In Depth

TERNYATA GEN ATAU KETURUNAN BISA MEMPENGARUHI KESEHATAN MENTAL LO

Studi menunjukkan bahwa gen atau faktor keturunan ternyata turut mempengaruhi keadaan kesehatan mental lo. Walaupun benar demikian, setiap orang yang mengalami gangguan kesehatan mental tetap bisa sembuh dan berhak untuk hidup bahagia.

title

FROYONION.COM - Kesehatan mental bisa dibilang merupakan salah satu aspek penting dalam hidup. Semua kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua semuanya membutuhkan ketenteraman alias kesehatan mental yang stabil. Ngomongin kesehatan mental, ternyata hal tersebut juga berkaitan dengan gen atau keturunan.

Entah karena memang tidak tahu atau alasan lain, keterkaitan antara gen dengan kesehatan mental sering kali diabaikan. Melansir dari Science Focus, gangguan dan masalah kesehatan mental adalah produk dari pikiran dan otak lo sendiri. Gen yang lo miliki adalah elemen mikroskopis dari DNA di dalam tubuh lo.

Perlu diketahui bahwa pengidap gangguan kesehatan mental pun bisa sembuh dan berhak untuk lepas dari stigma masyarakat yang kerap menyudutkan mereka. Proses penyembuhan ini tentu butuh waktu dan dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa banyak gangguan kesehatan mental memiliki komponen genetik yang signifikan. Mengutip dari Science Focus, secara logis sangat masuk akal bahwa gen mempengaruhi kesehatan mental. Meskipun tidak berwujud, pikiran, kesadaran dan emosi lo semuanya adalah produk aktivitas di dalam otak. 

BACA JUGA: KENAPA KESEHATAN MENTAL MASIH DITABUKAN?

EMOSI DAN NEURON PUN BERKAITAN DENGAN GEN

Emosi dan hal-hal lainnya berasal dari sinyal kompleks yang tak terhitung jumlahnya, yang dikirim dan diterima oleh miliaran sel otak alias neuron. Dan sinyal-sinyal tersebut bergantung pada sel-sel otak yang rumit, yang bekerja sebagaimana mestinya. 

Berfungsinya sel dengan baik bergantung pada molekul yang menyusunnya. Dan molekul-molekul ini, terutama protein, ternyata ditentukan oleh gen. Maka apabila terdapat masalah atau kerusakan dengan kode pada gen tertentu, molekul yang dihasilkannya pun demikian.

Protein adalah aspek penting yang berinteraksi dengan molekul lain. Maka setiap sel dengan protein yang mengalami kerusakan, nantinya bakal kurang bisa berfungsi dengan baik. Dan jika sel-sel ini adalah neuron, hal ini bakalan turut mempengaruhi pola pikir lo.

Bukan berarti bahwa gen adalah satu-satunya faktor yang menentukan kesehatan mental lo. Gak perlu juga lo menyebutnya sebagai “gen depresi”. Bukan berarti juga bahwa yang tidak memiliki “gen depresi” bakalan aman dari masalah kesehatan mental. Hal semacam ini sangatlah kompleks.

FAKTOR GENETIK TURUT MEMPENGARUHI

Mengutip dari jurnal Medicine yang berjudul Identification of genes related to mental disorders by text mining, berbagai gangguan kesehatan mental adalah penyakit kompleks yang melibatkan banyak gen. 

“Gangguan kesehatan mental yang berbeda mungkin terkait dengan gen yang sama, dan gen yang berbeda mungkin terkait dengan penyakit yang sama. Hubungan antara gangguan kesehatan mental dan gen sangat kompleks dan sulit untuk dievaluasi,” tulis Ying Wu dalam jurnal tersebut.

Penelitian di atas menggunakan metode penambangan teks untuk menganalisis literatur yang relevan dalam database PubMed. Mula-mula, sejumlah 52 gen dengan frekuensi tertinggi terkait dengan gangguan kesehatan mental diidentifikasi dengan analisis frekuensi. 

Kemudian matriks gangguan kesehatan mental dan gen yang terjadi bersamaan, disusun untuk menentukan hubungan antara gangguan kesehatan mental dengan gen. Penelitian tersebut menggunakan teknologi penambangan teks untuk menganalisis gen yang berkaitan dengan gangguan kesehatan mental supaya lebih jelas dan ringkas.

Sejumlah 52 gen dikelompokkan dari kelompok kecil menjadi kelompok yang lebih besar menurut jarak. Kesamaan dalam kelompok menurun secara bertahap, dan gen dalam kelompok terkecil sering dikaitkan dengan satu atau beberapa gangguan kesehatan mental. Berdasarkan hasil pengelompokan, beberapa gangguan kesehatan mental mungkin memiliki faktor genetik yang sama.

Mengenai hal ini, perlu disadari bahwa tiap-tiap orang memiliki potensi untuk sembuh dari gangguan kesehatan mental yang sedang dialami. Untuk sembuh dari gangguan tersebut, mereka membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya. Semua orang bisa sembuh dari penyakitnya dan berhak menjalani hidup dengan bahagia.

BACA JUGA: INILAH JUMLAH JAM KERJA IDEAL UNTUK MERAWAT KESEHATAN MENTAL

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung