Bagaimanakah tren pandangan Gen Z dan milenial dalam bekerja dan apakah yang mereka harapkan dari perusahaan?
FROYONION.COM - Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin ditekankan oleh generasi muda seperti Gen Z dan milenial. Mereka menginginkan lingkungan kerja yang lebih fleksibel, yang memungkinkan mereka untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan sosial mereka.
Sebuah fakta dari Deloitte's Gen Z and Millennial Survey menunjukkan bahwa Gen Z dan milenial sangat menghargai peluang kemajuan karir dalam pekerjaan paruh waktu, pekerjaan dengan jadwal kerja empat hari dalam seminggu, konsep berbagi pekerjaan, dan fleksibilitas jam kerja.
Salah satu hal yang menarik dari survei tersebut adalah pergeseran preferensi Gen Z dan milenial terkait pekerjaan paruh waktu dan berbagi pekerjaan. Di tahun sebelumnya, pilihan tersebut berada di posisi terbawah dalam daftar preferensi mereka.
Namun, saat ini, terlihat adanya peningkatan permintaan dari Gen Z dan milenial untuk lebih banyak fleksibilitas dalam hal jam kerja, baik itu pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan penuh waktu dengan jam kerja yang lebih fleksibel.
Meskipun minat dari Gen Z dan milenial terhadap fleksibilitas kerja cukup tinggi, akan tetapi masih terdapat beberapa faktor yang menghambat mereka untuk memanfaatkannya atau mengurangi jam kerja mereka. Lebih dari tiga perempat dari Gen Z (81%) dan milenial (76%) tertarik dengan fleksibilitas kerja atau mengurangi jam kerja mereka.
Namun, hanya satu dari 10 orang yang tidak memiliki kekhawatiran tentang pergeseran tersebut, sedangkan yang lainnya tidak percaya bahwa itu adalah pilihan yang layak karena mereka khawatir beban kerja mereka tidak akan berkurang, mereka akan dilewatkan kesempatan promosi, atau diberikan pekerjaan yang kurang menarik.
Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi kekhawatiran dari Gen Z dan milenial terkait dengan penerapan fleksibilitas kerja:
Faktor-faktor ini harus diperhatikan oleh perusahaan dalam upaya mereka untuk meningkatkan fleksibilitas kerja dan menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan kerja dan pribadi bagi karyawan mereka.
BACA JUGA: JOB SEARCH BURNOUT: FENOMENA YANG BISA BIKIN GEN Z STRES MESKI GA KERJA
Untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan, perusahaan perlu memperhatikan beberapa area yang diinginkan oleh Gen Z dan milenial.
Berikut adalah beberapa area yang sebaiknya menjadi fokus perusahaan dalam membantu meningkatkan keseimbangan kerja dan kehidupan bagi karyawan mereka.
Memastikan Kemajuan Karir yang Setara bagi Karyawan Paruh Waktu
Survei menunjukkan bahwa 36% dari Gen Z dan 30% dari milenial menginginkan perusahaan memastikan kemajuan karir yang setara bagi karyawan paruh waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka ingin memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir mereka meskipun bekerja dalam skala waktu yang lebih pendek.
Perusahaan perlu menciptakan jalur karir yang jelas dan mendukung pengembangan profesional bagi karyawan paruh waktu, sehingga mereka tidak merasa terhambat dalam mencapai tujuan karir mereka.
Mengimplementasikan Jadwal Kerja Empat Hari dalam Seminggu
Sebanyak 33% dari Gen Z dan 31% dari milenial menyatakan bahwa mereka menginginkan jadwal kerja empat hari dalam seminggu.
Konsep ini telah menjadi semakin populer karena dapat memberikan waktu yang lebih luang bagi karyawan untuk melakukan kegiatan di luar pekerjaan mereka, seperti menjalani hobi, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau menjaga kesehatan dan kebugaran.
Perusahaan perlu mempertimbangkan penerapan jadwal kerja yang fleksibel ini dengan memastikan bahwa tanggung jawab pekerjaan tetap terpenuhi dan karyawan dapat mengatur waktu mereka dengan efisien.
Menciptakan Lebih Banyak Pekerjaan Paruh Waktu
Sebanyak 29% dari Gen Z dan 24% dari milenial berharap ada lebih banyak pekerjaan paruh waktu yang tersedia. Ini menunjukkan adanya permintaan yang meningkat untuk fleksibilitas dalam hal waktu kerja.
Pekerjaan paruh waktu dapat menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka, terutama bagi mereka yang memiliki komitmen atau tanggung jawab di luar pekerjaan. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menciptakan lebih banyak peluang pekerjaan paruh waktu yang dapat menarik para karyawan muda.
Menciptakan Opsi Berbagi Pekerjaan
Sebanyak 26% dari Gen Z dan 20% dari milenial menyatakan bahwa mereka tertarik dengan opsi berbagi pekerjaan. Konsep ini melibatkan pembagian tanggung jawab pekerjaan antara dua atau lebih karyawan, sehingga setiap individu dapat bekerja dalam waktu yang lebih pendek tetapi tanggung jawab pekerjaan tetap terpenuhi.
Ini dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin mengurangi jam kerja mereka tanpa mengorbankan tanggung jawab mereka dalam pekerjaan. Perusahaan perlu mempertimbangkan implementasi opsi ini dan memastikan komunikasi yang baik antara karyawan yang terlibat untuk mencapai efektivitas dan kepuasan kerja yang optimal.
Memberikan Fleksibilitas Jam Kerja bagi Karyawan
Sebanyak 24% dari Gen Z dan 30% dari milenial menginginkan fleksibilitas jam kerja. Mereka ingin memiliki kontrol lebih besar atas jadwal kerja mereka, sehingga mereka dapat menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi mereka.
Fleksibilitas ini dapat mencakup jam masuk dan jam pulang yang lebih fleksibel, jadwal kerja yang bisa disesuaikan, atau bahkan kesempatan untuk bekerja dari rumah. Perusahaan perlu mempertimbangkan penerapan kebijakan yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu mereka.
Terlihat peningkatan tren minat dari Gen Z dan milenial terhadap jadwal kerja empat hari dalam seminggu dan pekerjaan paruh waktu. Jika dibandingkan dengan survei tahun sebelumnya, terlihat adanya pergeseran preferensi yang signifikan.
Pilihan ini sekarang mendapatkan perhatian lebih tinggi dan menjadi pilihan yang lebih menarik bagi Gen Z dan milenial dalam mencapai keseimbangan kerja dan kehidupan yang diinginkan.
BACA JUGA: PAHITNYA GEN Z CARI KERJA: BELUM KERJA UDAH KENA PUNGLI
Dalam menghadapi pergeseran ini, perusahaan perlu beradaptasi dan mempertimbangkan pengaturan yang lebih fleksibel dalam hal jadwal kerja dan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Dengan memberikan lebih banyak pilihan kepada karyawan mereka, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan Gen Z dan milenial, serta menciptakan budaya kerja yang seimbang dan mendukung kesejahteraan karyawan. (*/)