan? Film ini menggambarkan bagaimana kebaya, seiring waktu, beradaptasi dengan setiap generasi perempuan yang memakainya. Kebaya menjadi saksi perjalanan hidup perempuan, dari masa muda hingga dewasa, mencerminkan kebijaksanaan dan keindahan yang berkembang seiring bertambahnya usia. Dalam perjalanan ini, kebaya menemukan makna baru dan iterasi dari jati dirinya yang selalu relevan dengan setiap zaman,” ujar Bramsky, Sutradara.

Visual yang elok tersebut rupanya hanya digarap dalam waktu 2 hari. Mengambil lokasi di Kulon Progo, Yogyakarta, yang menjadi kandang sang sutradara, beberapa aktris dan pelaku budaya turut digandeng dalam proyek ini.

BACA JUGA: TINDIK PALSU JADI TREN BARU DI KALANGAN FASHIONISTA

Termasuk Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino yang pernah beradu peran di serial “Gadis Kretek”, Syandira Kameron sebagai penari Bali, dan Woro Mustiko sebagai penyanyi keroncong dan dalang perempuan. 

(Dari kiri) Bramsky sebagai sutradara, Putri Marino, Syandria Kameron, Woro Mustiko, Renitasari Adrian sebagai Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, dan Hagai Pakan. (Foto: Froyonion/Grace Angel)
(Dari kiri) Bramsky sebagai sutradara, Putri Marino, Syandria Kameron, Woro Mustiko, Renitasari Adrian sebagai Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, dan Hagai Pakan. (Foto: Froyonion/Grace Angel)

Keempat muse ini juga turut dipercantik oleh Hagai Pakan, agar dapat memotret keanggunan sekaligus ketangguhan kebaya sebagai warisan budaya.

“Kebaya yang ada di sini (asalnya) dari mana-mana. Ada yang memang saya beli di Pasar Beringharjo, ada yang memang vintage dari tahun 80-an, ada juga yang hasil tangan para desainer lokal. Semuanya dipadupadankan untuk menunjukkan bahwa kebaya, sebagai fashion item dan warisan budaya, tidak akan lekang oleh waktu,” jelas Hagai Pakan saat diwawancarai Froyonion.com. 

BACA JUGA: 3 ALASAN KENAPA HARUS BACA NOVEL FENOMENAL GADIS KRETEK

LANGKAH KECIL UNTUK GELOMBANG RAKSASA

Bagaikan ingin membuat sebuah gelombang yang amat besar, itulah visi dari dibuatnya film pendek “Kebaya Kala Kini”. 

“Film ini ada untuk menyadarkan seluruh perempuan Indonesia tentang esensi dari kebaya itu sendiri. Bahwa ia adalah simbol perempuan Indonesia, yang tak harus dipakai saat acara-acara besar saja. Ia bisa dipakai untuk kegiatan sehari-hari, karena ia adalah identitas budaya kita,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

BACA JUGA: JACOVBATHIK: KENALKAN FESYEN BATIK KEPADA GENERASI MUDA DENGAN TREN YANG LEBIH KEKINIAN

Hagai Pakan juga menyampaikan pesan yang sama. 

Menurutnya, kebaya harus dipandang sebagai must have fashion item selayaknya kaos atau kemeja putih. 

Di zaman sekarang, kebaya tidak hanya bia dipadukan dengan kain atau wastra nusantara, namun juga bisa dibuat kasual dengan celana jeans dan sneakers seperti yang dipakai oleh Putri Marino. 

Kiranya, seluruh perempuan Indonesia bisa turut memeriahkan Hari Kebaya Nasional ini dengan semakin percaya diri memakai kebaya. (*/) 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.