In Depth

PENJELASAN TENTANG LAGU YAMKO RAMBE YAMKO YANG ASAL-USULNYA MASIH DIPERDEBATKAN

Lagu Yamko Rambe Yamko bukan lagu daerah asli Papua? Terus, dari mana dong asalnya? Simak artikel berikut, yuk!

title

FROYONION.COM - Civs, Kalian masih inget nggak kalo tahun 2020 lalu, lagu Yamko Rambe Yamko menjadi pembahasan di mana-mana?

Jadi, awalnya tuh dari penjelasan komika Arie Kriting dalam akun Youtubenya yang menyebutkan bahwa masyarakat Papua tidak mengetahui bahasa dari lirik lagu tersebut. Bahkan, tidak ada satu pun suku di Papua yang mengakui bahwa lagu Yamko Rambe Yamko ini berasal dari Papua. Lha, gimana dong? Kalo bukan dari Papua, terus lagu Yamko Rambe Yamko aslinya berasal dari mana? 

Untuk penjelasan lebih lanjut, simak video Bang Arie Kriting di link ini, Civs.

Berdasarkan pencarian di Google, di Papua terdapat sekitar 300 lebih bahasa daerah. Jumlah tersebut sekaligus menjadikan Papua sebagai provinsi dengan bahasa daerah terbanyak. 

Begitu juga kalo kita pake fitur “deteksi bahasa” di Google Translate. Yang mencengangkan, ternyata lagu ini terdeteksi berasal dari berbagai bahasa yang berbeda-beda. Salah satunya adalah bahasa Swahili, salah satu negara di benua Afrika!

Tapi jangan buru-buru nge-judge ya, Civs. Ternyata ada penjelasannya. 

Dalam webinar yang dilaksanakan pada Selasa, 14 Juli 2020 oleh Papua Language Insitiute, dengan menghadirkan beberapa seniman dan tokoh adat pertama kali yang menyatakan bahwa lagu Yamko Rambe Yamko adalah lagu asli dari Papua. 

Seniman senior Lembah Grime, Yan Petrus Tegai mengungkapkan bahwa lagu Yamko Rambe Yamko merupakan lagu yang berasal dari Lembah Grime, Kabupaten Jayapura. Lagu ini berasal dari bahasa dari tiga suku yakni Namlong, Gresi, dan Kemtuk. 

“Kami tiga suku besar di Lembah Grime, Yamko Rambe Yamko merupakan lagu kami. Lagu bahasa Ibu kami.” Ujarnya dalam wawancara kepada Cendrawasih Pos usai menghadiri webinar. 

Lagu Yamko Rambe Yamko akan dilakukan pengkajian ulang untuk mencoba menggali fakta mengenai asal-usul lagu tersebut. Pasalnya, lagu tersebut biasa dibawakan dalam acara-acara sakral dalam permainan sulap/kasep. Atau bisa dikatakan sebagai lagu pengiring dari permainan kasep. 

Permainan kasep sendiri muncul pada tahun 1959 hingga 1970, namun hanya mereka yang tergabung dalam aliran saja yang dapat menyanyikannya. 

“Kami mengerti tentang apa maksud lagu ini, cuma kami dilarang oleh orang tua kami, karena syair atau kata-katanya hampir bernilai sakral. Kata-katanya bisa mengundang roh kasep ini datang.”

Pemerhati budaya sekaligus musisi senior Papua, Robby Kbarek PNG juga menjelaskan bahwa ia pun berjalan dan mempelajari lagu Yamko Rambe Yamko ini dari Kentuk, kemudian terdapat khas bahasa yang sedikit mengalami perubahan dari sisi pemaknaan bahasa ataupun kata-katanya yang akan dilakukan penelitian lebih lanjut. 

Dalam waktu dekat akan dilaksanakan webinar kembali untuk lagu Yamko Rambe Yamko ini. Pengakuan tersebut akan ditindak lanjuti melalui kajian lebih lanjut oleh lembaga bersangkutan dan beberapa lembaga riset lainnya yang ada di Papua. Menurut kalian, Civs? (*/)

BACA JUGA: CARA KREATIF WARGA PAPUA MERAWAT LAUT DAN MELESTARIKAN CENDRAWASIH

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Annisa Paramadina Rahmi

Mahasiswa nyambi freelancer