In Depth

MENGENAL ‘COPING MECHANISM’ UNTUK MEMBANTU KESEHATAN MENTAL

“Coping mechanism” membantu kamu untuk mengatur emosi di tengah situasi yang sulit. Yuk kenali apa itu “coping mechanism”?

title

FROYONION.COM - Buat yang belum paham istilah ini, coping mechanism adalah sebuah upaya untuk menghadapi sebuah situasi yang tidak berjalan sesuai keinginan. Upaya tersebut bertujuan untuk membantu seseorang tersebut dalam mengelola stres dan menjaga emosi agar tetap sehat. 

Dalam hidup, terkadang manusia dihadapkan pada keadaan-keadaan yang mampu membuat stres, misalnya rencana gagal, atau kehilangan pekerjaan. Nah, dalam hal ini lah pentingnya skill “coping mechanism”.

EITS, BEDAKAN COPING/DEFENSE MECHANISM

Pada dasarnya, otak manusia mampu bekerja secara otomatis ketika mengalami sebuah keadaan, apapun keadaannya, baik atau buruk. 

Defense Mechanism terjadi ketika orang tersebut menanggulangi rasa stresnya tanpa ia sadari, sehingga disebut “defense” atau pertahanan yang aktif dengan sendirinya. 

Namun, Coping Mechanism, ketika orang tersebut dengan sadar dan dengan usahanya sendiri untuk menanggulangi rasa stres yang dialaminya,  dengan sadar mencoba berdamai untuk keadaan tersebut. 

BENTUK-BENTUK COPING MECHANISM

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, setiap manusia memiliki cara sendiri-sendiri dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Berikut contoh bentuk dari coping mechanism.

1. Mencari dukungan

Bagi beberapa orang, penting untuk mencari dukungan dengan menceritakan hal yang sedang dialaminya. Dengan bercerita kepada orang dipercaya, selain dapat memberikan sudut pandang lain, bisa juga memberikan kekuatan.

2. Humor

Dalam hal ini, bukan berarti menyepelekan hal yang dialami, hanya saja bagi beberapa orang menertawakan masalah yang ada, akan membantunya dalam menghadapi dan memberikan dirinya keringanan dalam melewatinya. Hal ini dapat memberikan mood yang positif dan pikiran tenang.

3. Menyendiri

Kalau ada orang yang suka bercerita kepada orang lain, ada juga orang yang lebih suka untuk menyendiri. Demi mengurangi rasa cemas dan khawatir, beberapa orang akan memilih untuk menjauhi keramaian dan orang-orang sekitarnya untuk berpikir serta menenangkan diri. Ini juga termasuk mekanisme koping yang banyak dilakukan.

4. Bersikap “masa bodo” 

Banyak orang yang pada akhirnya bersikap “masa bodo” dengan hal yang menimpanya atau masalah yang dihadapinya. Hal ini bisa berdampak negatif dan cenderung “pasrah” terhadap apa yang terjadi. 

5. Menyakiti diri

Poin yang terakhir ini, jangan ditiru, ya! Karena banyak orang yang mengatasi rasa stres dan khawatirnya dengan menyakiti dirinya sendiri. Biasa disebut “self harm”. Pada tahap ini, sudah masuk ke dalam masalah psikologi dan harus menemui ahli mental agar dapat mengatasinya. 

Bagaimanapun cara seseorang untuk menghadapi masalahnya, carilah cara yang positif untuk menyelesaikan masalah yang ada. 

Penerapan coping mechanism ini perlu dipilih secara bijak, agar tidak menimbulkan masalah mental serius seperti depresi atau gangguan kecemasan. 

Orang yang gagal dalam menerapkan coping mechanism yang positif justru akan merugikan diri lebih dalam lagi. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Annya Leonny

Gemar membaca dan menulis sambil menyulam mimpi.