In Depth

MENGULIK FAKTA DISASTER DI JEPANG MELALUI FILM SUZUME NO TOJIMARI

Inspirasi film Suzume no Tojimari berasal dari realita kehidupan di Jepang yang sering mengalami gempa bumi. Ini beberapa fakta yang harus diketahui!

title

FROYONION.COM  Suzume no Tojimari adalah film animasi garapan Makoto Sinkai yang telah lama menjadi perbincangan para penikmat anime selama bertahun-tahun sejak awal peluncuran trailernya.

Film yang akrab disebut Suzume ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Shouta yang memiliki tugas untuk menutup pintu-pintu dimensi yang menghubungkan dengan dunia lain untuk mencegah bencana alam. 

Selain Shouta, tokoh utama lain dalam film ini adalah Suzume, gadis SMA yang tinggal bersama bibinya di daerah Kyushu. Sejak awal penceritaannya, film ini langsung mengarah pada konflik utama, yakni ketika "cacing" raksasa yang berasal dari portal dunia lain menerobos bumi dan berpotensi menimbulkan bencana alam.

Di sinilah awal mula petualang Suzume dan Shouta dimulai. Mereka harus menutup pintu-pintu portal di berbagai daerah untuk mencegah bencana dahsyat menghantam bumi. 

Baca Juga: FILM SUZUME NO TOJIMARI DAN REALITA SEBUAH PERSAHABATAN, PERJUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB

FAKTA TENTANG ANIME SUZUME

Film Suzume tidak hanya menarik, tapi juga mampu menyuguhkan tontonan yang imajinatif, dramatis, dan heroik.

Melalui anime ini, kita bisa mengetahui beberapa plot yang memang terinspirasi dari kisah dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Lalu, apa saja fakta tersebut? Cek informasinya di artikel ini.

1. Gempa adalah Hal Biasa

Anime Suzume menampilkan plot saat gempa terjadi secara berangsur dan dalam waktu berdekatan. Hal ini sebenarnya memang benar karena dalam realitanya, negara tersebut sering mengalami disaster gempa bumi.

Kekuatan gempa cukup bervariasi, mulai dari gempa yang ringan, sedang, hingga berat.  Jika mengacu pada United States Geological Survey, Jepang ialah negara yang memiliki intensitas gempa bumi cukup tinggi.

Negeri Sakura ini mempunyai data seismik yang lebih padat jika dibandingkan dengan negara lainnya.

Alasan mengapa Jepang sering terjadi gempa adalah karena negara tersebut dilewati oleh ring of fire yang ditandai dengan banyaknya gunung berapi aktif.

Ring of fire juga termasuk lokasi pertemuan beberapa lempeng bumi yang selalu mengalami mobilitas. Saat lempeng bumi bergerak atau bahkan saling bertabrakan, maka akan menimbulkan gempa bumi.

Baca juga: APAKAH SIBYL SYSTEM YANG ADA DI ANIME PSYCHO PASS BISA DITERAPKAN DI INDONESIA?

2. Mitigasi Bencana

Dalam anime Suzume juga diceritakan bahwa masyarakat Jepang memperoleh pemberitahuan tentang adanya gempa beberapa menit sebelum terjadinya bencana tersebut.

Seluruh ponsel telah dibekali dengan teknologi tersebut, sehingga setiap orang dapat lebih waspada dan memiliki kesempatan untuk menyelematkan diri.

Hal ini merupakan realitas kehidupan di Jepang yang merupakan hasil belajar dari sejarah masa lampau.

Mengingat, Jepang pernah berada pada titik terendah ketka berbagai bencana menghampirinya. Oleh karena itu, kini Jepang menjadi salah satu negara yang paling siap dalam "menyambut" bencana alam, terutama gempa.

Selain memberikan peringatan melalui ponsel, masyarakat Jepang juga dibekali dengan edukasi mitigasi gempa bumi yang telah ditanamkan sejak anak-anak sampai dewasa.

Selain itu, berbagai furnitur dibuat dengan ukuran besar yang tujuannya agar bisa dijadikan sebagai tempat berlindung saat terjadi gempa bumi.

3. Daerah Terbengkalai

Bagi kalian yang sudah pernah nonton, pasti menyadari bahwa ada banyak lokasi atau latar tempat yang menjadi bekas terjadinya bencana, sehingga mau tidak mau harus ditinggalkan oleh pemiliknya.

Reruntuhan yang terbengkalai tersebut disebut dengan haikyo. Umumnya, haikyo  berada di lokasi pedesaan yang tercipta akibat dua faktor, yakni karena bencana alam, sehingga memang sengaja "ditelantarkan". Sedangkan faktor yang kedua karena depopulasi masal di kalangan masyarakat Jepang kontemporer.

Tidak dipungkiri, Jepang memang tengah menghadapi masalah ironis karena kehilangan banyak wilayah, sehingga menjadi "kota mati" karena banyaknya reruntuhan terbengkalai. Alhasil, wilayah potensial di Jepang semakin menyusut.

Suzume no Tojimari menggambarkan tentang realitas negara Jepang yang tidak bisa terhindarkan dari bencana alam. Melalui film ini, kita dapat belajar bahwa bencana alam bisa terjadi karena ulah manusia maupun secara alami. Kehadirannya mungkin tidak dapat dicegah, tetapi kita bisa melakukan upaya untuk meminimalisir kemungkinan terburuk jika berkaca dari negara Jepang. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Dilla Hardina

Content writer dan Japanese pop culture entusiast