In Depth

TUKANG PIJAT KELILING: PROFESI ‘TAHAN BANTING’

Pernah nggak kamu penasaran gimana para tukang pijat bertahan hidup selama pandemi saat kita dilarang berdekatan secara fisik dengan orang lain?

title

FROYONION.COM - Sebagai gambaran kehidupan ibukota yang sangat hustleCivs pasti pernah merasakan waktu badan sangat lelah dan kadang penyakit-penyakit receh suka datang tiba-tiba. Penyakit seperti  migrain, masuk angin, pegal-pegal itu sering banget ditemuin di orang-orang dengan pekerjaan yang melelahkan baik. 

Penyakit-penyakit ini nggak melulu datang ke orang-orang yang punya pekerjaan dengan menggunakan fisiknya, tapi ke orang-orang yang seharian utak-atik depan layar laptop, atau pekerjaan lain yang hanya mengandalkan otak pun sering kali kena penyakit-penyakit receh seperti ini. 

Solusi dari permasalahan itu sebenarnya cuma satu: istirahat. Istirahat yang bisa dilakukan dengan bed rest dan yang paling nikmat biasanya dipijat. Pijat ini bisa dilakukan di tempat-tempat yang memang menawarkan jasa pijat dengan berbagai variasi treatment yang ditawarkan dengan harga-harga yang berbeda juga. 

Namun, ada sebagian yang masih memilih untuk memanggil tukang pijat keliling yang menawarkan jasa pijatnya yang tidak kalah enaknya dengan tempat-tempat jasa pijat. Tukang pijat ini memiliki beberapa keunggulan yaitu harga yang lebih murah dan lebih praktis karena dapat dilakukan di rumah.

Salah satu kelokalan yang masih terlestarikan di sebagian kampung-kampung maupun ibu kota ini masih banyak yang tidak menyadari bahwa arti pentingnya mereka yang hadir di tengah kita sejak jaman dahulu. 

Saat itu benar-benar keadaan kepala yang sangat pusing dan gua masih menganggap itu hal-hal receh yang memang biasa terjadi di kehidupan pekerjaan gua. Iya sih cuma sebatas mahasiswi yang masih semester-semester tengah, tapi tidur di atas jam 12 malam sudah jadi ‘hobi’ kayaknya. 

Malam itu, seperti biasa tidur di waktu biasanya dan pagi-pagi bangun dalam keadaan kepala benar-benar gak bisa diajak kompromi, alias dunia kok tiba-tiba ‘berputar’. 

Singkat cerita pergilah ke rumah sakit dan ternyata si Vertigo adalah penyebab perputaran dunia waktu itu. Dengan keadaan itu satu-satunya jalan adalah dengan istirahat yang banyak di tempat tidur dan meminimalkan semua pekerjaan. 

Hobi tidur malam itu akhirnya tidak bisa terlaksana lagi demi menyembuhkan rasa tidak nyaman di kepala itu. 

Long story short, kakak sedang datang ke rumah dengan tujuan berlibur sambil refreshing dari kehidupan pekerjaan di kotanya. Hal yang ia selalu utarakan yang menjadi tujuan utamanya datang ke kampung halamannya itu adalah pesan tukang pijat. 

Tanpa berpikir panjang dan teringat dengan rasa Vertigo yang masih lumayan tertanam di kepala itu, gua gak basa basi untuk bilang: “Pesenin gua dong”. Sampailah beliau dengan pakaian simple-nya dengan bermodalkan minyak urut di tangan, dan tidak lupa masker demi menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi ini. 

Gosokkannya yang masih terasa tradisional sangat nikmat menyentuh seluruh badan. Tidak membutuhkan bahan-bahan kimia apapun, tapi segala pegel-pegel kaki yang sebelumnya ada terasa hilang dengan instan. 

Berbeda dengan pijatan yang gua dapat saat sesekali mencoba tempat jasa pijat modern di salah satu barisan ruko elit di Jakarta. Tidak bohong keduanya memiliki jasa pijatan yang diberikan sama-sama enak dan nyaman, namun rasa tradisional tidak bisa gua dapatkan di sana. 

Gua sekeluarga biasa memanggil beliau dengan sebutan Mpok Entin, yang ternyata sudah sekitar 18 tahun menggeluti profesi sebagai tukang pijat ini. Bukan waktu yang sebentar untuk menggeluti sebuah profesi. 

Beliau menjawab dengan singkat soal alasannya memilih pekerjaan ini saat gua bertanya mengenai apa alasan tetap bertahan menjadi profesi ini, “Buat menyambung hidup keluarga aja, neng.” 

Kekepoan gua pun semakin menjadi mengenai dari mana beliau bisa memiliki keahlian tersebut, gua pun berpikir panjang bahwa beliau pasti mengikuti suatu pelatihan sebagai terapis. 

“Keahlian dapat dari keturunan atau warisan dari orang tua,” ujarnya. Suatu jawaban yang masuk akal namun gua malah tidak pernah berpikiran akan jawaban tersebut. 

Satu hal keunikan yang tidak pernah gua lupa yaitu karena beliau selalu mengeluarkan suara-suara layaknya sendawa saat memijat kita. Sempat merasa aneh dan berpikir, “Apa iya masuk anginnya jadi pindah ke dia (si tukang pijat)?”. 

Setelah berkali-kali memesan jasanya dan mencoba mencari tahu bahwa sebenarnya apa yang beliau lakukan saat itu, dan kalau gua gak salah tangkap, hal itu untuk mengalirkan energi-energi dari tukang pijat tersebut kepada pasien yang beliau sedang tangani. Hanya kata “waw” yang gua bisa deskripsikan di pikiran gua saat itu.  

Akhirnya dipijatlah bagian kepala yang gua tunggu karena gua berharap besar keajaiban datang bahwa vertigo yang gua rasain bisa hilang dalam hitungan menit beliau mengusap kepala gua. 

Entah mengapa, dari beberapa kali gua mencoba untuk dipijat, bagian kepala selalu jadi urutan terakhir di alur urutan memijatnya. Semua selesai dan tidak lupa ia memberikan saran untuk memperbanyak istirahat, minum air hangat, dan hal terakhir beliau mendoakan semoga gua bisa cepat sembuh dari Vertigo gua saat itu.

Seperti ada kekuatan emosional yang lebih yang bisa gua dapatkan dari tukang pijat keliling ini dibandingkan dengan gua mengambil suatu treatment di tempat jasa pijat lainnya. 

Rasa kepala gua yang berputar itu memang tidak langsung membaik dalam sekejap setelah dipijat, tapi perasaan badan yang lebih enak dan nyaman terasa gua dapatkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk mendapat jasa tersebut.

Setelah mencoba banyak mengobrol tentang bagaimana pendapatan dan keadaan konsumen dari tukang pijat tersebut, Mpok Entin menjawab jujur: “Ramai, neng.”

Tidak heran kalau gua harus memesan dari jauh hari untuk mem-booking jadwal pijat yang gua mau. Ini masih mengindikasikan bahwa masih banyak peminat dari tukang pijat keliling ini. 

Mulai dari menyembuhkan berbagai penyakit yang lumayan serius dan darurat seperti keseleo, kaki terkilir, dan lainnya hingga penyakit-penyakit receh dapat diatasi dengan cara tradisional seperti pijat keliling ini. Peminatnya pun ternyata bukan hanya dari orang-orang dewasa namun bisa hingga ke anak kecil ataupun balita. 

Pandemi yang gua sempet pikir akan menjatuhkan usahanya menjadi seorang tukang pijat ini ternyata sama sekali tidak. 

Alhamdulillah, pandemi juga tetep rame urutnya,” ujarnya. 

Menurut gua, kesabaran dan konsistensinya menjadikan beliau lebih dikenal masyarakat sekitar khususnya di kampung gua, Kalideres. 

Karena sabar dan konsisten itulah, Mpok Entin bisa dapat kepercayaan yang besar dari masyarakat sekitar untuk tetap menyewa jasa pijatnya di tengah kondisi pandemi yang dirasa sulit bagi beberapa orang. 

Meskipun masih banyak perdebatan pro dan kontra terhadap pijat tradisional ini namun berkonsultasi kepada dokter harus tetap dilakukan untuk mengetahui diagnosis dari penyakit serta cara mengobati penyakit dengan lebih baik terutama jika penyakit itu tak sembuh-sembuh juga. 

Pilih juga tukang pijat yang sudah berpengalaman untuk menjaga kesehatan kita. Hal yang paling terpenting dari semua ini adalah dengan membiasakan pola hidup yang teratur dan sehat adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan tubuh dari pengaruh penyakit-penyakit di luar sana. (*/)


 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shafira Nuraulia

Shafira Nuraulia