Tamiya adalah mainan jadul yang ternyata masih ada dan banyak penggemarnya sampe sekarang. Kalo lo tertarik sama mobil-mobilan ini maka silakan baca sampe tuntas.
FROYONION.COM - Lo tau nggak ada mainan namanya Tamiya yang populer tahun 90-an? Mainan ini awalnya adalah anime Jepang berjudul Let's and Go yang tayang medio 2000-an. Anak-anak yang kepincut serunya main Tamiya kemudian merengek minta dibeliin ibunya.
Ya, di anime itu ditayangkan bagaimana kisah perjuangan Retsu dan Go, yaitu dua kakak beradik yang punya impian menjadi juara dunia Tamiya. Retsu dengan mobil mininya bernama Sonic. Sedangkan Go dengan mobil minimnya yang dia namakan Magnum.
Keduanya saling bersaing untuk menjadi yang terbaik. Tapi tantangan datang dari berbagai arah, mereka dihadapkan dengan lawan-lawan yang jago. Bahkan beberapa Tamiya lawannya punya kemampuan khusus untuk "menyingkirkan" lawan dari arena permainan.
Tapi, di sini gue bukan lagi mau bahas soal anime itu. Justru yang mau gue ceritain adalah bagaimana Tamiya yang gue kira hanya mainan anak kecil ternyata jadi hobi banyak orang dan bahkan bisa menghasilkan uang.
Penggemarnya ternyata bukan cuma anak-anak angkatan tahun 90-an aja. Banyak generasi kekinian yang biasa disebut Gen-Z juga ikut nimbrung mainan mobil-mobilan satu ini.
Ngaku aja deh, siapa yang mengira kalau Tamiya itu cuma sekedar nama mainan? Lo salah besar, bro. Tamiya sebenarnya adalah nama perusahaan yang memproduksi mainan bongkar pasang itu sendiri.
Perusahaan ini berasal dari negaranya Naruto yaitu Jepang. Pendirinya adalah Yoshio Tamiya. Dia mendirikan perusahaan Tamiya dari tahun 1946. Eh, tunggu sebentar, berarti cuma terpaut satu tahun dari kemerdekaan Indonesia, yah. Menarik juga.
Ternyata perusahaan itu awalnya hanya fokus sama mainan perahu kayu, bro. Tapi juga produksi mainan miniatur pesawat terbang. Mereka pertama kali bikin mainan bongkar pasang berupa kendaraan militer dan pesawat tempur tahun 1960.
Nah, produksi mobil-mobilan yang kita kenal dengan Tamiya itu sendiri baru di tahun 1982. Saat itu, mereka bikin namanya 4WD (4-Wheel-Drive) Mini Racer untuk lengkapin seri mobil mainan bongkar pasang tanpa remote control. Canggih, kan?
Tamiya mini 4WD bisa dipake buat mainan bareng temen-temen kalau sudah diisi sama dua baterai AA. Penggeraknya sendiri pake dinamo kecil tapi kekuatannya lumayan.
Kalau lo beli mainan ini, berarti lo harus ngrakit sendiri dengan melihat panduan yang ada di dalam kemasannya. Bagian-bagiannya itu ada chasis sama body atas. Jangan lupa tempelin stikernya biar makin garang. Asli, punya mainan ini berasa jadi Retsu atau Go di dunia nyata.
Mungkin lo sepakat kalau Tamiya itu mainan jadul dan klasik. Tapi, jangan kaget kalau lo nemu banyak orang yang masih mainin mobil-mobilan ini di era sekarang.
Ini fakta, bro! Ada banyak orang yang sampai sekarang masih nyimpen Tamiya mereka dan masih mainin kalau lagi suntuk. Parahnya lagi, sebagian besar dari mereka juga terus nyari Tamiya baru bahkan berani bayarin mahal cuma buat dapetin "mainan bocah" ini.
Contohnya aja komunitas Tamiya di Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, namanya Komunitas Tamiya Mini 4WD Kediri. Mereka punya jadwal rutin yaitu ngabisin waktu untuk main mobil-mobilan.
Sorry, mungkin bahasa gue kurang pas. Tapi itu nggambarin betapa kagumnya gue sama komunitas satu ini, bro. Mereka masih sempet dan mau nyisihin waktu buat hobi mainan Tamiya. Gokil, sih.
Pendirinya bernama Febri Trilenggono. Dia punya agenda rutin bareng temen-temennya yaitu balapan Tamiya setiap pekan. Katanya, kegiatan itu dia lakukan buat bernostalgia sama masa kecilnya dulu.
"Dulu waktu kecil ingin mainan Tamiya, namun karena belum punya uang ya gitu-gitu aja. Setelah dewasa kita punya uang kita lampiaskan untuk beli Tamiya dan modif Tamiya," kata Febri, gue kutip dari Indozone.id.
Dia udah bangun komunitas Tamiya itu dari tahun 2012. Sampai sekarang dia punya banyak anggota dan biasa ngadain lomba. Katanya, kalah menang biasa, yang penting kumpul sama mainan bersama.
Anggota di komunitas itu juga nggak tanggung-tanggung buat beli amunisinya, bro. Mereka biasanya beli mini 4WD dengan harga kisaran antara Rp300.000,00 sampe Rp400.000,00 untuk satu unitnya.
Tapi itu bukan apa-apa. Lihat berapa uang yang mereka butuhkan buat modif Tamiyanya, bisa sampe Rp5.000.000,00 bro. Kaget gak, lo?
Mungkin bagi orang yang udah tergila-gila dengan hobinya itu jadi hal lumrah. Tapi bagi gue yang punya hobi hanya sebatas untuk mengisi waktu luang itu hal yang luar biasa banget.
Tapi itu semua jelas butuh perjuangan dan pengorbanan. Bikin komunitas dengan circle yang senada dan konsisten sampai sekarang. Selain nyalurin hobi, mereka tentu aja dapet nostalgianya bareng mainan lama.
Wah, keren, sih. Mainan jadul yang masih eksis sampai sekarang. Mungkin ada banyak mainan lainnya yang juga punya fans fanatik macam Tamiya. Atau bahkan penghobi-penghobi yang cinta banget sama aktivitas after office-nya.
Itu contoh kecil dari pegiat mainan mini 4WD dari anak-anak angkatan 90-an. Nggak menutup kemungkinan juga, lo yang lebih muda bisa bergabung atau bahkan punya komunitas sendiri. Selain hobi, lo juga pasti bakal banyak ketemu temen baru yang asik-asik.
Nyalurin hobi memang nyenengin, bro. Ini penting juga supaya kejiwaan kita tetep stabil. Bayangin kalau lo cuma bisa dengerin omelan atasan di kantor tanpa punya hobi buat melepas lelah. Paling yang ada malah jadi penyakit mental.
Tapi, jangan lupa buat inget waktu ya, bro. Buat lo yang mungkin masih sekolah harus bisa bagi waktu sama belajar dan pacaran. Eh itu skip, sorry. Dan buat lo yang udah punya keluarga juga jangan sampe menomorduakan anak sama istri. Cukup, gitu aja. Semoga kita tetep sehat supaya bisa berkarya dan menyalurkan hobi. (*/)