In Depth

SEKARANG MANUSIA BISA KENDALIKAN PETIR KAYAK ZEUS

Bisa bayangin nggak, sekarang manusia bisa kendalikan petir kayak Dewa Zeus! Teknologi ini memungkinkan kita untuk mengalihkan arah petir dan melindungi diri dari bahaya petir.

title

FROYONION.COMKalian mungkin pernah mendengar kisah-kisah mitologi Yunani tentang dewa petir, Zeus. Dalam cerita-cerita itu, Zeus memiliki kekuatan untuk mengendalikan petir dan halilintar. Tapi, tahukah kalian bahwa sekarang manusia juga bisa melakukan hal yang sama?

Saat ini, teknologi berkembang pesat dan memungkinkan manusia untuk mengendalikan petir dengan cara yang sangat mirip dengan kekuatan dewa petir. Hal ini dilakukan oleh para ilmuwan di Swiss yang berhasil mengendalikan petir dengan laser.

Mengutip Science, fenomena petir terjadi karena adanya muatan listrik yang terkumpul di awan. Saat awan mengandung muatan listrik yang besar, dan terdapat beda potensial yang cukup tinggi antara awan dengan permukaan bumi, maka muatan listrik tersebut mencoba mencapai keseimbangan dengan cara mengalir melalui jalur yang ada di antara keduanya.

Makanya proses ini menghasilkan cahaya dan suara yang disebut sebagai kilat dan guntur. Nah pada muatan udara yang lemah, kilat menyebar seperti retakan di kaca depan mobil.

Begitu sebuah kilat mencapai suatu tempat di atas tanah, sekitar 30.000 ampere arus ‘menembak’ melalui jalur kilat dan bisa melubangi bangunan dan melumpuhkannya.

Ilmuwan yang dipimpin fisikawan Universitas Jenewa Houard dan Jean Pierre Wolf menempatkan laser femtosecond di puncak Gunung Santis di timur laut Swiss, di samping menara setinggi 124 meter.

Menara bertindak seperti penangkal petir raksasa dan disambar petir hingga 100 kali setahun. Dari Juli hingga September 2021, para peneliti menyorotkan laser ke puncak menara selama lebih dari enam jam badai petir.

Menara itu tersambar petir setidaknya 15 kali selama periode tersebut, termasuk empat kali saat sistem laser yang sedang berjalan.

Mereka mempelajari, baik dengan antena radio yang mengapit gunung dan melacak jalur kilat, maupun dengan kamera berkecepatan tinggi. Rekaman peneliti menunjukkan petir mengikuti gerak laser usai digerakkan sejauh 50 meter.

KOK LASER BISA MENGALIHKAN PETIR?

Nah, laser bisa digunakan untuk mengalihkan petir dengan menciptakan jalur ionisasi di udara yang bisa ngarahin jalur petir ke arah yang diinginkan. Jalur ionisasi tercipta pas sinar laser ditembakkan ke awan, yang menyebabkan partikel di udara terionisasi dan membentuk jalur plasma.

Jalur plasma ini bikin jalan yang lebih gampang buat listrik, termasuk petir. Dengan bikin jalur plasma yang mengarahkan petir menjauhi area yang penting kayak gedung, infrastruktur, dan area yang banyak orang, teknologi laser bisa membantu melindungi kita dari dampak buruk petir.

GIMANA TEKNOLOGI LASER INI KE DEPANNYA

Tapi ya, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya matang. Ada beberapa tantangan teknis yang harus diatasi, kayak efisiensi energi, daya tahan laser, dan kemampuan untuk memprediksi dengan akurat kapan dan di mana petir bakal terjadi.

Teknologi laser yang digunakan untuk memanipulasi petir juga mahal. Teknologi laser buat kendali petir memang nggak murah banget. Kita bisa bayangin aja, buat bikin alat yang kayak gini pasti perlu dana yang gede banget.

Tapi, di masa depan, teknologi ini bisa jadi semakin canggih dan berguna buat banyak hal. Misalnya, di bidang penerbangan, teknologi laser bisa membantu melindungi pesawat dari dampak petir. Selain itu, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan di bidang pertanian buat ngebantu petani menghindari kerusakan tanaman akibat petir.

Di bidang energi, teknologi laser buat kendali petir juga bisa membantu mengurangi kerusakan pada infrastruktur energi yang seringkali terkena petir. Pastinya, teknologi ini bisa ngebantu melindungi kita semua dari bahaya petir.

Pokoknya, teknologi kendali petir dengan laser ini bisa jadi solusi yang keren buat berbagai masalah di masa depan. Tinggal kita tunggu aja terus perkembangannya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdurrahman Rabbani

Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.