
Pengalaman gue pribadi mencoba berbagai layanan streaming musik Spotify, YouTube Music dan Apple Music. Ternyata ini yang gue temukan.
FROYONION.COM - Pernah ga sih kalian mikir kalo setiap aplikasi streaming musik itu semuanya sama aja? toh yang penting mah bisa dengerin lagu yang suka aja udah cukup. Nah, gue pribadi pernah mikir begitu, sampai akhirnya gue mencari tau dan sadar kalo audio itu terdapat berbagai format dan kualitas. Dari situlah, gue mulai cobain satu per satu aplikasi streaming musik populer, seperti Spotify, YouTube Music dan Apple Music.
Akhirnya gue pun langsung menemukan perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal kualitas suara. Cus dengerin dulu cerita pengalaman menggunakan ketiganya.
BACA JUGA: AUDIOPHILE: HOBI YANG WAJIB DICOBA BUAT KAMU PENCINTA MUSIK
Gue sejatinya adalah pengguna Spotify yang udah cukup lama dan selama kurang lebih 5 tahun bisa dibilang tidak ada masalah berarti dan justru sebaliknya, banyak kelebihan dan kenangannya. Mulai dari playlist-playlist yang udah dibikin rapih-rapih, history lagu dan fitur-fitur Spotify yang bikin susah move on. Memang berasa sayang tapi disisi lain pengen juga merasakan pengalaman yang berbeda.
Karena penasaran juga, akhirnya gue baca-baca soal audiophile tentang jenis platform streaming lagu yang direkomendasi dan gue pun sadar kalo Spotify secara kualitas suara ternyata memang biasa-biasa aja dan kurang greget buat gue yang suka banget dengerin lagu.
Meskipun awalnya berat pindah dari Spotify yang memang secara music discovery lebih nyaman dan segudang fitur keren, seperti listening activity (biar tau lagu apa yang lagi didengerin doi, hehe) dan Spotify Wrapped (kilas balik lagu yang didengerin selama satu tahun), tapi gue tetep kekeh untuk pindah secara penuh ke aplikasi lain.
BACA JUGA: KENAPA PERKEMBANGAN SKENA HIP HOP DI INDONESIA TIDAK SEPESAT SKENA MUSIK LAINNYA?
Awalnya pindah ke YouTube Music karena katanya ini semacam alternative Apple Music untuk smartphone Android. Meskipun emang aplikasi Apple Music tersedia di Playstore, tapi berdasarkan ulasannya ternyata masih banyak bug dan kendala untuk versi Android.
Impresi pertama YouTube Music awalnya aneh banget karena tampilan UI nya terlihat berbeda dan lebih sederhana dalam artian tidak bagus, terutama algoritma perihal music discovery ataupun pencarian similar song sesuai dengan lagu yang kita dengarkan masih sangat kurang. Meskipun memang terbilang wajar untuk aplikasinya baru dibikin di tahun 2015 yang terbilang masih muda dibanding aplikasi lainnya.
Meskipun begitu, dari kualitas suara memang detailnya terasa ada peningkatan daripada Spotify. Tapi tetap aja menurut gue peningkatan tersebut dirasa kurang worth it dengan fitur-fitur dan algoritma yang dikorbankan dari Spotify yang mana masih jauh lebih baik. Akhirnya cerita gue dengan YT Music ini hanya bertahan 2 bulan saja.
Saking penasarannya cobain Apple Music, gue pun memutuskan buat pindah ponsel ke iPhone. Sebenarnya karena ponsel Android sebelumnya ada masalah juga sih. Salah satu alasan ngebet pengen pindah ke Apple Music adalah karena udah didukungnya format Lossless dan Hi-Res Lossless yang pastinya akan beda dibandingkan kedua sebelumnya yang belum mendukung format tersebut.
Secara suara jelas terdapat peningkatan yang signifikan berkat fitur lossless audio yang setara dengan kualitas CD. Detailnya lebih dapet dan pengalaman menggunakan earphone Hi-Res jadi lebih memuaskan.
Hanya saja ketika mengaktifkan fitur lossless ini data yang dikonsumsi jadi lebih banyak, makanya perlu jadi pertimbangan juga terutama buat kamu yang tidak pakai koneksi WiFi.
Dari segi tampilan UI, menurut gue Apple Music ini paling the best bahkan dari Spotify apalagi YouTube Music. Mungkin karena memang sudah bawaan iOS, jadi udah di desain secara matang-matang untuk penggunanya.
Selain itu, masalah music discovery juga sebenarnya tidak terlalu buruk dan masih bisa bersaing dengan Spotify. Ini tergantung preferensi kalian, tapi gue lebih suka algoritma Apple Music.
Terutama yang paling gue suka ada rekomendasi playlist dari chart lagu dari berbagai kota di dunia. Mungkin terlihat biasa aja sih, tapi buat gue itu keren banget.
Selain itu, Apple Music juga baru saja merilis fitur Sing yang memungkinkan penggunanya bisa karaoke melalui iPhone dan device Apple lainnya. Keliatannya seru banget sih bisa karaoke lewat HP, apalagi kalo bareng temen-temen.
Hanya saja fitur ini hanya bisa didukung untuk iPhone 11 ke atas. Jadi buat kalian yang masih pake iPhone X ke bawah masih belum bisa ya.
Setelah cerita pengalaman menggunakannya ketiganya, kali ini gue bakal jelasin perbandingan dari sisi beberapa aspek yang menurut gue penting dalam sebuah aplikasi streaming musik. Langsung aja cuss.
Kualitas Audio
Spotify | YouTube Music | Apple Music | |
Kualitas audio | 24 Kbps (Low) 96 Kbps (Normal) 160 Kbps (High) 320 Kbps (Very high) (premium only) | 48kbps (Low) 128 Kbps (Normal) 256 Kbps (High)
| 48 Kbps (Low) 128 Kbps (Normal) 256 Kbps (High)
|
Lossless Audio | Belum ada (in progress) | Tidak ada | Apple Music Lossless (24-bit/48kHz) dan Hi-Res Lossless (up to 24-bit/192kHz) |
Berdasarkan perbandingan di atas secara kualitas audio, Spotify adalah yang terbaik. Hanya saja, tidak adanya lossless audio membuatnya masih kalah dari Apple Music yang sudah memiliki fitur itu terlebih dahulu.
Namun, kabar baiknya, Spotify dikabarkan akan mengumumkan Spotify HiFi yang menawarkan kualitas audio 16-bit / 44.1 kHz atau setara kualitas CD. Kabar itu sebenarnya sudah diumumkan dari tahun lalu dan sampai sekarang masih belum ada kejelasan.
Meskipun begitu, fitur ini sangat menarik untuk dinantikan. Terlebih dengan segudang fitur unggulan yang dimiliki dan sebagai aplikasi platform musik pengguna terbanyak di dunia.
User Interface (UI) Experience
Dalam hal ini, YouTube Music tidak begitu direkomendasikan. Sebenarnya cukup sulit untuk memilih antara Apple Music atau Spotify. Tapi secara tampilan UI gue lebih memilih Apple Music, dengan syarat kalo menggunakan device mobile.
Sedangkan untuk tampilan desktop, Spotify adalah yang terbaik, ditambah dengan fitur listening activity dan multiple device connected yang memudahkan kita untuk dengerin lagu langsung terhubung dengan lebih dari 1 device.
Fitur yang ditawarkan
Masalah fitur, lagi-lagi YT Music masih ketinggalan zaman banget. Tidak adanya fitur lirik yang synchronized, lyrics share, dan lagi-lagi, tampilan UI yang masih apa adanya.
Meskipun memang dengan YouTube Music kalian bisa mendengarkan lebih banyak musik live atau lagu-lagu yang bahkan tidak ada di Spotify ataupun Apple Music. Hal ini karena library YT Music masih terhubung dengan YouTube.
Untuk Spotify dan Apple Music keduanya memiliki fitur yang cukup bersaing. Keduanya memiliki fitur synchronized lyrics, lyrics share, song share dan banyak lagi. Bahkan sekarang Apple Music juga memiliki fitur karaoke yang tidak dimiliki Spotify.
Selain itu untuk layanan End of the year roundup juga tersedia bagi keduanya, begitu juga YT Music. Meskipun tetap Spotify Wrapped masih tetap yang terbaik dalam hal penyajian kategori musik yang sudah didengarkan dalam setahun.
Biaya Langganan
Spotify | YouTube Music | Apple Music | |
Harga (per bulan) | Rp 24,990 (pelajar) Rp 54,990 (individu) Rp 64,990 (duo, 2 akun) RP 79,000 (keluarga, 6 akun)
| Rp 24,990 (pelajar) Rp 49,000 (individu) Rp 75,000 (keluarga, 5 akun)
| Rp 35,000 (pelajar) Rp 55,000 (individu) Rp 85,000 (keluarga, 6 akun)
|
Opsi gratisan | Ya | Ya | Tidak |
Spotify dan YouTube Music masih cukup kompetitif untuk masalah harga. Sedangkan, Apple Music sedikit lebih mahal dari keduanya. Tapi perbedaan harga tersebut terbilang masih cukup worth it dengan adanya lossless audio.
Pilihannya cukup gampang. Menurut gue buat pengguna Android, Spotify udah cukup baik dengan harga subscription yang terjangkau, fitur melimpah dan kualitas audio yang udah up to 320kpbs. Bahkan akan ada Spotify Hi-Fi yang bikin kualitas audio lebih baik lagi.
Sedangkan untuk pengguna iPhone, gue lebih merekomendasikan Apple Music yang udah punya lossless audio, UI yang cakep, fitur tidak kalah sama spotify dan biaya langganan yang masih cukup reasonable.
Terlepas rekomendasi dari gue, semuanya balik lagi ke preferensi kalian masing-masing dan tidak ada salahnya untuk memilih aplikasi streaming musik sesuai dengan kebutuhan teman-teman semuanya. (*/)