Esensi

WANGI DI BALIK USIA, KENAPA LANSIA PUNYA AROMA YANG KHAS?

Pernah dengar tentang "aroma lansia"? Ternyata, aroma khas lansia ini betulan ada. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang apa yang bikin aroma ini muncul, gimana prosesnya, dan cara mudah buat ngatasinnya.

title

FROYONION.COM Pernahkah kalian berkunjung ke rumah kakek nenek dan mencium aroma khas yang sering disebut "aroma lansia"? Atau mungkin kamu pernah dengar celetukan di kartun Rugrats Nickelodeon tahun 90-an, "Ayo cek kamar kakek, masih aroma keju kah?" yang bikin ketawa?

Ternyata, anggapan bahwa orang tua punya aroma tubuh khas yang mudah dikenali itu ada dasarnya lho! Istilah ilmiahnya mungkin gak seintuitif "aroma keju", tapi di Jepang ada sebutan yang lebih halus yaitu kareishu.

AROMA KHAS LANSIA

Para ilmuwan penasaran nih dengan misteri di balik aroma ini. Penelitian di Jepang berhasil menemukan biang keladinya, yaitu senyawa kimia bernama 2-nonenal. 

Senyawa ini dihasilkan dari penguraian zat kimia lain dan aromanya "berminyak" atau "seperti rumput" saat tercium hidung kita.

Fakta menariknya, 2-nonenal adalah satu-satunya senyawa aroma yang kadarnya semakin kuat seiring bertambahnya usia. 

Peneliti minta 22 orang usia 26-75 tahun pakai baju khusus yang menampung aroma badan mereka saat tidur. 

Hasilnya, baju orang tertua punya 2-nonenal tiga kali lipat lebih banyak dibanding kelompok setengah baya. Kelompok termuda menghasilkan paling sedikit.

Peningkatan 2-nonenal diduga terkait dengan penguraian asam lemak tak jenuh omega-7. Hal ini karena molekul omega-7 juga ditemukan di baju orang tertua. 

Kemungkinan, 2-nonenal dihasilkan sebagai produk sampingan saat omega-7 rusak, bisa jadi karena perubahan metabolisme seiring usia atau perubahan jumlah zat kimia lain yang dikeluarkan kulit.

BACA JUGA: MENUTUPI KONDISI HIDUP YANG LAGI SULIT DENGAN ‘DUCK SYNDROME’

Penelitian lain menemukan fakta menarik lainnya. Peserta diminta menebak usia seseorang hanya dengan mencium sampel keringatnya.

Ternyata, membedakan aroma antara usia 20-30 tahun dengan 45-55 tahun hampir mustahil. Tapi, peserta mudah mengenali aroma "lansia" (75-95 tahun). Meskipun begitu, aroma "lansia" tersebut tidak dinilai terlalu menyengat atau tidak menyenangkan. Intinya, aroma ini hanya punya ciri khas yang mudah dikenali.

Lalu, apa tujuan biologis dari aroma "lansia" ini? Beberapa peneliti menduga aroma ini terkait dengan kemampuan bawaan manusia dan hewan untuk mendeteksi usia.

Contohnya, beberapa hewan bisa membedakan hewan yang lebih tua dan lebih muda hanya dengan penciuman. Selain itu, beberapa hewan juga didorong untuk kawin dengan hewan yang lebih tua.

BACA JUGA: DAMPAK BURUK MEMAHAMI STOIKISME SECARA NANGGUNG BAGI KESEHATAN MENTAL

Dengan kata lain, kemampuan mengenali aroma hewan yang lebih tua mungkin menandakan individu yang berumur panjang. Mereka tentunya memiliki keunggulan genetik sehingga meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup dan bereproduksi. 

Jadi, aroma yang kita kenal sebagai "aroma lansia" bisa jadi merupakan iklan berjalan untuk kualitas genetik yang unggul. Istilah "silver fox" pun kini memiliki makna yang sama sekali baru, bukan?

Mitos atau fakta biologis, aroma "lansia" ini ternyata memiliki penjelasan ilmiah yang menarik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami manfaat atau fungsi yang lebih dalam dari aroma ini. 

Tapi, terlepas dari aromanya, satu hal yang pasti menghormati para lansia adalah hal yang tak terbantahkan. Mereka adalah sosok berharga dengan segudang pengalaman hidup yang bisa kita pelajari.

Yuk, lanjutkan diskusi! Pernahkah kamu mencium aroma "lansia" ini? Apa pendapatmu tentang penelitian yang dijelaskan di atas?

APA YANG BISA DILAKUKAN?

aroma badan pada lansia adalah hal yang umum terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormon dan kondisi medis tertentu.

Untungnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi aroma lansia, antara lain. Menjaga kebersihan diri. Mandi secara teratur dengan sabun yang tepat dapat membantu mengurangi aroma tubuh. Menggunakan sabun antibakteri bisa membantu mengurangi produksi bakteri yang berkontribusi terhadap aroma.

Penggunaan produk perawatan kulit yang tepat. Menggunakan pelembab dan lotion yang sesuai dengan tipe kulit bisa membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi aroma. Hindari produk yang mengandung alkohol karena bisa membuat kulit kering dan memperburuk aroma.

Diet sehat dan seimbang. Mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan antioksidan dapat membantu menjaga metabolisme tubuh tetap optimal dan mengurangi produksi senyawa aroma.

Menggunakan deodoran dan parfum. Menggunakan deodoran dan parfum yang sesuai dapat membantu menutupi atau mengurangi aroma lansia. Pilih produk yang tidak mengiritasi kulit.

Dengan tips-tips di atas, menjaga tubuh tetap segar dan bebas aroma jadi lebih mudah dan menyenangkan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance