In Depth

PINDAH KE DESA BISA LEBIH MURAH TAPI BELUM TENTU LEBIH MUDAH

Kehidupan di desa lekat dengan imej harga barang dan jasa yang lebih terjangkau daripada harga di kota. Tapi untuk kamu yang baru pindah ke desa, belum tentu terasa lebih mudah. Kenapa?

title

FROYONION.COM - Hidup di desa, seringkali digambarkan sebagai kehidupan dengan tingkat stress yang rendah. Hampir tidak pernah macet, masih banyak pemandangan hijau seperti sawah dan pepohonan yang rindang, kualitas udara yang lebih baik dari perkotaan, biaya hidup yang lebih murah serta masyarakat desa yang umumnya lebih ramah.

Meski benar, namun masyarakat yang hidup di pedesaan juga mengalami beberapa kendala. Aksesibilitas adalah masalah umum hidup di pedesaan. Hal inilah yang jarang ditemui jika kamu sebelumnya tinggal di perkotaan. Kendaraan umum di kota, biasanya sudah lebih maju dan berkembang serta menjangkau mayoritas wilayah.

BACA JUGA: KURANG NYAMANNYA FASILITAS DAN TRANSPORTASI PUBLIK YANG AKHIRNYA BIKIN CEWEK LEBIH SUKA NGEDATE NAIK MOBIL

Sementara di desa, seringkali tidak ditemukan angkutan umum karena berbagai faktor. Seperti, jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak sehingga mobilitasnya tidak terlalu tinggi atau kontur jalan yang tidak mendukung. 

Biaya hidup di desa juga dianggap lebih murah dibandingkan di kota. Sayur dan buah bahkan daging segar, dapat dengan mudah diakses di desa dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga di perkotaan. Namun, pilihan jenis komoditas di desa pun seringkali terbatas. Sayur organik misalnya, mungkin bisa dengan mudah ditemukan namun jenis atau pilihannya sayurannya, bisa jadi terbatas.  

Selain aksesibilitas dan biaya hidup, ada beberapa hal yang juga harus kamu pertimbangkan sebelum memilih untuk pindah dari kota ke desa. Apa saja?

1. MEMILIKI SUMBER PEMASUKAN YANG STABIL

Hal utama yang paling esensial, jika kamu memutuskan untuk pindah dari kota ke desa adalah memiliki sumber pemasukan yang sudah stabil, apalagi jika peranmu sudah menjadi kepala rumah tangga. Faktor ini berkaitan dengan peluang lapangan pekerjaan di desa yang jauh lebih terbatas dibandingkan dengan pilihan pekerjaan di kota, terutama untuk sektor pekerja digital.

Umumnya, pilihan pekerjaan di desa adalah wirausaha. Masyarakat desa umumnya bekerja sebagai petani, peternak atau wirausaha. Jika memilih untuk mengubah karir di desa, pastikan kamu memiliki kemampuan yang mumpuni untuk dapat memulai pekerjaan yang baru. Misalnya, jika kamu ingin mulai berbisnis pastikan kamu memiliki kemampuan networking dan riset pasar yang baik. Jangan lupa, tetap pastikan kamu memiliki dana dingin yang cukup untuk memulai usaha baru sekaligus dana darurat untuk mengcover biaya hidup sehari-hari di desa kalau pekerjaan utamamu hilang. 

2. SURVEY LOKASI TINGGAL

Sama seperti pilihan pekerjaan, pilihan rumah di area pedesaan pun tidak begitu variatif. Jika kamu beruntung kamu bisa menemukan hunian sewa di area perumahan yang masih dekat dengan area persawahan namun memiliki akses ke jalan utama dan fasilitas umum yang baik. Selebihnya, jenis rumah yang disewakan adalah rumah dengan kondisi seadanya. Meski begitu, harga sewa di desa memang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga sewa rumah di perkotaan. 

Sementara jika kamu ingin membangun rumah sendiri, ada beberapa hal yang juga harus kamu perhatikan seperti kualitas tanah dan air, akses ke jalan utama serta jarak ke fasilitas umum terdekat seperti rumah sakit, pasar atau minimarket. Biasanya, harga tanah dengan aksesibilitas yang tinggi akan lebih mahal dari lokasi tanah yang masih sangat berada di pedesaan, meski begitu harganya sudah pasti di bawah harga kota kok.

BACA JUGA: BIAYA HIDUP YANG TINGGI SEMAKIN MENGHANTUI GEN Z DAN MILENIAL

3. MEMILIKI KENDARAAN PRIBADI

Memiliki kendaraan pribadi, merupakan hal esensial jika kamu memilih untuk tinggal dan menetap di desa. Karena biasanya di pedesaan jarang ditemui angkutan umum.  Bahkan ojek dan taksi online pun kadang belum bisa menjangkau semua tempat, jadi penting untuk setidaknya memiliki motor. Motor bisa menjadi pilihan moda transportasi yang ringkas. Pas beraktivitas, kamu bisa sekalian menikmati pemandangan yang rindang di sekitarmu.

Sebenarnya mau membeli mobil juga boleh-boleh saja, karena di wilayah desa sudah pasti jarang sekali macet. Kamu bisa menyesuaikan spek kendaraan dengan kontur jalan di area tempat tinggalmu. Jangan sampai salah beli mobil ya. Kalau kontur jalan tempat tinggalmu masih tanah dan berbatu, sebaiknya kamu tidak membeli mobil model sedan. 

4. MAU BERSOSIALISASI

Desa lekat dengan konsep ‘guyub’ atau rukun yang artinya saling membantu satu sama lain. Kalimat keluarga terdekat adalah tetangga, dijunjung tinggi saat kamu tinggal di desa. Biasanya, tiap desa punya agenda rutin mingguan dan bulanan. Seperti gotong royong membersihkan lingkungan, arisan RT sampai jadwal jaga malam alias ronda. Nah, agar hidupmu mudah di desa, kamu harus mau terlibat dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Untuk kamu yang sebelumnya hidup di kota dan tidak terbiasa berkenalan dengan tetangga, ketika pindah ke desa harus mulai mau membuka komunikasi dengan warga sekitar dan ikut kegiatan yang diadakan RT setempat agar mendapatkan nilai esensial tinggal di desa.

BACA JUGA: CARA JADI EKSTROVERT YANG NGGAK ANNOYING

Poin paling penting saat kamu memutuskan pindah dari kota ke desa adalah memahami tujuan kepindahanmu. Tinggal dan berlibur memiliki perbedaan tanggungjawab yang signifikan. Pastikan niatmu pindah ke desa, bukan hanya sekedar untuk healing semata atau bosan dengan hiruk pikuk kota. Desa memang menawarkan ketenangan dan pola hidup yang lebih sehat dengan harga terjangkau, namun Kota memiliki aksesibilitas dan mobilitas tinggi yang jika dimaknai dengan positif bisa memotivasi kamu untuk lebih berkembang.

Suatu hari niatmu sudah bulat pindah ke desa, bawalah pengetahuan yang cukup bukan hanya sekedar untuk hidup dan tinggal menikmati sumber daya di desa. Tapi juga ikut membantu kemajuan di tempat kamu tinggal. Karena toh, kehidupan di kota juga ditopang oleh desa. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Anandhita Nugrahanti

Scriptmaker, content planner and forever learner