Sebagai anak muda, kita seringkali lahir dan besar di daerah yang berbeda dengan daerah asal orang tua kita sehingga kita seringkali melupakan adat dan budaya leluhur kita. Padahal banyak banget keuntungan yang bisa kita dapatkan jika kita paham akan adat dan budaya daerah asal kita.
FROYONION.COM - Indonesia nggak bisa dipungkiri adalah sebuah negara yang memiliki jumlah suku bangsa yang nggak sedikit. Berdasarkan data Indonesia.go.id, tercatat ada total 38 provinsi yang ada di Indonesia. Terdapat 300 lebih kelompok etnis atau suku bangsa. Lebih lanjut, dari sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik di tahun 2010, jumlah dari suku bangsa di Indonesia mencapai jumlah 1.340 suku bangsa.
Dengan keragaman dan banyaknya suku bangsa di Indonesia, tentunya kita sebagai negara memiliki beragam adat budaya yang berbeda-beda. Tapi Civs, ada satu hal yang lumayan mengganggu pikiran gue mengenai keragaman suku bangsa dan adat budaya ini.
Memasuki era modern, banyak dari masyarakat daerah yang melakukan migrasi ke kota-kota besar. Seperti Jakarta, Bandung, atau kota - kota metropolitan lainnya.
Alasannya simpel, mencoba mencari peruntungan di daerah yang dianggap dapat memberikan keuntungan untuk mereka.
Makanya, meskipun lo lahir di Jakarta, belum tentu orang tua lo asli berasal dari Jakarta. Mereka bisa aja lahir dari daerah yang berbeda.
Dengan adanya fakta inilah yang akhirnya lumayan bikin gue resah. Sebagai anak muda yang besar di daerah metropolis, dan erat dengan budaya modern. Kita seringkali melupakan adat dan budaya dari nenek moyang kita.
Contoh kecilnya, bahasa. Gue lahir dari orang tua yang berasal dari tanah Sunda. Tapi karena dari lahir gue hidup di daerah yang ga awam menggunakan bahasa Sunda, gue akhirnya ga bisa berkomunikasi dengan bahasa Sunda.
Setelah gue dewasa dan berkuliah di daerah yang didominasi dengan bahasa Sunda, jujur gue malu. gue malu karena gue ga bisa berbahasa Sunda, padahal gue masih memiliki darah Sunda dari orang tua gue.
Dari sinilah gue berpikir, seringkali anak muda seperti gue besar di daerah metropolitan, sehingga kita melupakan adat dan budaya leluhur kita. Padahal, adat dan budaya daerah leluhur kita ini benar - benar hal esensial yang harusnya terus kita pegang.
Dari sini gue mencoba meriset apa saja keuntungan yang bisa kita dapatkan ketika akhirnya terus melestarikan adat dari daerah leluhur atau nenek moyang kita. So, biar lo ga jadi manusia yang lupa akan leluhurnya, coba lo simak baik - baik beberapa keuntungan ketika lo terus melestarikan adat daerah lo nih, Civs.
Civs, sebagai anak muda, kita seringkali dihadapkan dengan kewajiban untuk merantau ke daerah yang dianggap lebih memberikan keuntungan untuk kita.
Entah itu untuk berkuliah ataupun bekerja, sebagai anak muda memang kita seringkali dituntut untuk keluar dari comfort zone kita.
Dan ketika di sebuah perantauan, tentunya kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru yang menjadi daerah perantauan kita.
Tapi Civs, di beberapa kesempatan. gue seringkali melihat para perantau yang mulai lupa dengan dengan adat daerah asal mereka, dan cenderung memiliki identitas baru selama masa perantauan mereka.
Well, adaptif itu memang menjadi hal yang wajib lo lakukan apabila lo sedang merantau. Akan tetapi, apakah kita perlu sampai melupakan adat dan budaya daerah asal kita di saat kita sedang dalam masa perantauan?
Enggak.
Lagi pula, adaptif bukan berarti lo harus mengikuti semua budaya atau adat di daerah tempat lo merantau. Karena yang perlu lo ingat, nggak semua budaya bisa masuk ke semua orang. Dan ga ada salahnya lo menerapkan adat budaya daerah asal lo di daerah perantauan lo. Asal, sifatnya positif dan lo rasa bisa diterima oleh masyarakat daerah tersebut.
Karena pada dasarnya, ketika lo merantau pertanyaan yang pertama yang diberikan kepada lo adalah, daerah asal lo..
Jadi secara ga langsung, masyarakat daerah perantauan lo pun udah sadar dan akan asal daerah lo, jadi lo ga perlu merubah identitas lo secara sepenuhnya. Karena pada dasarnya, identitas yang sedari lo awal bawa ketika di daerah perantauan ya tentunya identitas daerah asal lo.
Dan identitas inilah yang akhirnya akan membuat orang-orang akan lebih mencoba memahami lo. Mereka akan mencoba mempelajari, adat, budaya, dan kebiasaan yang berasal dari lo.
Beda kasus kalau lo ga jujur dengan identitas asli daerah lo, bisa-bisa orang bisa salah dalam menilai lo dan ketika mereka men-treat lo dengan cara yang ga pernah lo terima, bisa-bisa lo ngalamin yang namanya culture shock.
Salah satu keuntungan ketika lo paham akan adat dan budaya daerah asal lo adalah keuntungan dalam hal bersosialisasi. Karena gini, masih berkaitan dengan perantauan. Seringkali di daerah perantauan kita merasa tidak memiliki teman karena adanya perbedaan budaya.
Dari sini harusnya lo sadar Civs, ketika lo mempunyai pemahaman mengenai adat dan budaya daerah asal lo, secara ga langsung hal tersebut akan memudahkan lo dalam bersosial.
Misalnya, lo baru diterima di salah satu universitas di Jakarta. Lo sama sekali ga mengenal siapapun di sana, lo pun pastinya merasa sendirian.
Hal ini bisa lo hindari ketika lo bisa terbuka dengan daerah asal lo. Ketika lo berhasil terbuka, pastinya orang-orang yang berasal dari daerah yang sama akan menghampiri lo. Dan akhirnya, setidaknya lo mendapatkan teman perantauan.
Contoh lainnya, biasa di setiap universitas terdapat yang namanya komunitas daerah. Jadi para mahasiswa yang berasal dari daerah tertentu akan membentuk suatu perkumpulan yang berisikan mahasiswa-mahasiswa dari daerah yang sama.
Dari sinilah akhirnya lo bisa bersosial dengan orang-orang yang berasal dari daerah yang sama.
Akan tetapi, lo pun harus secara nggak langsung memiliki tanggung jawab untuk menjalin hubungan pertemanan dengan orang yang berasal dari luar daerah lo. Tujuannya, ya tentunya agar lo bisa lebih adaptif dengan lingkungan lo dan memperluas lingkup pertemanan lo.
Dan ketika lo bisa mengaplikasikan adat dan budaya daerah asal lo, seperti bahasa atau aksen. Secara ga langsung hal tersebut bisa menjadi ciri khas tersendiri untuk lo sehingga akan memudahkan lo untuk bersosialisasi dengan orang lain yang berasal dari daerah lain.
Jadi secara nggak langsung, penerapan adat dan budaya ini punya imbas positif dalam hal bersosialisasi dengan lingkungan baru. Lo bisa membentuk ciri khas lo yang nantinya mungkin bisa lo maksimalkan sebagai personal branding lo di dunia kerja.
Sebagai anak muda, lo pastinya dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Dan gue percaya, seseorang yang kreatif wajib memiliki wawasan yang luas guna menunjang kreativitasnya.
Dan sebagai anak muda, kita seringkali mengalami creatively stuck yakni sebuah tahap saat lo nggak bisa berpikir kreatif atau lo nggak memiliki ide kreatif.
Sebelumnya, gue udah jelasin bahwa orang yang kreatif adalah orang yang berwawasan luas. Dan pemahaman mengenai adat dan budaya daerah asal adalah bentuk dari wawasan luas.
Dan di sinilah, adat dan budaya asal lo bisa berkontribusi dalam pembentukan ide-ide kreatif lo.
Di suatu waktu, lo pastinya akan merasa jenuh dengan konten-konten yang berasal atau terinspirasi dari budaya modern.
Dengan pemahaman lo akan adat dan budaya dari daerah asal lo, lo setidaknya dapat menciptakan suatu ide atau bahkan konten yang terinspirasi dari adat dan budaya daerah asal lo.
Dengan demikian, lo bisa menciptakan suatu hal yang otentik yang berasal dari adat dan budaya daerah asal lo. Selain hal tersebut menjadi kebanggan buat diri lo sendiri, setidaknya melalui karya yang terinspirasi dari adat dan budaya daerah asal lo, lo setidaknya sudah berkontribusi dalam melestarikan adat dan budaya daerah asal lo.
Dari berbagai keuntungan tersebut, gue berharap sebagai anak muda kita serta merta melupakan asal dan budaya daerah asal kita.
Meskipun kita lahir dan besar di daerah yang berbeda, kita masih memiliki ikatan dengan adat dan budaya para leluhur kita. Dan sudah menjadi kewajiban kita untuk memahami adat dan budaya tersebut, dan akan lebih baik ketika kita bisa turut serta melestarikannya. (*/)