In Depth

SATIR DENGAN CUAN ALA #CLOSETHEDOOR DISOMASI

Om Deddy menunjukkan taringnya dalam menghadapi ketersinggungan orang-orang. Salah satunya yang bakal gue bahas di tulisan ini. Cara Om Deddy ini bisa dibilang nggak biasa. Kalo peribahasa bilang, sambil menyelam minum air, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

title

FROYONION.COM – Isu ketersinggungan belakangan ini lagi rame banget dibicarain, Civs. Terutama bagi para komedian, khususnya komika yang kena dampaknya langsung dari isu ini, yang materi stand up-nya selalu dianggap menyinggung oleh beberapa orang. Hal itu dinilai bahwa materinya terlalu sensitif lah, tabu lah, dan nggak layak untuk dipertontonkan.

Komika yang baru-baru ini bermasalah sama ketersinggungan adalah Arif Brata. Dia kena “semprot” akibat ngomongin suatu daerah. Brata dinilai terlalu sensitif, terus dia diminta buat klarifikasi.

Kemudian, ada materi stand up-nya Barry William yang ngebahas soal musang dinilai terlalu sensitif. Akhirnya, komunitas musang tersinggung, dan Barry pun diminta buat klarifikasi ke mereka.

Dan ada satu lagi, master of menyinggung. Siapa lagi kalo bukan Pandji Pragiwaksono. Materinya tentang kucing dianggap terlalu keras dan sensitif. Hal itu yang bikin komunitas kucing marah. Dia pun diminta buat klarifikasi atas materinya.

Bahkan, pada kasus Pandji ini sampe ada yang memaki dan ngucapin kata lainnya yang seharusnya nggak pantes keluar. Dibilang Pandji lebih cocok ke neraka, lah. Kalo ada di got Pandji nggak usah ditolongin, lah, dan lain-lain.

Sadar materinya soal kucing ini menyinggung, dia pun heran. Karena sebelumnya dia selalu ngangkat isu yang lebih sensitif dan serius. Misalnya ngebahas kasus Munir, kerusuhan ‘98, legalisasi ganja, dan lain sebagainya. Tapi malah yang menyinggung banyak orang, itu materinya tentang kucing.

Jadi, apa sebenarnya ketersinggungan ini?

Menurut yang gue pahami, dari berbagai sumber yang udah gue baca, dengar, dan perhatikan, ketersinggungan atau tersinggung ini suatu bentuk refleks, sama halnya kayak ketawa. Kebanyakan, tersinggung ini mengacu pada rasa hati yang tersakiti.

Seperti yang lo tau tentang refleks, gerakan otomatis yang nggak bisa lo kontrol, sebetulnya tersinggung ini perasaan yang wajar. Layaknya ketawa yang nggak bisa dikontrol refleksnya.

But, tindakan atas dasar tersinggung itu bisa dikontrol. Karena setelah tersinggung, selebihnya itu tindakan sadar yang bisa lo atur mau reaksi kayak gimana atas ketersinggungan lo.

Mau lo kritisi orang yang lo anggap menyinggung, silakan. Mau lo diskusiin juga, silakan. Tapi jangan sampe tindakan dari ketersinggungan lo itu jadi terkesan aneh, bahkan membahayakan. Misalnya ngomel-ngomel nggak jelas, apalagi sampe ke tahap neror orangnya, ngancem mau ngebunuh. Sering terjadi belakangan ini.

Di berbagai lini kehidupan, ketersinggungan ini selalu ada. Even di tongkrongan lo misalnya. Tapi biasanya sosmed jadi sumber penyebab isu ini berkembang sangat pesat. Karena mudahnya akses komunikasi yang bikin orang-orang jadi lebih leluasa buat nyerang target atau public figur yang dianggap udah kelewatan.

Bentuknya macem-macem. Ada yang cuma ngomel-ngomel berjamaah di sosmed public figur tersebut. Terus yang baru-baru ini lagi rame, sampe ke tahap mensomasi public figur tersebut.

Om Deddy Corbuzier jadi public figur yang lagi puyeng-puyengnya ngadepin somasi. Diketahui belakangan katanya dia sampe disomasi empat kali dalam sebulan. Akibatnya, kata ‘somasi’ jadi terdengar familiar di telinga banyak orang gara-gara Om Ded sering ngomogin di channel YouTube-nya.

Sebagai sosok yang amat sangat famous banget di jagat hiburan tanah air, Om Ded sangat mampu buat “mempopulerkan” kata somasi. Bagi orang-orang yang awalnya nggak peduli samsek sama kata ‘somasi’, gara-gara Om Ded sekarang malah jadi pada nyari tau artinya.

‘Somasi’ di tangan Om Ded juga jadi kata yang kayak ada warnanya, gitu. Bisa bermakna membingungkan, menyeramkan, bahkan di beberapa situasi bisa dijadikan joke. Hal itu nggak lepas dari muaknya Om Ded, karena keseringan ngadepin somasi orang-orang yang gampang tersinggung.

Di setiap kasus ketersinggungan yang Om Ded hadapi, dia selalu memenuhi segala tuntutan mereka. Disuruh minta maaf, nurut. Disuruh klarifikasi, manggut, yang penting nggak ribet-ribet banget tuntutannya. Sampe keempat kalinya mungkin Om Ded ngerasa muak.

Ya iya dong muak. Siapa coba yang nggak muak disomasi empat kali dalam sebulan? Mungkin Om Ded berpikir sekali dua kali wajar lah. Terus tiga kali juga masih Om Ded anggep oke lah ya, walaupun agak aneh juga sih. Eh, pas keempat kali Om Ded mulai ngerasa “Kayaknya ini nggak normal deh”.

Nah dari situ Om Ded mungkin berpikir buat nyiptain satu sub program di channelnya, yaitu #closethedoor disomasi. Sebagai bentuk protesnya terhadap orang-orang yang gampang banget tersinggung ‒ dikit-dikit somasi, dikit-dikit somasi. Which is ketersinggungannya itu nyusahin orang lain.

Melihat peluang cuan juga ada di sana, akhirnya Om Ded ngejalanin program itu. Bentuknya kayak show stand up pada umumnya, tapi virtual. Materi yang diangkat berisi hal yang sensitif, yang berpeluang menyinggung banyak orang. Sampe tulisan ini dibikin, video #closethedoor disomasi udah ada tiga.

Menurut gue, Om Ded ini sangat cerdas menyampaikan kritiknya terhadap isu tersebut. Nggak cuma pesan kritik bernada satirnya yang ngena, tapi rejekinya juga dapet. Karena dari situ Om Ded dapet cuan berlimpah banget. Terlepas dari resiko yang bakal Om Ded hadepin tentunya. Hehe.

But intinya, boleh lah lo tersinggung, karena itu hak lo. Dan nggak bisa lo kontrol juga kan. Tapi seenggaknya lo bisa kontrol tindakan setelahnya. Jangan lakuin hal yang “gila”. Pilah-pilah juga dalam tersinggung. Karena Ricky Gervais, seorang komedian terkenal asal Inggris pernah ngetweet: Offense is taken, not given.

Artinya, masih ada jeda di kepala lo buat ngambil keputusan apakah milih tersinggung atau nggak. Kalo pun lo nggak bisa milih itu, lo bisa milih buat bereaksi sewajarnya. Karena kita manusia punya hak istimewa, yaitu berpikir untuk memilih sesuatu yang lebih baik.

Dan kalo pun lo harus berhadapan sama orang yang tersinggung gara-gara lo, coba selow dan hadepin aja. Lakuin hal yang out of the box kayak yang Om Ded lakuin. Ya nggak harus bikin #closethedoor juga sih. Hehe. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Afrija Nurul Hikam

Penulis anak kemaren sore yang berangan-angan ketemu hari esok yang cerah.