In Depth

TEROBSESI DENGAN IDOLA? BISA JADI KAMU TERKENA SINDROM ‘BIAS IS MINE'

Jangan sampai kamu terkena sindrom ‘Bias is Mine’! Kamu bisa melakukan beberapa hal berikut agar bisa mencintai idola kamu sewajarnya.

title

FROYONION.COM - Tidak dapat dipungkiri, penyebaran budaya Korea di Indonesia bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat Indonesia. Pesatnya perkembangan teknologi pun memudahkan negara ginseng ini untuk mempromosikan budaya mereka sebagai sumber daya utamanya. Dilansir dari UNESCO, Korean Pop atau yang biasa disebut dengan K-pop menjadi penyebaran budaya yang paling sukses. Antusiasme masyarakat terhadap penyebaran K-pop ini semakin meningkat saat pandemi.

Bakat yang ditonjolkan oleh boygroup dan girlgroup seperti vocal, rap, dan dance menjadi daya tarik utama dari budaya K-pop ini. Tidak hanya itu, visual yang dimiliki oleh masing-masing anggota pun juga menjadi magnet yang seakan-akan menyihir target pasar mereka menjadi seorang penggemar. 

Setiap grup tentunya memiliki nama komunitasnya tersendiri untuk para penggemarnya. Seperti contohnya NCT dengan nama komunitas NCTZen, aespa dengan nama komunitas MY, dan masih banyak lagi. 

Penggemar K-pop, atau yang dikenal dengan K-popers pun juga terkenal akan loyalitasnya terhadap idola mereka. Mereka rela menyisihkan uang mereka untuk membeli merchandise idola mereka, atau meluangkan waktunya untuk streaming musik video dan melakukan vote pada berbagai platform. Loyalitas para K-popers pun juga dapat dilihat dari trending Twitter yang seringkali dibanjiri oleh K-popers yang secara bersama-sama menaikkan tagar untuk idolanya. 

Kendati demikian, rasa cinta yang dituangkan secara berlebihan dapat berpotensi menjadi obsesi kepada idola kita sendiri. Mengidolakan seseorang tentunya merupakan hal yang wajar dan sah-sah saja, namun jika rasa cinta terhadap idola muncul secara berlebihan, maka hal tersebut dapat membahayakan diri sendiri dan membuat seseorang penggemar mengidap sindrom ‘Bias is Mine’.

Di kalangan K-popers tentunya istilah ini sudah tidak asing lagi. Jika kamu menganggap bahwa idola tersebut adalah milik kamu seorang, maka bisa dikatakan kamu mengidap sindrom ‘Bias is Mine’

Pengidap sindrom ini sangat terganggu apabila ada ada penggemar lain yang mengidolakan orang yang sama. Sindrom ini sudah termasuk dalam kategori gangguan mental, dan tidak ada dampak positif yang diciptakan dari sindrom tersebut. 

Tak jarang pengidap sindrom ‘Bias is Mine’ berhalusinasi berlebihan bahwa mereka tengah menjalin hubungan dengan sang idola. Rasa cinta terhadap sang idola pun seketika berubah drastis menjadi obsesi bahwa bagaimanapun caranya harus mengetahui keseharian hingga privasi dari idola tersebut. 

Selain diri sendiri, sang idol pun juga akan merasakan dampak negatif yang mengganggu keseharian mereka. Seperti contohnya yang baru-baru ini viral di kalangan NCTZen, mengenai hal buruk yang dialami Haechan NCT. 

Anggota keluarganya pun kerap menjadi korban salah satunya saat adik laki-lakinya menerima panggilan telepon tak dikenal yang mengaku sebagai penggemar Haechan, dimana telepon tersebut diangkat oleh Haechan dan langsung diberikan peringatan keras. 

Lalu lebih parahnya lagi, ada penggemar yang sampai menguntit hingga masuk ke rumah Haechan, hingga agensi tempatnya bernaung, SM Entertainment, ikut angkat bicara mengenai hal buruk yang dialami artisnya. 

Ciri-ciri lainnya yang dapat dikatakan sebagai sindrom ‘Bias is Mine’ adalah ketika seorang penggemar merasa cemburu jika sang idol terlihat memiliki interaksi dengan idol lawan jenis; contohnya seperti di variety show ataupun di award show. Terlebih lagi jika terdapat rumor dan/atau ternyata sang idol ini menjalin hubungan asmara dengan publik figur. Pihak ketiga pun juga dapat terkena imbasnya, dimana ia banyak mendapatkan ujaran kebencian yang tak seharusnya didapatkan. 

Tidak ada salahnya jika kamu mengidolakan seseorang dan mengagumi mereka, namun jika dilakukan secara berlebihan akan berdampak buruk dan sebisa mungkin dihindari. Kamu tidak perlu khawatir, banyak cara yang bisa kamu lakukan supaya dapat mendukung idola kamu secara positif loh!

BERBAURLAH DENGAN LINGKUNGAN FANDOM YANG POSITIF

Bisa jadi penyebab seorang penggemar menjadi terobsesi dengan idolanya adalah karena lingkungan pertemanannya yang terbilang toxic. Menjadi penggemar suatu grup K-pop tentunya banyak memiliki dampak positif, salah satunya dengan menambah pertemanan dalam satu komunitas/fandom. 

Dengan memiliki teman sesama fandom, kita pun akan jauh lebih semangat untuk secara bersama-sama menunjukkan dukungan untuk sang idol. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan bersama, seperti berkumpul bersama, menonton konser, bahkan sampai mengadakan bakti sosial. Namun tentu kita juga perlu memilah pertemanan dari segi lingkungannya. 

Jika dirasa pertemanan perkumpulan fandom tersebut tidak menunjukkan atmosfer yang baik, jangan ragu untuk meninggalkan perkumpulan itu. Kamu tidak perlu khawatir, karena pastinya masih banyak perkumpulan sesama fandom yang bisa kamu cari dengan atmosfer yang positif tentunya!

JADIKANLAH IDOLA KAMU SEBAGAI ROLE MODEL

Daripada terobsesi untuk memiliki hubungan dengan sang idol, akan lebih baik kita menjadikan idola kita sebagai inspirasi agar kita bisa menjadi lebih baik lagi. Kita dapat mencontoh bagaimana perjuangan yang mereka lalui bertahun-tahun hingga menjadi sosok idola yang kita kenal saat ini. Dari hal tersebut kita dapat belajar bagaimana beratnya perjuangan mereka dan apa saja yang mereka lakukan agar dapat mencapai di titik kesuksesan. 

Personil GOT7, Bambam, adalah salah satu idol menjadikan idolanya sebagai role model agar dirinya tidak patah semangat dan terus menggapai impiannya hingga debut. Saat dirinya menjadi bintang tamu di YouTube channel DIVE Studios dengan acara yang bertajuk ‘Daebak Show Season 3’, Bambam mengutarakan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada idolanya, Taeyeon Girls’ Generation, yang telah membuatnya seperti sekarang ini. 

Bambam sudah mengidolakan Taeyeon sejak sepuluh tahun lalu, bahkan saat dirinya masih menjadi trainee di JYP Entertainment. Bambam juga bercerita bahwa dirinya pernah mendatangi fansign idolanya dan mengatakan keluh kesahnya bahwa dirinya tidak tahu akan debut atau tidak, lalu Taeyeon menuliskan pesan untuk Bambam jika dirinya ingin bertemu kembali dengan Bambam setelah debut. 

Dan itulah yang menjadikan sumber kekuatan Bambam yang membuat semangatnya kembali berkobar untuk mencapai tujuan utamanya, debut sebagai anggota boygroup.

Meskipun kita tidak memiliki cita-cita atau impian di bidang yang sama dengan idola kita, tentu kita tetap bisa meniru kerja keras dan perjuangan mereka untuk sampai berada di tahap kesuksesan masing-masing. Dengan begitu, mengidolakan idol K-pop akan terasa jauh lebih menyenangkan dan menjadikan kita optimis bahwa kita juga bisa sukses layaknya idola kita! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Kania Larasati

INTJ. Content writer, menuangkan hobi ke dalam bentuk profesi. K-Pop enthusiast.