Perkembangan dunia kerja semakin berkembang pesat. Lebih dari generalis dan spesialis, sekarang lo perlu menjadi T-Shaped Person!
FROYONION.COM - Menjadi jobseeker merupakan masa yang sangat sulit terutama bagi para fresh graduate. Salah satu kuncinya adalah terus meningkatkan kompetensi diri menjadi T-Shaped Person.
T-Shaped Person adalah julukan bagi orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang luas pada berbagai bidang, dengan berfokus pada satu bidang khusus.
APA BEDANYA T-SHAPED PERSON DENGAN GENERALIS DAN SPESIALIS?
Dalam dunia kerja, lo pasti sering mendengar istilah generalis dan spesialis pada suatu posisi.
Generalis berarti orang yang menguasai banyak hal dan kemampuan, tetapi tidak secara spesifik. Misalnya seorang HR generalist yang menangani rekrutmen, payroll, merancang program pelatihan, hingga menjembatani kebutuhan karyawan dengan direksi.
Sedangkan spesialis adalah julukan untuk orang yang memiliki pengetahuan mendalam pada suatu bidang. Misalnya seorang Google Ads Specialist yang berfokus pada cara meningkatkan efisiensi Google Ads.
Nah, T-Shaped Person adalah perpaduan di antara keduanya. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Istilah T-Shaped Person pertama kali digunakan pada McKinsey & Company, David Guest dan CEO IDEO Tim Brown. T-Shaped ini adalah metafora untuk kemampuan seseorang, dengan garis vertikal menunjukan fokus keahlian, disiplin, dan pengetahuan bidang tertentu, dan garis horizontal mewakili kompetensi lintas disiplin dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan profesional di peran lain.
Dengan kata lain, T-Shaped Person unggul dalam tanggung jawab utama, sekaligus juga mampu melakukan tugas lain secara efektif.
Contoh T-Shaped Person adalah seorang digital marketing staff. Sebagai orang yang bertanggung jawab pada pemasaran dan penjualan, ia juga harus memiliki pengetahuan pendukung seperti membuat konten, manajemen iklan, maupun dasar-dasar mendesain.
KENAPA T-SHAPED PERSON PENTING BAGI DUNIA KERJA MASA DEPAN?
Menurut survey yang dilakukan oleh McKinsey & Co pada 2020, 87% pemimpin perusahaan mengakui kesenjangan keterampilan pada tenaga kerja dengan kebutuhan kerja. Cara untuk mengatasinya adalah dengan memperluas area keterampilan bagi para pekerja. T-Shaped Person adalah salah satu caranya.
Gap yang cukup besar ini menjadikan banyak perusahaan akan mencari talent yang "multi-talent". Setidaknya lo perlu menguasai beberapa skill lain di luar latar belakang pendidikan, kemampuan ataupun passion. Karena kebutuhan yang dimiliki seringkali tidak berbanding lurus dengan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
Jika istilah “Jack of all trades, master of none" adalah sebutan bagi seorang generalis. Nah, frasa ini berbeda bagi T-Shaped Person.
Seorang T-Shaped Person adalah “Jack of all trades, master of one”. Seorang T-Shaped Person adalah orang yang berada di irisan antara generalis dan naturalis. Ketika lo menjadi T-Shaped Person, ada beberapa manfaat yang akan lo miliki.
1. Lebih mudah berkolaborasi
Ketika memiliki pemahaman yang lebih luas pada berbagai bidang akan mempermudah pekerjaan. Karena lo bisa berkomunikasi dengan pihak lain dan mempermudah kolaborasi bersama.
2. Menjadi lebih kreatif
Ketika memiliki pengetahuan yang luas, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kreativitas. Karena ruang berpikir yang tidak terfokus pada suatu ruang terbatas, namun melebar pada berbagai bidang lain untuk melihat ide-ide baru.
3. Mencegah rasa jenuh dalam bekerja
Manfaat menjadi T-Shaped Person lainnya, lo juga akan terhindar dari rasa jenuh pada suatu bidang karena bisa mempelajari berbagai hal baru dari bidang-bidang yang dikuasai.
4. Terlihat lebih menarik bagi perusahaan
Lo akan memiliki resume yang lebih menonjol dibandingkan orang lain. Karena kemampuan dan pengalaman yang lo miliki lebih banyak dan beragam. Hal ini karena keterampilan yang dipelajari dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan terus berubah. Contohnya, beberapa tahun lalu prosesi Data Analyst belum terlalu dikenal dan dibutuhkan perusahaan. Tetapi sekarang, profesi tersebut terlihat menjanjikan di masa depan.
Menjadi T-Shaped Person bisa menjadi tantangan tersendiri. Lo perlu mengenal lebih dalam mengenai diri sendiri.
1. Mengenali diri lo lebih dalam
Lo bisa mulai dengan mengenali kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Selanjutnya mulailah berpikir, apa yang harus dipelajari? Apa tujuan yang ingin dicapai dalam hidup? Dengan begini, lo akan memiliki tujuan yang jelas dan terarah.
2. Kolaborasikan softskill dan hardskill
Cobalah menggabungkan softskill dan hardskill yang lo miliki. Misal lo merupakan orang yang senang belajar hal baru dan memiliki kemampuan content writing. Lo bisa mulai belajar tentang teknik copywriting untuk meningkatkan kemampuan diri.
3. Jangan takut mencoba
Selalu berani untuk mencoba hal baru adalah kunci menjadi T-Shaped Person. Lo bisa mulai belajar pada bidang yang lo senangi atau relate dengan kemampuan yang dikuasai. Selain itu, jangan membatasi diri pada latar belakang yang dimiliki. Pada masa sekarang, ilmu bisa didapat dari manapun, di YouTube maupun pada berbagai program Bootcamp dan Webinar.
Nah itu dia bagaimana bagaimana T-Shaped Person dibutuhkan pada dunia kerja di masa depan. Kebutuhan dunia kerja yang terus berubah membuat kita semua harus bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi. Jadi jangan pernah menyerah untuk mencoba dan belajar hal-hal baru. See you! (*/)