In Depth

MENGENAL BUCCAL FAT REMOVAL, PROSEDUR BEDAH YANG NGETREN DI KALANGAN SELEB HOLLYWOOD

Belakangan, makin banyak seleb Hollywood yang setor muka depan publik dengan tampilan baru: pipi tirus dan cekung. Ternyata mereka menjalankan prosedur bedah ini, lho!

FROYONION.COM - Ada tren prosedur bedah baru di Hollywood, nih. Bukan operasi plastik di wajah atau transplantasi di bagian tubuh tertentu, melainkan pengangkatan lemak di area pipi yang dikenal dengan nama buccal fat removal.

Supermodel sekaligus istri dari John Legend, Chrissy Teigen, adalah salah satu yang mengakui melakukan prosedur bedah ini. Selain Chrissy, aktris Zoe Kravitz dan Sophie Turner juga dirumorkan telah melakukan buccal fat removal jika dilihat dari foto-foto terbarunya.

Penyanyi jebolan serial Glee, Lea Michele dan mantan anggota One Direction Liam Payne juga kedapatan mengikuti tren ini karena tampilan pipi mereka yang bertambah tirus. Hmm, sepertinya prosedur bedah ini memang sedang tren, ya.

Seperti apa sih sebenarnya buccal fat removal itu? Kayak gimana prosesnya dan apa saja kelebihan serta kekurangannya? Yuk, simak penjelasannya.

Buccal fat removal atau disebut juga Bichectomy dikenal sebagai operasi pengurangan pipi yang tampak chubby. Caranya adalah dengan menghilangkan kelebihan lemak bukal serta mengurangi volume pada wajah. Hasilnya, wajah akan tampak lebih tirus.

Buccal sendiri merupakan massa lemak bulat yang ada di pipi bagian tengah, tepat di antara otot-otot wajah atau di area cekung tepat di bawah tulang pipi. Bantalan lemak ini biasanya akan timbul sebagai akibat dari kelebihan berat badan atau sebagai ciri dari genetik dalam keluarga.

Mereka yang memilih untuk melakukan prosedur ini idealnya harus berusia antara 20 hingga 40 tahun. Biasanya, pasien merasa nggak nyaman dengan pipinya yang terlalu chubby sehingga kadang penampilan wajah nggak seimbang dengan ukuran tubuhnya.

Fungsi utama buccal fat removal di antaranya adalah membuat tampilan pipi jadi lebih tegas dan seimbang serta kontur wajah nampak lebih tirus. Bentuk wajah juga semakin tampak kencang serta elegan dan garis rahang jadi lebih terlihat. Tampilan wajah juga jadi makin dewasa.

Tapi, tentunya prosedur ini nggak bisa dilakukan secara sembarangan. Pasien harus terlebih dahulu berkonsultasi pada dokter terkait kondisi serta riwayat kesehatannya. Pasien juga diwajibkan bukan seorang perokok dan dianjurkan menghindari konsumsi alkohol maupun obat pengencer darah.

Sebelum prosedur dilakukan, kesehatan si pasien harus dalam kondisi baik dan lemak di pipinya dalam jumlah ideal. Dalam artian, bentuk wajahnya nggak cekung. Soalnya, hasil akhir dari operasi ini adalah pipi yang tirus dan cekung. Kalau sebelumnya sudah cekung, percuma dong.

Setelah kondisi pasien telah memenuhi syarat, dokter akan memberi suntik anestesi guna membuat pasien tertidur dan nggak merasakan sakit selama prosedur bedah berlangsung. Lama waktu operasi ini sendiri cukup singkat dan nggak butuh pengulangan. Rata-rata buccal fat removal hanya makan waktu 60 menit saja.

Prosedurnya juga terbilang cukup sederhana. Dokter akan memasang retractor mulut, alat yang sekilas mirip alat pada dokter gigi serta sebuah alat yang memberi tekanan di pipi bagian luar.

Lalu, penyayatan akan dilakukan dengan panjang kira-kira 1 cm di bagian dalam mulut, tepatnya antara dekat gigi molar kedua. Sayatan kemudian dibuka sampai lemak bukal muncul di antara jaringan lunak pipi serta otot pengunyahan. Dokter kemudian akan menarik bagian lemak ini.

Setelahnya, bekas sayatan kecil itu akan ditutup menggunakan jahitan yang nantinya bisa diserap oleh kulit. Ngilu, ya? Walau mungkin hasil dari perawatan ini menimbulkan rasa nggak nyaman, tapi masa pemulihannya terbilang cepat. Pasien cukup beristirahat selama 3 sampai 4 hari hingga benar-benar pulih.

Dokter juga biasanya akan memberi obat kumur khusus guna menghilangkan kuman serta mencegah terjadinya infeksi. Obat anti nyeri juga biasanya akan turut diresepkan guna meminimalisir rasa nggak nyaman yang dirasakan pasien selama proses pemulihan berlangsung.

Guna mempercepat proses pemulihan, biasanya dokter akan turut memberikan saran seperti menghindari menggosok gigi pada area bekas sayatan, berkumur 4 hingga 5 kali sehari sampai mengompres pipi menggunakan es batu. Ada juga beberapa makanan yang wajib dihindari seperti makanan pedas serta makanan keras seperti keripik.

Hasil dari prosedur ini sendiri sifatnya permanen, terutama jika pasien konsisten dalam menjaga keseimbangan tubuh melalui pola hidup sehat. Efek pipi tirus dan cekung akan mulai terlihat perlahan segera setelah pembengkakan pasca operasi mereda.

Selain memiliki beragam manfaat, buccal fat removal juga punya beberapa efek samping. Resiko dan komplikasi masih mungkin terjadi, walau biasanya hanya bersifat sementara dan akan berbeda-beda di tiap individu tergantung ketahanan tubuh masing-masing.

Beberapa efek samping yang umum dirasakan di antaranya adalah rasa nyeri dan kebas serta bengkak pada area pipi, pendarahan, infeksi sebagai hasil dari sayatan yang buruk, cedera saluran air liur, cedera saraf wajah, wajah tampak asimetris, kerusakan sel pembuluh darah pada area wajah tertentu hingga munculnya kerutan.

Nggak perlu takut karena balik lagi bahwa efek samping ini akan berbeda-beda di tiap orang. Selain itu, penting untuk memilih klinik kecantikan yang sudah terbukti memiliki reputasi bagus untuk bisa meminimalisir efek samping yang muncul. Minimal, pasien bisa bebas berkonsultasi dengan dokter dan mendapat penanganan prima.

Prosedur ini sendiri nggak akan membekas pada wajah dan nggak butuh banyak perawatan. Tapi, pasien harus siap menanggung harga yang cukup mahal hingga nyeri di area pipi karena prosedur bedah yang cukup invasif.

Penasaran berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk prosedur bedah ini biar mirip sama artis-artis Hollywood? Besaran biayanya akan berbeda di tiap klinik. Range harga untuk buccal fat removal ini berkisar antara Rp9 juta sampai dengan Rp120 juta.

Gimana, kalian tertarik mengikuti tren buccal fat removal ini atau tetap setuju kalau pipi chubby itu lebih gemesin? (*/)